Scary Day

3.7K 383 67
                                    

Seperti kode Sunghoon, Jay mengambil sebotol pembersih lantai yang ada disebelah loker mereka kemudian memberinya pada Sunghoon.

Sunghoon pun membuka tutup botol pembersih lantai itu lalu mencengkram kuat dagu Jake dengan sebelah tangannya. "Buka mulut lo!"

Jake menggeleng cepat dan menutup bibirnya rapat-rapat. Tubuhnya semakin gemetar saat melihat pembersih lantai itu. Kedua tangan Jake yang terbebas pun berusaha menarik cengkraman Sunghoon dari dagunya namun tenaga pria itu terlalu kuat.

Melihat Jake yang tidak juga mau membuka mulutnya, Sunghoon menekan kedua pipi Jake dengan kuat hingga bibir Jake yang tadinya tertutup rapat akhirnya terbuka. Seluruh isi kelas hanya diam, tak berani menghentikan tingkah gila Sunghoon.

Sambil tersenyum miring, Sunghoon mulai mendekatkan botol pembersih lantai tadi ke mulut Jake yang sedikit terbuka. "Minum anjing!"

Disaat Sunghoon ingin memasukkan cairan dari botol itu kedalam mulut Jake, sebuah tangan menghentikannya. Lantas, Sunghoon menoleh kearah sang pemilik tangan dan mendapati Jungwon berdiri disebelahnya.

"Mau ngapain lo? Lepasin gua!"

"Lo gila? Lo mau bunuh anak orang disini?"

"Gua bilang lepasin gua anjing!"

Jungwon pun menarik paksa botol pembersih lantai itu hingga akhirnya botol itu terlepas dari tangan Sunghoon dan jatuh kebawah. Cairan berwarna kuning itu langsung mengotori lantai kelas mereka.

Sunghoon yang melihat itu pun berdecih lalu menatap tajam kearah Jungwon sambil sebelah tangannya tetap mencengkram pipi Jake kuat. "Maksud lo apaan anjing?! Lo berani ganggu gua hah?!"

"Ada masalah apa sih lo? Ga usah gila! Lo mau masukin pembersih lantai itu kedalam mulut dia? Stress lo!"

Sunghoon pun tersenyum miring lalu melepaskan cengkramannya pada wajah Jake hingga tubuh Jake merosot kebawah. Sungguh, ia masih syok dengan kejadian barusan. Hampir saja dirinya meminum cairan yang bisa membunuhnya hari ini juga.

Air mata pun terus berderai dari kedua matanya. Nafasnya tersengal-sengal juga debaran jantungnya kian memburu. Wajahnya juga masih terasa sangat sakit bekas cengkraman Sunghoon. Sudah bisa dipastikan kalau wajahnya sudah memerah sekarang.

"Masalahnya sama lo apa hah? Lo mau ikutan jadi pahlawan buat dia juga?" Sunghoon melihat kearah Jake yang sedang terduduk dilantai. "Lagian gua cuma mau seneng-seneng doang," ucapnya santai seakan perbuatannya barusan hanya seperti permainan anak kecil.

"Bunuh orang lo bilang seneng-seneng? Gila ya lo?"

Sunghoon yang muak dengan Jungwon pun menarik kerah seragam pria itu. "Kenapa? Ga suka lo?"

Dengan kasar Jungwon melepaskan tangan Sunghoon pada kerahnya tanpa menjawab semua pertanyaan Sunghoon tadi. Ia pun mendorong tubuh Sunghoon agar menjauh dari Jake lalu mengambil posisi setengah berlutut agar bisa menyamakan tingginya dengan Jake.

"Ayo."

Dengan pelan Jungwon menarik lengan Jake agar bisa berdiri tegap namun saat Jungwon ingin membawa Jake dari situ, Sunghoon mendorong bahunya. "Siapa yang nyuruh lo bawa dia?!"

Tidak memedulikan itu, Jungwon pun segera menepis tangan Sunghoon dari bahunya. "Lo kalau ga ada kerjaan ga usah gangguin anak orang! Dasar pembunuh!"

Kedua mata Sunghoon langsung melotot mendengar itu. Dengan cepat, ia menarik bahu Jungwon lagi lalu melayangkan satu pukulannya ke pipi kiri Jungwon. Jake yang melihat itu langsung menundukkan kepalanya, merasa sangat takut. Yang ia butuhkan hanya Heeseung disini.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang