Christmas Letter

3.2K 372 209
                                    

Jake mengambil sebuah syal yang ada didalam tasnya lalu meletakkannya diatas meja Sunghoon. Sunghoon pun menoleh kearah Jake lalu menatapnya datar. "Apaan nih?"

"Itu syal yang kamu kasih aku pinjam kemarin. Udah aku cuci bersih kok. Makasih ya Sunghoon." Jake tersenyum lebar.

"Ga usah balikin ke gua. Gua ga suka pake barang bekas."

"Tapi udah aku cuci Sunghoon. Udah aku setrika juga." Jake masih memasang senyumnya itu.

Sunghoon pun mengambil syal itu lalu melemparnya ke wajah Jake dengan kasar. "Gua ga sudi pake barang bekas dari orang cacat kayak lo! Jijik tau ga?!"

Senyuman Jake langsung pudar mendengar itu. Melihat Sunghoon yang tidak mau mengambil syalnya, Jake pun memasukkan kembali syal itu kedalam tasnya. 

"Gua haus. Beliin gua susu rasa coklat sana," ucap Sunghoon sambil melempar uang itu ke wajah Jake. 

"Tumben kamu mau minum susu. Biasanya juga soda."

"Udah ga usah debat sama gua. Beli cepet!"

Jake pun mengambil lembaran uang yang berjatuhan dilantai kelas lalu melangkahkan kakinya pergi ke kantin. Tak sampai sepuluh menit, Jake kembali ke kelas itu dengan takut-takut. Takut kalau Sunghoon akan memarahinya.

Tadi saat ia membeli dikantin, ternyata susu coklat yang diminta oleh Sunghoon habis hanya tersisa rasa vanilla. Mengingat Sunghoon yang merasa haus, dengan terpaksa Jake membeli susu vanilla itu.

Tangannya setengah gemetaran saat menaruh plastik berisi susu itu diatas meja Sunghoon. Sunghoon pun menatap tajam Jake saat susu yang ada ditangannya saat ini bukan susu coklat. 

"Lo lupa? Gua mintanya rasa coklat bukan vanilla tolol!"

"Maaf Sunghoon. Tadi rasa coklatnya abis jadi aku beli yang vanilla aja."

Sunghoon pun tersenyum miring. "Kenapa lo ga nanya ke gua dulu hah? Berani banget lo gua liat-liat."

Jake pun menundukkan kepalanya, tidak berani melihat wajah Sunghoon yang sedang naik pitam saat ini. Lantas, Sunghoon pun beranjak dari duduknya dan menoyor kepala Jake hingga pria itu bisa menatap kearahnya.

"Mau gua suruh lo minum kayak anjing lagi hah?"

Jake menggeleng cepat. Lantas, Sunghoon pun membuka kaleng susu itu lalu melemparkan susu itu ke wajah Jake hingga cairan berwarna putih itu mengotori wajah Jake juga seragamnya.

"Ini pelajaran buat orang cacat tolol kayak lo!"

Murid-murid yang ada dikelas hanya bisa menertawakan kejadian itu. Setelah itu tanpa berlama-lama Sunghoon pergi dari ruangan itu. Jake hanya bisa menatap nanar kepergian Sunghoon. Sikapnya saat di perkemahan dengan sekarang ini sungguh jauh berbeda. Jake mengira Sunghoon akan berubah ternyata tidak. Sampai sekarang pria itu pun masih membenci dirinya.

"Kasar banget lo sama si cacat itu. Udah tidur berduaan juga," ledek Jay sambil memakan burgernya itu.

"Siapa yang tidur berduaan anjir? Gua setenda ada enam bukan berdua doang," ketus Sunghoon.

"Halah gua tau kok lo meluk dia pas tidur."

Mulut Sunghoon yang sedang mengunyah roti bakar itu pun terhenti. Ia pun menoleh kearah Jay. "Tau darimana lo?"

"Nebak doang sih." Jay pun tertawa kencang. "Berarti bener dong lo meluk dia pas tidur?"

"Kaga lah! Najis amat. Mending meluk kerbau daripada si cacat itu."

Jay yang mendengar itu hanya berdecih lalu kembali menikmati burgernya sambil menunggu Riki yang sedang membeli soda. Seketika Sunghoon pun teringat tindakannya pagi tadi. Saat ia melempar susu ke wajah Jake.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang