Blue Book

3.1K 335 187
                                    

"Kak Heeseung kok lama banget?" tanya Jake.

"Tadi ketemu sama setan di dalam."

"Emang ada setan siang-siang?" Jake mengerjapkan kedua matanya.

"Pagi,siang, sore, malam pun ada." Heeseung tersenyum lebar sambil mencubit pipi kanan Jake. "Lupain aja. Ayo pergi."

Jake pun mengangguk dan mengikuti langkah Heeseung dengan berjalan disebelahnya. Ia juga sudah tidak sabar untuk membeli boneka barunya seperti yang dijanjikan Heeseung kemarin.

Sunghoon yang melihat kepergian keduanya hanya bisa mengepalkan tangannya. Ia pun menatap tajam tangan Heeseung yang sedang menggenggam tangan Jake. Tampak keduanya sangat bahagia dan saling bercanda gurau bagai sepasang kekasih.

Perkataan Heeseung tadi masih terngiang-ngiang dibenaknya. Saat pria itu mengatakan kalau ia menyukai Jake. Ternyata selama ini dugaannya tidak salah. Tidak mungkin ada hubungan kakak adik seperti itu apalagi Heeseung bukan kakak kandung Jake. Pikirnya.

Sunghoon menghela nafasnya kasar. Ia pun memilih untuk pulang ke asrama. Dirinya juga sangat mengantuk saat ini. Sesekali kedua matanya menoleh kearah Jake dan Heeseung yang semakin jauh dari pandangannya.

Sesampainya di ruangan kamarnya yang terasa hampa itu, Sunghoon melempar tasnya asal keatas kasur lalu membaringkan dirinya tanpa mau mengganti seragam sekolahnya dulu. Ia memiringkan tubuhnya kesebelah kanan sambil telunjuknya membentuk pola abstrak pada bantal kepalanya itu.

Sunghoon mulai membayangkan bagaimana mesranya Jake dan Heeseung diluar sana. Ia bahkan belum pernah seperti itu dengan Jake. Sunghoon menarik nafasnya dalam-dalam lalu memejamkan matanya, mencoba untuk menghilangkan pikiran yang menganggu dirinya.

Namun, tidak bisa. Ia terus gelisah dengan Jake yang pergi bersama Heeseung. Entah hal apa yang mereka dilakukan diluar sana. Sunghoon pun beranjak dari posisi tidurnya dan duduk diatas kasur dengan punggungnya bersandar pada headboard kasur itu. Ia menatap kosong kearah depan sambil memeluk bantal kepalanya.

Mengingat Jake yang selalu memeluk bahkan mencium Heeseung membuat Sunghoon berpikiran negatif. Jake bahkan tidak pernah menyebutnya dengan sebutan yang manis misalnya kata sayang yang selalu diucapkan oleh Sunghoon sendiri apalagi memeluk atau menciumnya terlebih dahulu.

"Gimana kalau Jake juga suka sama Heeseung?"

***
"Banyak banget beli bonekanya. Emang yang dikamar kurang?" ucap Heeseung sambil menatap Jake yang sedang membawa seplastik besar ditangannya.

Jake pun mengangguk. "Biar kalau kak Heeseung pergi les, aku ga sendirian."

"Tapi itu kebanyakan udah bisa buka toko malah." Heeseung tertawa kecil.

"Lagian kak Heeseung juga kenapa harus pergi les. Aku jadi sendirian dikamar." Jake memanyunkan bibirnya.

"Loh, jadi ga boleh les nih?"

"Boleh. Tapi, aku sedih kalau kak Heeseung pergi."

Melihat itu membuat Heeseung gemas sendiri. Ia pun mengacak rambut Jake. "Yaudah gua ga usah les lagi."

"Emang boleh?" tanya Jake sambil menatap Heeseung dengan puppy eyesnya.

"Ya ga boleh dong." Heeseung mencubit pipi Jake kuat. "Entar gua dimarahin lagi."

Jake pun hanya memanyunkan bibirnya. 

"Jangan sedih gitu. Mending kita beli es krim."

Jake mengangguk cepat lalu menarik tangan Heeseung agar berjalan lebih cepat. Melihat Jake yang menarik tangannya, Heeseung menahan bobot tubuhnya hingga Jake tidak bisa menarik tangannya lagi. 

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang