Traumatized

4K 332 44
                                    

Sunghoon baru saja keluar dari kamar Jay sehabis bermain game bersama pria itu dan alangkah terkejutnya ia saat melihat pintu kamarnya yang sama sekali sengaja tidak ia kunci dan ia tutup begitu saja terbuka sedikit.

Merasa tidak ada yang beres, Sunghoon pun melangkah masuk kedalam, sedikit membanting pintu itu kuat. Kedua matanya melebar saat melihat seorang pria sedang memasukkan potongan-potongan pakaian dari lemari ke dalam sebuah tas besar. Lantas, saat pria itu sudah selesai mengemasi semua pakaian tadi, ia berbalik dan terkejut saat melihat si empunya kamar sudah berada didepannya.

"Ngapain lo dikamar gua?" tanya Sunghoon dengan ketus.

Pria bernama Heeseung itu menghela nafasnya pelan lalu menjawab, "Lo liat gua lagi ngapain?"

Sunghoon pun melihat kearah sebuah tas yang sedang dipegang oleh Heeseung. "Mau lo bawa kemana semua barang si cacat itu?"

"Ke kamar gua lah. Mulai hari ini dan seterusnya Jake sekamar sama gua."

Mendengar itu sontak membuat Sunghoon membeku untuk beberapa detik. Heeseung yang ingin keluar dari kamar pun ditahan oleh Sunghoon. "Maksud lo apaan?"

Heeseung melihat kearah tangan kiri Sunghoon yang menahan bahunya lalu menepisnya. "Ga denger? Jake sekamar sama gua," tegasnya.

Sunghoon yang tidak terima dengan pernyataan itu pun berdecih lalu tersenyum miring. "Sementang lo ketua asrama jadi lo bisa sesuka hati mindahin kamar orang?"

"Iya." Heeseung menatap remeh Sunghoon, "Kenapa? Lo ga terima Jake bakal sekamar sama gua?"

Seperti biasa, amarah Sunghoon langsung naik mendengar itu. "Belagu banget lo masih jadi ketua asrama." Ia pun menarik paksa tas besar itu dari tangan Heeseung. "Gua ga akan biarin si cacat itu pindah ke kamar lo," lanjutnya.

Mendengar itu membuat Heeseung tertawa kecil. "Apa hak lo buat ngomong kaya gitu? Lagian Jake yang mau pindah dan gua ga maksa dia,"

Entah kenapa saat mendengar kalimat terakhir itu membuat perasaan Sunghoon sedikit tidak enak, seperti tertusuk duri. Sebegitu tidak nyamankah Jake berada di kamarnya?

"Dan gua juga udah izin ke Bu Mita jadi lo ga berhak buat ngelarang gua."

Melihat Sunghoon yang hanya diam saja, Heeseung pun menarik tas besar itu kembali dan meninggalkan ruangan itu menuju kelantai dua dimana kamarnya berada. Sementara Sunghoon menatap ke sekeliling kamarnya tepatnya ke arah kasur Jake dengan tatapan seakan tidak terima Jake tidak akan pernah lagi tidur bersamanya di kamar itu.

Heeseung pun meletakkan tas besar itu disamping kasurnya dan berkata, "Nanti susun aja dibawah lemari gua."

"Makasih kak," jawab Jake sambil tersenyum manis. "Tadi kakak ketemu Sunghoon gak?"

Heeseung mengangguk kecil. "Kalau dia tadi halangin gua buat ambil barang lo, gua udah berantem sama dia tapi ini gak."

Kedua ujung bibir Jake turun sedikit mendengar itu. Jake merasa kalau Sunghoon benar-benar muak dan sangat ingin ia pindah dari kamarnya. Tidak bisa dipungkiri kalau Jake sangat sedih dengan itu. Meski ia masih takut untuk melihat Sunghoon bukan berarti ia tidak mau bertemu dengan pria itu lagi. Ia masih sangat ingin menjalin hubungan layaknya teman dengan Sunghoon namun Sunghoon sendiri sangat benci dengan dirinya.

"Terus kasur aku kapan diambil kak?"

"Perlu kasur juga?"

"Terus aku tidur dimana kak kalau ga ada kasur?!"

"Ya sekasur sama gua aja. Ga mau?"

Jake menggeleng cepat lalu memanyunkan bibirnya. "Nanti kak Heeseung cium-cium lagi kayak tadi."

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang