Blushing

2.9K 345 56
                                    

"Woy cacat!" 

Seorang pria melempar satu botol plastik yang sudah kosong ke kepala Jake lalu berjalan menghampiri Jake yang tengah berdiri sambil kedua tangannya memegang satu kantung plastik putih. 

"Kayaknya lo hobi banget ya kotorin seragam gua?"

Jake hanya diam sambil menundukkan kepalanya, tidak berani menatap senior yang ada dihadapannya saat ini. Melihat Jake yang hanya diam saja, pria bernama Jeno itu pun menoyor kepalanya kuat.

"Denger ga gua ngomong apa?"

Jake hanya mengulum bibir bawahnya sambil melirik kearah jas sekolah milik Jeno yang terkena kopi, hanya sedikit memang. Tadi saat ia tengah keluar kantin, tak sengaja ia menabrak Jeno hingga kopi milik pria itu tumpah mengenai jas sekolahnya.

"Woy tuli!" Jeno menoyor kepala Jake dengan kuat sekali lagi namun Jake masih tidak bergeming. Lantas, Jeno pun menghela nafasnya kasar lalu tersenyum miring dan langsung mencabut alat bantu dengar Jake yang ada di kedua telinganya.

Jake pun sangat terkejut dengan itu dan sontak memegang kedua telinganya karena merasa sakit hingga plastik yang sedari tadi berada ditangannya terjatuh. Jeno yang berhasil mengambil alat bantu dengar itu pun menjauhkan tangannya ke udara saat Jake berusaha meraihnya. 

"Ambil sini kalau bisa." ledek Jeno namun Jake tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang diucapkan oleh pria itu.

Melihat Jake yang masih berusaha untuk meraih benda itu, Jeno pun mendorong tubuhnya hingga terhuyung kebelakang. Ia melihat kearah alat bantu dengar itu lalu tersenyum miring sambil melihat kearah Jake.

"Enaknya ini diapain ya? Apa gua buang aja?" ucapnya sambil menoleh kearah kedua temannya yang ada dibelakang.

"Buang aja. Lagian itu udah ga guna. Tetep aja dia ga bisa dengerin lo," ledek seorang pria yang tengah duduk diatas tangga halaman sekolah itu.

"Apa gua injek aja?" Jeno menyeringai.

Jake sama sekali tidak bisa mendengar semua ucapan seniornya itu dengan jelas. Namun, ia bisa merasakan kalau mereka akan menghancurkan alat bantu dengarnya itu. Tidak mau hal itu terjadi, dengan cepat Jake bangkit dan menghampiri Jeno. Belum sempat tangannya mengambil benda itu, Jeno melemparnya ke arah satu temannya dan langsung ditangkap oleh pria itu.

Kedua mata Jake pun mulai berkaca-kaca. Sementara Jeno dan kedua temannya itu sibuk menertawakan dirinya. 

"Udah ga usah pake itu lagi. Lagian lo orang cacat ngapain sih sekolah disini? Jadi diganggu terus kan lo?" Jeno menoyor kepala Jake kembali sambil tertawa.  "Tolol!"

Tak terasa bulir bening itu mulai menetes dari ujung matanya. Jeno yang melihat itu pun berkata, "Udah injek aja tuh."

Pria yang tengah memegang alat bantu dengar Jake pun mengangguk paham lalu meletakkan alat itu dibawah bersiap untuk menginjaknya. Jake yang panik langsung menghampiri pria itu namun Jeno dengan cepat menahannya hingga Jake tidak bisa melangkah sedikit pun. Air matanya terus berderai sambil berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman Jeno.

"Buruan injek!"

"Oke."  Pria itu melihat kearah Jake sekilas. 

"Satu." Ia mulai mengangkat sebelah kakinya.

"Dua."

"Ti-"

"ANJING!" 

Belum sempat pria itu menginjak alat bantu yang ada dibawahnya, ia merasakan punggungnya dilempar oleh sesuatu yang lumayan keras. Tampak sebuah kaleng soda menggelinding ditangga itu. Lantas, ia pun berbalik untuk melihat siapa yang berani melakukan itu.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang