Between Truth and Lie

2.6K 275 113
                                    

⚠️:Chapter kali ini lebih panjang. Baca pelan-pelan biar paham. Okee janlup vote!

***
"Heejun bukan adik lo tapi adik gua."

Satu kalimat itu sukses membuat bibir Heeseung bungkam sejenak. Tidak terima dengan pernyataan barusan, Heeseung pun menarik kerah kaus Sunghoon sambil melontarkan tatapan tajam pada pria berkulit putih pucat itu.

"Jaga omongan lo ya bangsat! Dia itu adik gua! Lo yang udah ngebunuh dia!"

Sunghoon menyeringai lalu menatap sombong Heeseung yang masih mencengkram kerah kausnya. "Yakin gua yang ngebunuh dia?"

Dengan emosi yang masih memuncak satu tonjokan melayang dipipi kiri Sunghoon hingga membuat Jake yang masih bersembunyi dibelakangnya tersentak kaget. Sunghoon pun berdecih sembari mengusap sudut bibirnya yang sedikit terluka.

"Ga usah ngomong seakan lo ga bersalah! Lo yang buat adik gua kesiksa selama ini! Gua ga pernah lupa gimana lo ngerundung adik gua!"

"Lo masih belum sadar juga?" Sunghoon pun memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya kemudian berkata, "Dari awal gua udah tau kalau Heejun itu ga sedarah sama lo karna dia..." Sunghoon menjeda ucapannya lalu mendorong-dorong dada Heeseung dengan telunjuknya. "Karna dia adik tiri gua. Dia adik tiri gua yang dibuang sama ibunya ke panti asuhan."

Kedua mata Heeseung melotot kaget mendengar itu. "Ga usah ngomong yang aneh-aneh lo! Dia itu adik kandung gua!"

"Adik kandung? Gua bahkan tau dimana orang tua lo ngambil dia." Sunghoon terdiam untuk beberapa detik berpura-pura seperti sedang mengingat sesuatu dibenaknya. "Panti Asuhan Cinta Kasih. Bener kan?"

Seakan kehabisan kata-kata bibir Heeseung kembali bungkam. Melihat Heeseung yang hanya diam saja membuat Sunghoon tertawa kencang. "Kenapa diem lo? Atau jangan-jangan lo diem karna omongan gua barusan memang bener?"

Heeseung masih diam tak berkutik. Ia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya sambil menatap tajam Sunghoon. Namun, sedetik kemudian satu tonjokan kembali melayang dipipi kiri Sunghoon. Kemudian ia menarik kerah kaus Sunghoon hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti.

"Terus? Karna itu lo ngerundung dia sampe meninggal hah?! Dimana otak lo bangsat!"

Sunghoon pun menghempaskan tangan Heeseung dari kerahnya. Rahangnya mulai mengeras saat ini. "IYA! KARNA DIA KELUARGA GUA JADI HANCUR! KARNA DIA MAMA GUA SAMPE HARUS NINGGALIN GUA!" Sunghoon menghela nafas pelan sambil matanya mulai berkaca-kaca. "Lo pikir selama ini lo yang paling tersakiti? Gua juga ngerundung dia bukan tanpa alasan. Adik angkat lo itu emang pantes digituin!"

Bugh

Untuk ketiga kalinya Heeseung menonjok Sunghoon hingga membuat sudut bibir Sunghoon mengeluarkan darah. "Brengsek lo! Orang kayak lo emang ga pantes dihidup disini. Harusnya lo aja yang mati! Dasar Pembunuh!"

"Pembunuh? Lo masih bisa bilang gua yang bunuh adik angkat lo itu?" Satu seringaian terbentuk dibibir Sunghoon. "Seingat gua ada orang yang cuma diam aja padahal tahu kalau adiknya lagi dirundung."

Lagi-lagi Heeseung terdiam. Kalimat Sunghoon barusan membuatnya teringat sesuatu seketika. Sunghoon yang muak berdebat dengan Heeseung, menarik tangan Jake beranjak dari situ meninggalkan Heeseung yang mematung disana.

Sunghoon pun membawa Jake ke sebuah bangku yang ada dibawah pepohohan rindang itu. Kedua mata Jake sudah tidak meneteskan air mata lagi. Jake yang masih heran dan terkejut dengan percakapan mereka tadi membuatnya menatap bingung Sunghoon. 

"Yang tadi ga usah dipikirin. Itu urusan gua sama Heeseung," ucap Sunghoon sambil mengelus kepala Jake lembut.

Jake sendiri tidak menyangka kalau adik yang selalu diceritakan oleh Heeseung padanya bukan adik kandung melainkan adik tiri Sunghoon. Namun, mengingat bagaimana alasan Sunghoon merundung adik tirinya sendiri membuat Jake jadi merasa kasihan. Menurutnya, Sunghoon sudah terlalu kejam hingga membuat adik tirinya meninggal.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang