Punishment

4.5K 382 101
                                    

Nafas Jake terhenti kala Sunghoon mendekati wajahnya sambil tersenyum miring dan berbisik ditelinganya dengan suara beratnya itu.














































"Nyapu bangsat."

Mendengar itu, Jake langsung mendorong dada Sunghoon agar sedikit menjauh darinya. Sedangkan Sunghoon menatap datar Jake lalu berkata, "Udah denger kan?Kerjain!"

Jantung Jake masih berdebar kencang. Ia mengira Sunghoon akan melakukan hal yang sempat terlintas dibenaknya. Jake menggeleng cepat, membuang pikiran itu lalu mengambil sapu yang ada diatas lantai.

Sesekali Jake melirik kearah Sunghoon yang sedang menyapu. Lalu, tiba-tiba terdengar nada dering singkat dari saku jas Sunghoon. Sunghoon pun mengambil handphonenya lalu melihat layar pipih itu sambil tersenyum.

"Woy!" Jake menoleh kearah Sunghoon. "Lo bersihin ni semua. Gua mau pergi."

Sunghoon kembali mendekati Jake lalu berkata dengan nada penuh ancaman. "Awas aja kalau sampe ga bersih. Abis lo gua buat."

Setelah mengatakan itu, tanpa berlama-lama Sunghoon keluar dari ruangan itu. Jake hanya bisa menghela nafas pelan. Bukan Sunghoon namanya kalau tidak berperilaku seperti itu. Jake mengedarkan pandangannya kesekitar, melihat bagaimana luasnya ruangan itu lalu melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Saking luasnya ruangan itu, perlu beberapa orang untuk membersihkannya. Tapi, Sunghoon malah dengan tega meninggalkan dan menyuruh Jake menyapu satu ruangan itu sendirian. Jake tidak tahu kemana Sunghoon pergi. Namun, Jake merasa kalau Sunghoon sudah balik keasrama dan berbaring dikasur empuknya.

Rasanya Jake ingin pulang saja. Dia sudah tidak kuat untuk membersihkan ruang guru itu tapi ancaman Sunghoon membuatnya takut. Kini, kepalanya terasa sangat pusing juga suhu tubuhnya semakin naik. Jake menyentuh keningnya dan merasakan bagaimana panasnya telapak tangannya itu karena demam. Jake pun berusaha menguatkan dirinya lalu kembali menyapu agar ia bisa pulang dengan cepat.

"Jake?"

Jake menoleh kesumber suara. Terlihat seorang pria datang menghampirinya dengan beberapa buku ditangannya.

"Lo ngapain disini? Dihukum?" tanya pria itu sembari meletakkan semua buku tadi diatas meja guru lalu melangkahkan kakinya mendekati Jake yang terlihat pucat.

Jake menggeleng lemah.

"Terus ngapain? Kan ada petugasnya ngapain lo bersihin ini sendirian?"

"Sunghoon yang nyuruh aku kak."

"Sunghoon?"

Jake mengangguk kecil. "Kak Heeseung kok belum pulang?"

"Mau nganterin buku tadi." Heeseung menatap khawatir Jake yang terlihat pucat. Ia pun menyentuh kening Jake. "Lo demam? Ngapain kesekolah? Ayo pulang," 

Heeseung menarik sapu itu dari tangan Jake namun Jake menahannya. "Aku harus bersihin ini dulu kak."

"Ngapain sih? Sunghoon kok bisa nyuruh lo bersihin ini? Ruang guru itu bukan murid yang bersihin Jake."

"Sunghoon dihukum sama guru kak tapi dia udah pergi." Jake memajukan bibir bawahnya sedikit, membuat ekspresi cemberut. "Terus Sunghoon nyuruh aku buat nyapu ini semua."

"Tolol ya kok malah ngasih ke orang." Heeseung kembali menarik sapu itu hingga terlepas dari tangan Jake. "Tuh bocah makin ga ada otaknya gua liat."

"Kak Heeseung jangan marah dulu."

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang