Happened Again

3K 335 40
                                    

Suara gemercik air dari kamar mandi menemani keheningan kamar itu. Heeseung sedang membersihkan dirinya dikamar mandi setelah ditraktir oleh Jungwon di restoran ramen tadi. Sedikit lelah juga karena menemani Jake untuk pergi bermain diluar dan mencoba makanan yang ada dipinggir jalanan. Tapi Heeseung tidak masalah dengan itu. Dia justru senang kalau melihat Jake bahagia seperti itu.

Setelah hampir sepuluh menit berada dikamar mandi, Heeseung pun keluar dari dalam sana sambil tangannya mengeringkan rambutnya dengan handuk. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Jake sedang memegang sebuah pisau.

"Jake!"

Pisau tajam yang ada ditangan Jake terjatuh kebawah saat mendengar suara Heeseung yang mengejutkannya. Dengan langkah cepat, Heeseung memghampiri Jake dan meraih kedua tangan Jake , memeriksa apakah ada yang terluka.

"Lo ngapain?" Heeseung melirik kearah pisau yang ada di lantai. "Mau ngapain Jake?!"

Mendengar nada Heeseung yang terkesan marah membuat Jake sedikit takut. "Aku cuma mau motong buah kak."

Heeseung pun melihat kearah buah apel yang ada diatas meja lalu menghela nafasnya kasar. Hampir saja jantungnya lepas dari tempatnya karena melihat Jake memegang pisau.

"Biar gua aja. Lo duduk disana," ucap Heeseung sambil mengambil pisau yang sempat terjatuh tadi.

"Aku bisa sendiri kak." Sebelum tangan Jake berhasil meraih pisau itu, Heeseung sudah menjauhkannya sambil menatap datar Jake.

"Ga usah ngelawan. Duduk disana aja biar gua yang motong."

Heeseung pun mulai mengambil apel berwarna merah itu dan mulai memotongnya. Melihat Jake yang masih berdiri disebelahnya membuat tangan Heeseung yang sedang memotong berhenti. Lantas, ia menoleh kearah Jake.

"Kok ga duduk?"

"Mau liat kak Heeseung aja." Jake mengerjapkan matanya beberapa kali membuat satu senyuman terukir di bibir Heeseung. "Tadi kakak kenapa panik banget? Aku kaget tau."

"Ya lo megang pisaunya aneh. Gua kan jadi takut."

Jake tersenyum kecil. "Takut kalau aku bunuh diri pake pisau itu ya?"

Satu tatapan dingin langsung Heeseung lontarkan ke arah Jake. "Gua udah bilang kan jangan pernah ngomong tentang bunuh diri? Gua ga suka."

"Maaf kak. Aku lupa." Jake memanyunkan bibirnya.

Sementara Heeseung hanya menggeleng lalu kembali memotong buah apel itu. Heeseung panik dengan itu karena adiknya dulu. Saat Jake memegang pisau itu ia jadi teringat saat tangan adiknya sudah berlumuran darah karena menyayat nadinya dengan pisau yang bentuknya persis dengan yang ia gunakan sekarang.

"Nih." Heeseung memberi sepiring potongan apel itu kepada Jake dan langsung saja dengan mata berbinar Jake mengambilnya kemudian mengambil posisi duduk di bangku depan meja belajarnya.

"Cobain kak." Jake menyodorkan potongan apel itu pada pria yang ada didepannya.

Heeseung pun menggeleng. "Lo makan aja. Gua ga suka apel."

"Kak Heeseung semuanya ga suka. Apa yang kakak suka?!" Jake memasang raut wajah cemberutnya. Pasalnya, Heeseung selalu saja mengatakan ia tidak suka dengan makanan yang justru sangat enak dilidah Jake.

"Lo."

Mendengar satu kata itu membuat pipi Jake sedikit memanas. Lantas, ia pun memasukkan potongan apel itu kedalam mulutnya dan mengunyahnya dengan cepat. Heeseung yang melihat itu pun mengacak gemas rambut Jake sambil tertawa kecil.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang