Camp

2.8K 345 77
                                    

Hari-hari pun berjalan begitu saja dan tibalah saatnya hari dimana perkemahan dilaksanakan. Semua murid tampak bahagia kecuali Jake yang merasa gelisah bercampur cemas karena tidak ada Heeseung disana.

Saat ini Jake tengah bersama Sunghoon untuk mencari kayu bakar di hutan lebat yang terlihat menyeramkan baginya. Beruntung, hari itu sangat cerah.

Kedua tangan Jake sudah penuh dengan kayu bakar namun Sunghoon sama sekali tidak. Ia hanya menyuruh Jake untuk mengambil dan membawa kayu bakar yang ia lihat di hutan itu.

Seharusnya untuk mencari kayu bakar itu dilakukan oleh satu kelompok yang terdiri atas enam orang namun tidak tahu kenapa Sunghoon dan Jake terpecah dari kelompoknya sendiri.

Jake pun mengedarkan pandangannya kesekitar. Ia mulai merasa kalau mereka sudah pergi terlalu jauh dari tenda mereka tadi. Lantas Jake meletakkan kayu-kayu bakar yang ada ditangannya di tanah hutan itu lalu mengambil buku kecil yang ia bawa kesini dari dalam saku celananya.

Sunghoon pun menoleh kearah Jake yang menahan lengannya dan membaca isi buku itu. "Sunghoon, kayaknya kita tersesat. Kita udah jauh banget."

"Ga tersesat. Udah lo ikutin aja gua."

"Emangnya Sunghoon pernah kesini?"

"Ya kaga." Sunghoon menatap datar Jake yang terlihat cemas itu. "Udah deh ga usah banyak tanya. Bawa aja tuh kayu bakar. Masih kurang tuh."

"Tapi aku capek Sunghoon. Kita bisa istirahat bentar gak?"

"Lo kira lo doang yang capek? Gua juga capek jalan dari tadi!"

"Tapi kamu kan ga bawa apa-apa, Sunghoon."

Melihat wajah Jake yang terlihat memelas pun membuat Sunghoon merotasikan bola matanya malas. "Yaudah istirahat lo sana."

Jake pun tersenyum lebar lalu mulai mendudukkan dirinya diatas rerumputan itu sambil bersandar pada salah satu pohon besar. Ia menengadah keatas dan melihat langit sudah tidak secerah tadi. Jake merasa kalau sekarang jarum jam sudah menunjukkan hampir pukul enam sore.

Tak sengaja Jake melihat seekor kelinci berwarna putih disana. Dengan cepat, Jake mengambil kelinci yang ada diantara semak itu lalu mengelus bulu kelinci itu. Ia pun melangkahkan kakinya kearah Sunghoon yang sedang duduk dibawah pohon.

"Sunghoon lihat. Kelincinya lucu kan?" tanya Jake sambil tersenyum sumringah.

"Dapat darimana lo?"

"Dari sana." Jake menunjuk kearah semak-semak tadi.

"Buang aja tuh kelinci. Siluman itu."

Jake pun melihat kearah kelinci yang ia letakkan dipahanya. Keningnya mengernyit. Tidak mungkin makhluk selucu ini adalah siluman. Pikirnya.

"Sunghoon boong. Mana ada siluman disini."

"Lah, emang ada. Lo liat aja hutan seluas ini masa ga ada penghuninya."

Jake pun memilih tidak percaya dengan ucapan Sunghoon. Tangannya tetap mengelus bulu kelinci itu. Kemudian, ia mengangkatnya dengan sebelah tangannya dan mendekatkannya pada Sunghoon.

"Lucu kan?" Jake mengedipkan matanya beberapa kali.

Sunghoon pun melihat kearah kelinci itu, lebih tepatnya kearah Jake. "Iya lucu," ucapnya sambil menatap dalam-dalam netra indah milik Jake.

Mendengar itu membuat Jake tersenyum lebar lalu memeluk kelinci itu sambil tangannya tetap mengelus bulu putih itu. Sunghoon yang melihat itu hanya tersenyum kecil.

Tak terasa langit sudah mulai gelap. Sunghoon yang menyadari malam sebentar lagi akan datang pun beranjak dari duduknya.

"Ayo balik," ucap Sunghoon sambil membersihkan bagian belakang celananya.

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang