Weird

2.7K 342 95
                                    

Jake membuka pintunya saat mendengar suara ketukan dari luar. Dengan penuh semangat ia membuka pintu itu dan mendapati Heeseung sudah pulang dari tempat lesnya. Dari wajahnya, Jake bisa melihat Heeseung sangat lelah.

Heeseung hanya tersenyum melihat Jake sambil mengelus kepalanya. "Lama ya?"

Jake mengangguk. "Kata kak Heeseung tadi pulangnya jam enam sore tapi ini udah jam tujuh malam."

"Iya tadi gua mampir ke toko buku bentar. Si Jungwon nitip dibeliin buku soalnya," ucap Heeseung sambil menaruh tasnya diatas meja.

Jake hanya mengangguk paham saja sambil terus menatap kearah Heeseung berharap kalau pria itu akan mengeluarkan sesuatu yang sedari tadi ia tunggu. Heeseung yang melihat Jake terus menatapnya pun bertanya, "Kenapa?"

"Kakak lupa ya?"

"Lupa apa?"

"Yang itu."

Kening Heeseung mengernyit bingung, mencoba memikirkan maksud Jake. "Itu apanya?"

"Boneka sapi aku kak."

Heeseung pun memukul keningnya pelan. "Astaga. Gua lupa padahal tadi tempatnya gua lewatin loh."

Kedua ujung bibir Jake turun mendengar itu. Raut wajahnya yang tadinya ceria berubah menjadi sedih sekarang. Sedih karena Heeseung melupakan janjinya. Padahal dari kemarin pria itu sudah berjanji padanya akan mengambil boneka sapi yang tidak sempat ia ambil dari mesin capit boneka kemarin.

"Maaf ya?"

Heeseung melihat kearah Jake yang terlihat sedih. Melihat itu pun membuat Heeseung tersenyum kecil lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

"Tada..."

Kedua mata Jake langsung berbinar melihat itu. Kakinya melompat-lompat kecil saat mengambil boneka sapi itu dari tangan Heeseung. Heeseung pun mengacak gemas rambut Jake melihat raut wajah ceria Jake kembali.

"Katanya kakak lupa."

"Sengaja biar liat lo ngambek." Heeseung tertawa kecil.

Jake pun memanyunkan bibirnya lalu melihat kearah boneka itu. Dahinya mengernyit karena merasa aneh dengan bentuk boneka itu. Dari corak juga ukurannya tidak sama dengan yang ia lihat kemarin. Boneka yang sedang ia pegang saat ini ukurannya lebih besar.

"Kak, kok bonekanya ga sama kayak kemarin?"

"Itu gua beli ditoko soalnya yang kemarin ga terlalu bagus."

"Pasti mahal."

"Santai aja. Sapi asli pun bisa gua beliin buat lo." Heeseung tertawa kecil. "Yaudah gua mau mandi dulu."

Setelah melihat anggukan dari Jake, Heeseung melangkahkan kakinya kearah kamar mandi. Jake pun melihat kearah jarum jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh lewat. Sudah saatnya ia pergi ke kamar Sunghoon untuk mengerjakan tugasnya bersama pria itu.

Dengan terpaksa, Jake mengambil buku juga alat tulisnya itu dan membuka pintu kamarnya. Namun sebelum ia sempat memutar knop pintu itu ke bawah, suara Heeseung menghentikan langkahnya.

"Mau kemana Jake?"

"Mau ke kamar Sunghoon kak."

Heeseung pun melangkahkan kakinya mendekati Jake. "Ngapain lagi?"

"Ngerjain tugas kak." Jake menatap takut-takut ke arah Heeseung.

Heeseung pun berdecak kesal. "Ngerjain tugas dia lagi? Tuh anak goblok apa gimana nyuruh lo terus?"

I WISH I COULD HEAR || SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang