7. Saya!

115 74 6
                                    


Di tempat lain Azea sedang berkutat dengan buku belajar nya.

Lalu tak sengaja ia menjatuhkan benda yang sempat hilang beberapa hari lalu. Benda itu adalah gelang dengan liontin berbentuk bintang.

"Hufhh .. hampir aja hilang." Ia menatap ke arah telapak tangan nya yang baru saja ia letakkan gelang tersebut.

Ia kembali mengingat kejadian hari itu di sekolah. Tentang .....

"Jangan mau selalu di tindas, dan jangan bersikap lemah untuk orang yang gak tahu diri."

"Apa aku terlalu lemah? atau mereka yang gak tahu diri?" Ia bertanya pada diri sendiri sambil menatap gelang nya di telapak tangan.

"Hahhh .. Entahlah,"

"Lebih baik di simpan saja, takut nanti hilang lagi."

Ia meletakkan benda itu di dalam laci meja belajar nya.

Teng
Teng

Dua buah pesan masuk dari ponsel nya.

Azea membuka sebuah notifikasi chat dari nomer yang tidak di kenal, baru saja masuk di WhatsAps nya itu.

Jari jemari nya membuka isi chat tersebut.

+62xxxx...

》Heh, Kejadian siang tadi gak
    usah sok mau laporin ke guru ya!
》Kalau berani lo laporin gue, awas aja!!
    Lo terima lagi akibat nya kaya dulu.

Azea tampak berpikir siapa gerangan orang yang mengirimi pesan tersebut?

Teng

Pesan itu masuk lagi.

》Kelyn.

Deg

Mendadak Azea merasa lemas sendiri setelah membaca pesan tersebut. Dari mana Kelyn mendapatkan nomer ponsel nya? Ahh bukan itu yang di pikirkan Azea hanya saja pesan yang di kirimi Kelyn terasa aneh baginya.

Cepat cepat ia mengetik jawaban "Iya" dan mengirim nya kepada nomer yang mengaku sebagai Kelyn itu. Lalu dengan segera ia menekan tombol 'blokir'.

'Anda memblokir kontak ini. Tekan untuk membuka blokir.' Selesai.

"Hah.."

Tidak ada yang lebih baik selain memblokir atau menghapus nomor atau kontak orang lain yang membuat diri sendiri tidak nyaman. Seakan seperti sebuah pesan terror yang jika terus menerus di anggurkan akan membuat kita ketakutan.

Azea berusaha menenangkan diri. Lagipula dia tidak berniat untuk melaporkan pembullyan Kelyn dkk padanya.

"Tenang Azea .."

⭐️ ⭐️ ⭐️


Rayyan dan Arhan duduk di sebuah meja makan di kantin sekolah nya yang begitu ramai di jam istirahat. Kantin mana yang tidak ramai? kalau sudah jam istirahat kantin adalah sasaran utama bagi para manusia yang kelaparan.

"Rayy lo mau nitip makan apa?"

"Seperti biasa."

"Oke."

Arhan bergegas berdiri menuju sebuah stand makanan ingin memesan sesuatu.

Di tempat nya Rayyan mengamati sekitar yang masih ramai dan nampak seperti biasa. Tak sengaja mata nya menangkap seseorang yang beberapa hari ini memenuhi pikiran nya.

Starlight With You (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang