10. Demam

114 60 9
                                    

Rayyan nampak pucat tidur berbaring di atas ranjang nya. Mata nya terpejam, mencoba untuk tidur, tetapi tidak bisa. Tubuh nya diliputi rasa panas, kepala nya terasa sakit sekali.

Ceklek

Tiba-tiba handle pintu terbuka. Menampilkan seorang perempuan muda berpakaian medis ala perawat serta kerudung putih yang khas.

Ia membawa nampan berisi beberapa obat pereda demam dan segelas air putih. Ya, sekarang Rayyan sedang demam dan berbaring tak berdaya di kamar rumahnya. Ia bahkan libur sekolah karena sakit.

"Rayyan?" Panggil Alina.

Rayyan membuka matanya, menyadari bahwa yang masuk ke kamarnya adalah Alina. Lantas Rayyan bangkit dari tidur nya dan bersandar di dipan ranjang nya.

"Minum obat ya?"

"Iya, nanti kak," Alina menaruh nampan berisi obat dan gelas berisi air putih tersebut di atas nakas.

"Kakak pulang kok malam ini. Kamu mau di bawaiin apa?"

"Boleh?"

"Tentu saja, kenapa enggak? Ayoo mau titip apa?"

"Sosis bakar aja kak, jangan pedas ya."

"Cuma sosis bakar? Haha okeedeh .." Alina tertawa kecil menanggapi titipan Rayyan yang tidak pernah berganti menu. Dan always sosis bakar, poin nya jangan pedas. Sebab Rayyan tidak bisa makan pedas, perut nya sensitif memakan makanan yang pedas-pedas.

"Orang sakit, gak boleh di tertawai." Jawab Rayyan asal sambil terkekeh pelan.

"Rayyan? Kakak mau tanya sesuatu .. boleh?"

"Ya, tanyakan saja. Apa itu kak?" Jawab Rayyan santai.

"Kamu masih .. emm keingat dulu ya?" Alina bertanya sangat hati-hati.

Depp

Rayyan sampai kesusahan menelan saliva nya sendiri. Pada akhir nya Rayyan cuma mengangguk sambil menunduk dalam.

Alina tersenyum mengerti. Ia menepuk-nepuk pelan bahu Rayyan. "Tidak apa-apa, jangan takut oke? Pelan-pelan saja .. semua nya butuh proses untuk sembuh, wajar kalau kamu sedih, yang terpenting jangan biarkan dirimu lebih sakit mengingat itu ya? Kakak ada di sini."

Entah kenapa perkataan Alina kali ini terdengar sangat tulus untuk nya.

"Nanti kita konseling saja ya? Kita bisa tawakal dengan itu. Yang tidak boleh di lupakan juga harus berdoa kepada-Nya. Bahwa kamu bisa lalui trauma dan kenangan buruk itu."

"Kalau kamu sedih, kakak juga ikutan sedih." Tutur Alina jujur.

⭐️ ⭐️ ⭐️

"Rayyan sakit Ze, jadi dia tidak sekolah hari ini." Jawab Arhan kepada Azea yang tadi sempat mencari Rayyan ke kelas nya.

Azea berjalan tidak semangat ke arah perpustakaan. Padahal ia tadi hendak mengajak Rayyan mencari buku-buku Ensiklopedia tentang Astronomi untuk belajar bersama.

"Ensiklopedia pengetahuan alam semesta.. wah ketemu!!"

Azea mengambil buku di rak paling ujung di deretan nomor dua. Ia mengambil buku itu dengan hati-hati.

Azea membuka asal halaman tertentu.

" Urutan planet pada Galaksi Bima Sakti berdasarkan versi terbaru tahun 2009?"

"Satu, Planet Merkurius/Mercury. Dua, Planet Venus. Tiga, Planet Bumi/Earth. Empat, Planet Mars. Lima, Planet Yupiter/Jupiter. Enam, Planet Saturnus/Saturn. Tujuh, Planet Uranus.  Delapan, Neptunus/Neptune.

Starlight With You (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang