25. Taman Berbagi

22 8 1
                                    

Rayyan menyadari wajah Azea yang tak seceria dahulu. Entah kemana sifat nya yang ceria dan hangat itu.

Semenjak beberapa hari lalu ia ditinggal oleh Bunda nya untuk selama-lamanya, kini ia menjadi gadis yang lebih murung, pendiam, menyendiri dan bahkan sering melamun.

Seperti saat ini di ruang les, tanpa sadar tangan nya Azea mencoret-coret buku paket astronomi milik Rayyan, tapi pikiran nya menjelajah entah kemana.

"Za, Pak Hero sudah pulang. Kamu mau pergi ke suatu tempat gak?"

Namun tak ada tanggapan apapun dari Azea. Diri nya masih terlihat melamun dengan tatapan kosong.

"Za?" Panggil Rayyan lagi.

"Ehh maaf, kenapa Ray?" Azea tersadar dari lamunan nya. "Hah? .." Dan seketika itu pula ia kaget kenapa bisa tangan nya mencoret-coret buku paket Astronomi nya milik Rayyan.

"Maaf Ray, anu buku nya .."

"Tidak apa-apa. Saya bisa beli buku yang baru lagi."

Mulut Azea sedikit terbuka, mendengar kalimat yang barusan Rayyan katakan. "Huh, orang kaya memang beda." pikirnya.

"Tadi kenapa Ray?" Tanya Azea lagi.

"Pulang sekolah mau ke suatu tempat gak?"

"Kemana?"

"Taman berbagi."

Azea menautkan alis nya, ia sedikit tidak paham dengan apa yang Rayyan ucapkan barusan. "Taman berbagi? Maksud nya?"

"Hemm, liat saja nanti." Rayyan tersenyum tipis. Kemudian berdiri menggendong tas nya untuk beranjak keluar dari ruangan les.

"Ayo kita pulang."

✨️ ✨️ ✨️

Sepanjang perjalanan pulang sekolah Azea masih tetap murung dan melamun di dalam mobil yang ia tumpangi bersama Rayyan.

Rayyan juga tidak mengajak nya bicara, lantaran Rayyan masih bingung apa yang harus ia bicarakan dengan Azea. Ia bukan tipe orang yang pandai mengajak seseorang bicara dan mencari topik lebih dahulu. Jadilah suasana di dalam mobil itu cukup hening. Hanya terdengar deru mobil dan sepeda motor yang lalu lalang di jalan raya yang mereka lewati.

"Tempat nya di mana Ray?" Tiba-tiba Azea bertanya, akan tetapi pandangan nya tetap fokus kedepan.

"Sebentar lagi, tapi nanti mampir dulu di supermarket di depana sana ya."

"Ohh oke."

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan parkiran supermarket. Rayyan turun lebih dulu, lalu beralih membukakan pintu mobil di sebelah untuk Azea.

Azea melangkah turun dari mobil. "Terimakasih Ray."

"Yaudah ayo,"

"Apa yang kita beli?"

"Roti, susu, minuman, snack mungkin? Untuk di bagikan." Rayyan mengambil keranjang troli belanja lalu mulai mengambil beberapa hal yang diperlukan.

Starlight With You (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang