"Bang Rayy ajarin aku ngaji juga!" ucap seorang bocah laki-laki bergamis cokelat."Bang aku juga!" Bocah perempuan berhijab ungu ikut ikutan juga berseru sambil membawa buku iqro di dada nya.
"Aku duluan ya Bang!!" Kalau ini bocah perempuan berhijab pink tapi mempunyai poni alias rambut yang keluar persis seperti Marsha, di film Marsha and the Bear. Sangat lucu.
"Habis itu Alzam Bang!" Bocah laki laki bertubuh gempal ikut menyahut, seakan tak ingin kalah.
"Bang! Kapan giliran Eko bang? Ayo! ayo!" Baiklah, yang ini sangat tidak sabaran.
"Sabar ya, bergilir satu satu dulu .. Abang ajarin semua kok, kalian tenang dulu nunggu giliran okey?"
Rayyan berkali-kali mengingatkan para bocah-bocah yang sedari tadi tak ada habis habis nya berbicara minta di ajarin belajar mengaji. Kalau sudah begini Rayyan akan bersikap lebih ramah jauh dari kata dingin jika ia berinteraksi dengan anak anak. Berbeda dengan di sekolah dan di rumah sedikit dingin seperti es kul kul ada cokelat nya. Manis, tapi dingin ya seperti itulah kira kira.
"Ini huruf Ro' ya, yang ini huruf Tho,"
"Ro'... Dho'.."
"Yang ini salah ya, di baca Tho'.." Rayyan mengingatkan seorang bocah laki laki di depan nya kalau bacaan nya ada yang salah.
Untung Rayyan sabar mengajari mereka satu persatu. Seperti yang terlihat Rayyan kadang-kadang ikut mengajari anak-anak di sekitar komplek sini.
Satu hal yang menjadi motivasi Rayyan mengapa ia mengajari anak-anak mengaji, Ia ingin bermanfaat membantu orang lain dalam hal kebaikan. Dan lagipula Rayyan juga ikut membantu Ustadz Farhan di sini. Ia cukup dekat dengan Ustadz Farhan karena masih dalam kerabat Almarhumah Ibu nya. Tepat nya Ustadz Farhan adalah adik bungsu Ibu nya.
Ia teringat Almarhumah Ibu nya dulu pernah berkata "Kita hidup di dunia ini berusaha jadi orang yang bermanfaat. Karena kalau kita gak bisa jadi orang yang bermanfaat hidup kita bakal sia-sia juga.
Semasa kita hidup di dunia ini nanti di akhirat bakal di pertanggungjawabkan
masing-masing diri."Semasa hidup kamu banyak melakukan kebaikan apa saja? Apa cuma kesia-sian? Rugi! Jangan sampai sudah di akhirat baru kita menyesal tak menggunakan hidup kita untuk hal yang bermanfaat." Cukup menampar.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.." Seorang pria paruh baya bergamis putih dan berpeci hitam mengucap salam. Rupanya baru saja datang dari suatu tempat.
"Waalaikumussalam Warrahmatullahi Wabarakatuh!!" Jawab Rayyan dan para bocah di dalam ruangan sana dengan serempak.
"Yeayy!! Ustadz Farhan juga udah datangg!" Seru salah seorang bocah laki laki, bernama Eko.
Eko menyelonong menyalami tangan Ustadz Farhan. Akhlak dan adab anak kecil yang bagus!
Bocah-bocah yang lain juga ikut-ikutan meniru seperti Eko."Rayyan udah lama di sini ngajarin nya?" Tanya Ustadz Farhan kepada Rayyan.
"Lumayan Ustadz,"
"Ohh iyah, Terimakasih sudah duluan tadi kesini bantuin saya ya Rayyan. Saya tadi ada sedikit kesibukan, jadi telat datang kesini."
"Oiya gak apa apa Ustadz. Anak-anak semua nya sangat antusias tadi haha .. Rayyan sampai sedikit kewalahan hehe." Rayyan terkekeh pelan.
"Ustadz?" Panggil Rayyan di sela-sela Ustadz Farhan mengajari Alzam, bocah bertubuh gempal tadi.
"Rayyan boleh pulang duluan gak? Soal nya Rayyan ada tugas lain yang harus Rayyan selesaiin sore ini juga. Bagaimana ustadz, boleh?" Ia bertanya sangat sopan, padahal ia juga sedang berbicara dengan paman nya sendiri. Tapi karena ia merasa tidak enak, bagaimanapun juga paman nya adalah seorang Ustadz atau pimpinan guru mengaji di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight With You (On-going)
Teen FictionBercerita tentang seorang remaja laki laki penyuka benda langit, bernama Muhammad Rayyandra Alfahrizi yang terjebak dalam ingatan masa lalu nya bersama seorang gadis kecil yang seumuran nya saat itu. Ai begitu nama panggilan yang di miliki gadis kec...