27. Pergi Ke kajian

25 2 0
                                    

Azea kini sampai di depan rumah Rayyan. Tetapi bukan untuk mencari Rayyan, melainkan Alina-kakak dari Rayyan yang tempo lalu mengajak nya untuk pergi ke kajian.

Begitu Alina membuka pintu, ia langsung menyambut Azea dan mempersilakan duduk di ruang tamu. Menunggu diri nya untuk bersiap-siap sebentar.

"Tunggu sebentar ya." Kata Alina.

"Baik kak."

Azea kemudian duduk di soffa berwarna cream di tengah ruangan yang bernuansa putih-abu.

Azea hari ini juga mengenakan dress abaya berwarna hitam dengan hijab navy yang menutup dada. Mengingat bahwa mereka akan pergi ke kajian, jadilah pakaian menyesuaikan acara pikirnya.

Tiba-tiba saja di sela-sela ia menunggu, seorang pria muda yang mengenakan kaos putih serta celana pendek berwana hitam yang sedang menggengam sebuah kertas juga pensil melewati dirinya. Ya, siapa lagi kalau bukan Rayyandra Alfahrizi?

Sesaat pria muda itu terhenti tepat di depan Azea, sampai-sampai mulut pria itu pun sukses sedikit terbuka hingga beberapa detik. Tak bisa ia pungkiri detik itu juga, ia merasa sangat kagum dengan penampilan Azea. Bagaimana tidak? Pasal nya Azea sungguh terlalu cantik dan anggun mengenakan dress abaya berwarna hitam dengan paduan hijab berwarna navy. Seperti melihat bidadari berwajah teduh pikir Rayyan.

Azea yang merasa di tatap justru merasa salah tingkah sendiri. Pipi nya mulai memanas ya ampun! Lantas ia memalingkan wajah nya agar tidak menatap Rayyan juga.

"Azea cantik ya, Ray?" Alina yang mengenakan dress berwarna maroon dengan hijab berwarna hitam syar'i tiba-tiba saja datang di antara kedua nya diiringi cekikikan pelan.

"Ma Syaa Allah iya, ehh .. apa sih Kak!"

Rayyan yang tersadar langsung berujar istiqfar di dalam hati nya. Lantaran memandang yang bukan mahrom secara intens seperti tadi.

Buru-buru ia lanjut melangkah kan kaki nya yang sempat tertunda untuk kembali ke kamar nya.

"Dia salah tingkah tuh, hahah." Ujar Alina merasa puas menertawakan sang adik.

"Rayy!! Jangan jungkir balik ya kalau salting! .. mphahahah." Alina sengaja berteriak agar sang adik mendengarkan godaan nya. Sekali lagi Alina tertawa cukup puas.

"Kamu suka Rayyan, Ze?"

Azea reflek membulatkan kedua belah mata nya. Ia merasa keadaan sekeliling kaku sekali, bagaimana bisa kak Alina mempertanyakan hal itu dengan mudah sekali? Bahkan di keadaan yang sempat canggung seperti tadi.

"Dia orang nya aneh loh." Tambah Alina kemudian, lalu terkekeh pelan di ujung kalimat yang ia lontarkan.

Tanpa sadar Azea malah tersenyum dengan perkataan Alina.

"Yaudah Ze, ayo kita jalan."

⭐️ ⭐️ ⭐️

Mereka berdua duduk di antara banyak nya jemaah perempuan yang hadir untuk mendengarkan kajian hari ini.

Azea memandang sekeliling dengan perasaan kagum dan takjub ketika melihat banyak nya orang yang berhadir di sini. Bahkan perkumpulan yang tentu saja di satukan dengan niat untuk menuntut ilmu.

"Ujian bentuk cinta-nya Allah?" Gumam Azea sambil mengorbit senyum, begitu ia membaca tema kajian yang terpampang cukup besar di poster di depan sana.

Tak lama setelah mereka duduk menunggu, seorang wanita muda bergamis ungu lilac dengan hijab berwarna senada keluar menuju panggung atas yang berada di tengah-tengah dan memang sudah di siapkan sedemikian rupa oleh panitia kajian. Yang tak lain tak bukan itu adalah Ustadzah pengisi kajian hari ini.

Wanita muda yang kerap di panggil 'Ustadzah Nadiya Almagfirah' itu dakwah nya hingga ke pelosok luar negri itu mulai mengawali kajian dengan ucapan salam.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh .."

"Waalaikumussalam Warrahmatullahi Wabarakatuh ..." jawab para jemaah serentak penuh antusias. Begitu pula Azea dan Alina yang sedari tadi nampak begitu berseri menunggu Ustadzah Nadiya memaparkan materi nya.

"Bismillahirrahmanirrahim .. Alhamdulillahi rabbil 'alamin, was sholatu wassalamu 'ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a'laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba'du.

"Hadirin, saudari-saudari yang saya hormati dan saya cintai. Dalam perkumpulan ini izinkan saya memperkenalkan kan diri, nama saya Nadiya Almagfirah selaku membawa materi kajian yang bertema 'Ujian adalah bentuk cinta-Nya Allah'.

"Kenapa saya memutuskan tema ini? Karena Allah pernah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 96 yang arti nya. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

"Jadi gimana gak bukti cinta-Nya, yang Allah Subhanahu Wata'ala kasih saja balasan nya berupa pahala yang begitu luar biasa bagi mereka yang sabar terhadap cobaan serta ujian yang di berikan. Memang hidup ini penuh dengan cobaan dan ujian yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Namun, kita sebagai hamba-Nya diwajibkan untuk selalu sabar dan ikhlas menghadapinya. Sabar dan ikhlas merupakan dua hal yang sangat penting dalam kehidupan.

"Sabar berarti kita mampu menahan diri dari amarah dan kesedihan ketika menghadapi cobaan yang datang. Dan ikhlas berarti kita menerima segala cobaan dan ujian sebagai kehendak Allah Subhanahu Wata'ala. Cobaan dan ujian bukanlah suatu hal yang memerlukan kekuatan fisik semata, tetapi juga memerlukan kekuatan mental. Jadi dalam menghadapi cobaan, kita harus senantiasa berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

"Karena hanya Allah Subhanahu Wata'ala yang maha kuasa dan mampu memberikan solusi terbaik untuk setiap cobaan yang kita hadapi dalam hidup. Apapun cobaan yang kita hadapi, kita harus selalu ingat bahwa Allah Subhanahu Wata'ala tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita. Kita harus percaya bahwa dari setiap cobaan dan ujian yang diberikan, pasti ada hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil. Maka dari itu, saudara-saudara yang saya hormati, mari kita senantiasa berusaha untuk bertahan dan selalu sabar dalam setiap cobaan yang datang dalam hidup kita. Kita harus yakin bahwa Allah Subhanahu Wata'ala pasti akan memberikan jalan keluar terbaik bagi kita.

"Dalam surah Al-Insyirah ayat 4-5 yang arti nya 'Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Dan sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan.' Allah telah menjanjikan bahwa setiap cobaan pasti diiringi dengan kemudahan. Oleh karena itu, sebagai hamba-Nya, kita harus bersabar dalam menghadapi cobaan hidup ini. Sabar bukanlah menahan diri tanpa aksi, tetapi sebaliknya, sabar adalah menghadapi cobaan dengan keteguhan hati dan tetap taat kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

"Ada tiga aspek penting dalam sabar, yaitu ...
Pertama sabar dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata'ala. Lalu yang kedua sabar dalam menjauhi larangan-Nya. Dan ketiga sabar dalam menghadapi ujian dan musibah.
Saat menghadapi ujian hidup, ingatlah bahwa Allah tidak membebani seseorang melebihi kemampuannya.

"Jika kita merasa tak mampu menghadapi cobaan, berdoalah kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan ketabahan. Percayalah bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ketika kita sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian hidup, maka kita akan diberikan pahala dan keberkahan dari Allah Subhanahu Wata'ala. Ketika kita ikhlas, kita akan merasa tenang dan puas ketika beribadah, dan Allah Subhanahu Wata'ala pasti akan menerima amalan kita dengan keikhlasan yang tulus.

"Dan ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi cobaan hidup dengan tegar. Ikhlas berarti kita melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah SubhanahuWata'ala, tanpa mengharapkan pujian, pengakuan, atau imbalan dari orang lain. Dengan ikhlas, setiap cobaan yang kita alami akan menjadi ladang pahala dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala.

"Dari Abu Hurairah Radhiayallahu anha' bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 'Allah Ta'ala berfirman ; Tidak ada balasan yang sesuai di sisi-Ku bagi hamba-Ku yang beriman, jika aku mencabut nyawa orang yang dicintainya di dunia, kemudian ia rela dan bersabar kecuali surga." (HR. Bukhari) [ No. 6424 Fathul Bari ] Bahwa hadits ini shahih.

__________
sc : website/google/dll.

Starlight With You (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang