6. Siapa?

116 78 5
                                    


Rayyan menarik kursi kosong di sebelah kiri, lalu duduk di samping Arhan yang sedang sibuk bermain game online di layar ponsel nya. Rayyan mencoba mengamati permainan game online yang di mainkan oleh Arhan.

"AISH .. KALAH MULU!!"

"Arhan?"

"G*bl*k malah load woyy!! Setan emang!"

"HEH! Mulut nya!!" Rayyan tersentak kaget mendengar kata umpatan yang keluar dari mulut Arhan.

"Iyaa Ray, server nya dodol bgt!! .. emosi gue!"

"Kamu tahu Han? Bahwa seorang muslim di larang mengumpat, mencaci dan berkata kasar."

"Dalam sebuah hadits riwayat At-Tirmidzi nomor 2002 di mengatakan bahwa 'Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar' (HR.At-Tirmidzi no. 2002).

"Allah benci orang yang berkata kasar Han, dan dalam sebuah hadits riwayat Bukhari juga di jelaskan 'Bukanlah seorang mukmin itu seorang yang suka mencela, tidak pula seorang yang suka melaknat, bukan seorang yang keji dan kotor ucapannya.' (HR. Bukhari)

"Meskipun gue cuma ngumpat karena main game??"

"Iyaa betul! Ganti dengan ngomong 'Astagfirullah' aja lebih baik dan bernilai pahala juga In Syaa Allah."

"Hah .. Astagfirullah .. Oke, oke, gue salah. Maappp." Selanjutnya Arhan tetap fokus melanjutkan permainan nya di layar ponsel nya. Sambil sesekali berseru kesal lantaran kalah atau servernya yang kadang lelet, seperti otak Arhan ketika jam pelajaran Matematika berlangsung.

"Astagfirullah mati lo! Mati!"

"Serang balik aduh .., Astagfirullah!"

"Astagfirullah, jangan kesitu Astagfirullah .. lawan!"

Sekarang umpatan Arhan berganti menjadi 'Astagfirullah'. Kalau bersama Rayyan habis dia, kalau mengumpat ataupun mengeluarkan kata-kata buruk saat bermain game seperti sebelumnya. Ia tidak ingin mendengar ceramah serta nasihat Rayyan lebih panjang lagi dari khutbah jumat'an pikir Arhan.

Rayyan tersenyum sambil geleng-geleng kepala menyaksikan Arhan merubah umpatan nya secepat itu. Maklum, Arhan mungkin hanya pencitraan, masih proses.

Rayyan seketika ingat akan sesuatu.

"Arhan?"

"Astagfirullah, shutt diem!! ... gue lagi sibuk main, jangan ganggu!"

"Anu.. saya mau tanya sesuatu." Nada Rayyan terdengar dingin tapi juga serius kali ini.

"Nanya apa? cepat, gue gak ada banyak waktu." Arhan tetap tak mengalihkan perhatian nya dari bermain game di layar ponsel nya itu.

"Ck! .. makanya dengerin saya dulu."

"Iyaa cepattt! Apa??"

"Tentang seorang cewe di uks kemarin yang kena pembullyan itu .."

Barulah Arhan berhenti dari kegiatan nya bermain game di jam jam kosong seperti ini di kelas, saat mendengar apa yang Rayyan ucapkan barusan. Ia mematikan layar ponsel nya lalu menanggapi Rayyan dengan serius. Sangat serius.

Starlight With You (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang