2. Cerita Arhan

134 84 8
                                    

"Mau gue anterin pulang gak Ray?"

"Gak usah Han, saya sudah merasa baikan .. In Syaa Allah." Rayyan tetap melanjutkan kegiatan menulis salinan dari buku Arhan.

Rayyan sempat tertinggal 3 jam mata pelajaran Pkn. Alhasil ia harus mencatat salinan tulisan buku milik Arhan, beruntung hanya mencatat saja.

"Lo beneran sakit ya tadi?" Ia sampai mengecek suhu tubuh Rayyan dengan menempelkan telapak tangan nya pada dahi Rayyan.

"Kamu pikir saya bercanda?" Rayyan menjawab dengan ekpresi datar. Datar sekali, bahkan jalan tol kalah dengan kedataran ekpresi Rayyan.

"Kali aja yekann.." Arhan menaik turun kan alisnya kepada Rayyan.

"Terserah."

"Wah cool sekali beliau ini .." Tutur Arhan seolah ingin mencari gara gara.

Sedangkan Rayyan tak menanggapi sedikit pun lagi.

Seketika hening. Tiba tiba Arhan mengingat sesuatu.

"Ray .."

"Rayyyy!"

"Ray!?"

Rayyan tetap pokos mencatat. Akhir nya Arhan mengambil paksa buku Rayyan.

"APA!?"

"Sakit kok marah marah.." Asli, mulut Arhan ingin sekali Rayyan sumpal dengan gulungan kertas saat ini juga.

"Hahha .. berchandyaaa .." Arhan menirukan gaya bahasa 'bercanda' yang viral akhir akhir ini. Kalau hobi membuat keributan dan memancing emosi Arhan adalah juara nya.

"Cantik gak cewe di uks tdi?" Arhan mulai mengoda Rayyan.

"Gak tahu."

"Yang mba mba PMR itu loh."

"Semua yang nama nya cewek itu cantik. Kecuali lo jadi cewek, maksud nya banci. Yaa .. jelasss bangett terlihat jelek plus kurang waras!!" Rayyan menekan kata jelek kepada Arhan.

"Ehmm .. cantik nih yaa."

"Ck." Rayyan berdecak kesal.

"Lo tahu gak,"

"Gak." potong Rayyan cepat.

"Ck .. ck .. Hah .. lelah dan selalu makan hati berbicara dengan orang seperti Rayyan ini." Arhan merasa sok tersakiti.

"Oke, gue serius Ray!"

"Gue denger ya Ray, Cewe PMR di uks tadi itu sering kena pembullyan di sekolah ini. Padahal dia baru aja pindah satu tahun belakangan ini. Terutama korban bully dari Kelyn dkk itu loh, yang hobi banget buat ngerusak rusak mental orang lain. "Heh .. gue sih ogah punya cewek kaya kelyn spek preman sok iya itu .." Arhan si tukang informasi memulai aksi ghibah sambil menyerukan kampanye kebencian.

"Kelyn siswi XII IPS 5 itu loh Ray .. yang katanya artis majalah .. halah paling juga tenar dikit." Arhan menyatukan jari telunjuk dan jempol nya memberi kode 'sedikit'.

Sedangkan Rayyan tetap dengan khidmat menulis salinan tugas nya. Seperti tidak tertarik dengan apapun yang di ceritakan oleh Arhan.

"Dan lo tau Ray? parah nya sih cewek PMR itu gak pernah laporin kasus pembullyan mereka ke kantor atau guru semisal, entah apa alasan nya .. apa ia takut ya? atau di ancam gitu?"

"Teruss emm .. lo tahu gak Kelyn tu cewek yang sa--"

"STOPP!!, bodo amat! .. saya gak mau tahu!!"

"Hah .. astagfirullah, Udah ya Han, istiqfar kamu. Dalam islam gak boleh ghibah! Kamu ingat?" Rayyan mendadak tak enak dengan pembicaraan Arhan.

Rayyan ingat bahwa dalam islam mengghibah itu di larang. Karena hukum nya sama saja seperti memakan bangkai saudara sendiri. Di sebutkan dalam surah Al-Hujurat ayat 12 :

Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan jangan di antara kalian menggunjing sebagian yang lain. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat : 12)

Mengibgat akan arti dari ayat tersebut tiba tiba Rayyan bergidik ngeri sambil terus beristiqfar.

"Ehh lupa Ray, Astagfirullah hehe .."

⭐️ ⭐️ ⭐️


_

_______________________

Sumber: https://muslimah.or.id/9986-jagalah-lisanmu-dari-ghibah.html

Starlight With You (On-going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang