"No, kamu tau gak Arhan kenapa gak sekolah? Dia kemana?" Tanya Rayyan di sela-sela ia mencatat jawaban soal Astronomi di buku nya.
"Gak tahu Ray."
"Ohh hmm, tadi pagi saya coba telpon tapi malah di reject, chat saya juga gak ada di balas padahal sudah di lihat." Rayyan merasa heran dengan Arhan yang tiba-tiba berubah.
"Tapi tadi absen nya dia izin doang, gak tahu kenapa Ray." Kata Euno memberitahu dan ia sendiri pun juga ikut merasa heran. "Si Arhan kenapa ya? Apa jangan-jangan lagi mulung di bawah kolong jembatan ya?" Ceplos Euno asal-asalan yang mendapat toyoran langsung oleh Rayyan.
"Heh, sembarangan. Dia udah orkay kenapa mesti mulung. Bukan Arhan sekali." Jawab Rayyan sedikit gemas dengan perkataan Euno.
"Iya juga yaa? Mungkin dia lagi gak baik-baik, mungkin." Tambah Euno.
Rayyan hanya mengangguk menanggapi perkataan Euno.
Di dalam benak Rayyan entah kenapa ia merasa ada yang salah dengan Arhan. Tiba-tiba saja ia mengabaikan dirinya tanpa alasan jelas. Rayyan semakin bingung saja, apa ia pernah berbuat salah? Kapan? Salah apa? Entahlah.
"Ray, gue mau tanya sesuatu boleh?" Euno mode hati-hati.
"Biasa nya juga langsung nanya kan?" Sambut Rayyan yang masih sibuk berkutat dengan pulpen nya.
"Yeeee siapa tau, kan."
"Oke, gue mau tanya about .. si Cena itu--"
"Kenapa dengan Cena?" Serobot Rayyan penasaran dan langsung memotong perkataan Euno begitu saja.
"Aigo! Ya, Sh*ball! Gue belum selesai ngomong Ray! Ck, gimana siii." Decak Euno sedikit kesal.
"Astagfirullah ga boleh ngomong gitu, No." Sambar Rayyan mengenai ucapan Euno.
"Astagfirullah ampuni hamba, Ya Allah." Ujar Euno mendramatis.
"Yaudah. Lanjutin, kenapa tadi?"
"Oke, to the point aja nih gue. Emang si Cena beneran adek nya Arhan, ya? ... " Arhan menjeda kalimat nya sebelum melanjutkan. "Setau gue, dia gak punya adek cewek dan bukan nya Arhan itu anak tunggal? Jadi Cena siapa nya Arhan? Lo pasti tahu kan, Ray?" Desak Euno begitu penasaran, ia bahkan sudah mengoyang-goyang kan bahu kanan Rayyan. Pertanyaan yang lama sekali ingin Euno lontarkan pada Rayyan mengenai Cena yang ada kaitan nya dengan sahabat nya, Arhan.
"Sebentar, jangan goyang-goyangin tubuh saya."
"Kenapa?" Heran Euno.
"Nanti materi di otak saya hilang, No." Jawab Rayyan yang membuat Euno tambah mengoyangkan badan Rayyan. "Yaudah ayo! Yang pertanyaan gue tadi."
Rayyan terhenti dari aktifitas nya menulis jawaban dari buku tulis. Sejenak ia nampak berpikir dan terdiam cukup lama. Sehingga memunculkan beragam pertanyaan di benak Euno.
Apa Rayyan gak tau ya? Atau gue salah nanya? Ahh yang benerrr... Euno overthinking saat itu juga.
"Iya juga ya No, Saya juga gak tau sih hehe."
Seketika itu juga raut wajah Euno berpose datar, datar sekali. Ia pikir Rayyan terdiam cukup lama karena memikirkan bagaimana memberitahu diri nya. Ahh sudahlah, Euno memang salah berekspetasi tinggi pada manusia.
"Ray, seperti nya lo harus gue buang ke tempat penampungan orang kaya."
Melihat raut wajah Euno yang datar lantas Rayyan terkekeh pelan. "Setau saya, emang Arhan gak punya adek cewek, No."
"Dan entah bagaimana si Cena ingin mengadopsi Arhan." Heran Rayyan sambil mengetuk-ngetuk dagu nya.
"Aneh kan, ya?" Timpal Euno merasa semakin bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight With You (On-going)
Teen FictionBercerita tentang seorang remaja laki laki penyuka benda langit, bernama Muhammad Rayyandra Alfahrizi yang terjebak dalam ingatan masa lalu nya bersama seorang gadis kecil yang seumuran nya saat itu. Ai begitu nama panggilan yang di miliki gadis kec...