14 menit berlalu.
Azea tetap setia menunggu kedatangan seseorang untuk belajar bersama hari ini. Ia memilih kursi dan meja paling pojok di sebuah kafe bernuansa putih hitam, tempat ia bekerja paruh waktu. Yap, Azea cukup lama bekerja di sini dan hampir 1 bulan dan hari ini ia ambil cuti sehari bekerja.
Azea melihat jam di layar ponsel nya.
"Jam 15.26," Azea mulai resah menunggu sebab hampir 20 menit sudah ia menunggu seseorang sekarang.
Minuman rasa matcha di dalam gelas nya pun hampir habis di minum nya, tetap saja orang yang di tunggu tak kunjung menampakkan batang hidung nya.
Azea mengecek pesan WhatsAps terakhir kali nya dengan dengan seseorang itu.
@Rayyan Alfahrizi
Today
Jadi belajar bersama hari ini?《
13.11
》Boleh, lok?
13.14Kafe Rayllyne, gmna?《
13.14》Ok, jam?
13.1515.00, Bisa?《
13.16》Ya.
13.20Aku sdh di sini..《
15.07
(Unread)
"Hah, apa Rayyan gak jadi datang ya?" Azea mengehembus kan napas frustasi. Ia sudah bosan menunggu sejak tadi."Mungkin sibuk kali ya? Ahh sudah lah, lebih baik aku pulang saja." Azea bersiap-siap membereskan buku yang sedari tadi ia letakan di meja untuk di masukan ke dalam tas yang ia bawa.
"Maaf, lama menunggu .."
Azea reflek menatap kedepan. Seseorang yang ia tunggu tepat duduk di depan sebrang meja nya sekarang.
"Hemm, ya." Azea menjawab sambil mengangguk pelan.
"Jadi .."
"Jadi,"
"Duluan aja." Lanjut Azea.
"Tidak. kamu saja." Tolak Rayyan merasa tidak enak.
"Tidak kamu aja,"
"Saya tidak terlalu penting, cum--"
"Hah, yaudah.. tidak jadi." Potong Azea, menyerah.
Hening.
"Emm .. kamu marah?"
"Tidak." Jawab Azea apa adanya.
"Baiklah, saya cuma bilang terimakasih untuk buku nya kemarin. Maaf kalau kamu menunggu saya terlalu lama, karena saya tadi ada sedikit kesibukan. Saya benar-benar minta maaf jika itu membuat mu kesal, lalu .. Jadi belajar bersama kan?" Jelas Rayyan panjang lebar.
Azea mendadak diam. Ia menatap Rayyan dengan tatapan tak percaya dengan apa yang Rayyan katakan barusan. Kalimat nya tidak singkat seperti biasanya, dan kali ini entah kenapa terdengar sangat tulus sekali di telinga Azea.
Deg
"Astaga, manis sekali." Batin Azea.
5 detik Azea tak bersuara apapun.
"Kenapa? Ada yang salah?"
"Tidak!" Azea reflek menggeleng-geleng kuat. Namun sesaat kemudian Rayyan malah terkekeh kecil melihat tingkah Azea yang menggeleng kuat seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight With You (On-going)
Teen FictionBercerita tentang seorang remaja laki laki penyuka benda langit, bernama Muhammad Rayyandra Alfahrizi yang terjebak dalam ingatan masa lalu nya bersama seorang gadis kecil yang seumuran nya saat itu. Ai begitu nama panggilan yang di miliki gadis kec...