32. satria aneh

1.2K 31 0
                                    

Satria terus mencium chika membuat sang empu kesal dan geli, saat ini mereka berada di ruang tengah menonton siaran langsung kartun. Chika mengigit pipi satria kesal membuat sang empu melotot kaget. "Sakit sayang" rengek satria mengelus pipinya.

"Makanya diam" kesal chika.

Satria mengangguk ia memeluk pinggang chika erat membuat sang empu kesulitan napas. "Badan lo kecil banget sih" ledek satria.

"Bodoamat yang penting hidup" sinis chika kesal.

Satria terkekeh ia menarik-narik rambut chika membuat sang empu kembali kesal. "Apa----"

"Temenin tidur gue kantuk banget" potong satria.

Chika menggeleng. "Enggak mau" tolak chika asyik menonton kartun kesukaannya.

Satria mencubit lengan chika membuat sang empu berteriak. "Cepat, gue lemes banget" lirih satria.

"Enggak mau satria" ucap chika.

Satria melotot sempurna sebelum kena marah suaminya chika langsung berlari naik kelantai atas Meninggalkan satria yang berteriak marah. "CHIKA" teriak satria ikut berlari.

Chika masuk kamar ia langsung masuk kedalam selimut. "Ini mulut kenapa suka reflek sih bisa-bisa aku mati" kesal chika pada dirinya sendiri.

Satria menarik kaki chika sampai pojok kasur. "Apa maksudnya hmm?" Tanya satria dengan tatapan tajam.

Chika menggeleng cepat. "E-enggak. Aku keceplosan maksudnya kak sat----"

"Gue enggak suka lo songong" potong satria marah.

Chika menggeleng cepat. "Aku kec----"

"Gue lagi malas debat temenin gue tidur" potong satria langsung merebahkan tubuhnya di samping chika memeluk chika dari samping,. sedangkan sang empu bernapas lega.

Satria mengelus punggung chika lembut membuat sang empu bergidik. "Boleh ya?" Izin satria menatap chika lekat.

Chika menggeleng. "Ini masih pagi----"

"Terus kenapa? Mau pagi, siang, sore, malam pun tidak masalah" potong satria.

"Hobi banget motong pembicaraan orang lain" kesal chika.

Satria mengelus perut chika. "Gue mau lo hamil anak gue" lirih satria.

Chika diam beberapa detik sebelum ia mengangguk pelan sambil mengusap rambut satria. "Tuhan belum ngasih, kita sabar aja sekarang kakak tidur katanya mau tidur" ucap chika mengalihkan pembicaraan.

Satria menggeleng. "Gue cuma mau berduaan di kamar ngabisin waktu berdua sama lo" ucap satria tersenyum miring.

Chika geleng-geleng kepala ia menyalakan televisi menonton film terbaru. "Mau nonton apa?" Tanya chika mengganti-ganti siaran langsung.

"Gue enggak suka nonton film" jawab satria mematikan televisi. "Gue mau ngobrol sama lo kalau lo nonton film enggak bakal nyambung" ucap satria.

Chika mendengus kesal. "Aku mau nonton film ihh" rengek chika mengigit pipi satria kesal.

Satria mengusap-usap pipinya yang terasa perih."ko gigit ini sih? Gigit ini aja" ucap satria menunjuk leher dan bibirnya tidak lupa senyum miringnya.

"Mau emangnya?" Tanya chika polos.

Satria mengangguk cepat. "Boleh, gue mau lihat kepintaran lo" jawab satria cepat. "Kalau lo nurut gue kasih ponsel lo" tawar satria.

ponsel chika di sita satria karena ketahuan ada SMS masuk dari operator. Sungguh satria marah besar walaupun itu hanya operator.

protective Devil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang