9. papah mamah satria

1.5K 37 0
                                    

Satria memeluk Chika yang terus memberontak minta di lepaskan, tapi satria pria egois dan jahat enggan melepaskan ia malah semakin erat memeluk chika membuat sang empu kesusahan bernapas.

"Diam! Saya rindu aroma tubuh kamu chika" geram satria.

Chika terisak menangis ia diam pasrah, rasanya ia seperti jalang yang berstatus istri seorang penjahat. Satria menatap chika yang menangis perlahan tapi pasti satria melepaskan pelukannya duduk si ranjang rumah sakit dengan perasaan kesalnya.

"Saya tidak akan jahat kalau kamu nurut sama saya Chika, saya membenci kata-kata cerai" kata satria.

Chika Menatap satria. "kalau kamu tidak mau aku meninggalkan kamu tolong jangan berbuat semaumu, aku juga manusia biasa aku bisa capek dan kesal sama kamu, kak" teriak chika kesal.

Satria menatap dingin chika. "Sudahlah jangan teriak-teriak sudah malam saya mau lanjut tidur, besok mamah sama papah berkunjung ke sini" kata satria berusaha tenang.

Chika mengangguk lemah ia memejamkan matanya, tapi tiba-tiba ia lapar. "Mau makan" cicit chika.

Satria yang memegang sudah memejamkan matanya bersiap untuk tidur ia langsung membuka matanya kembali. "Makan apa?" Tanya satria merogoh saku celananya mengambil ponselnya.

"Seblak" jawab chika antusias.

Satria melotot, menggeleng cepat. "Jangan yang pedas-pedas yang lain aja" tolak satria.

"Soto, nasi goreng, mie ayam, es krim" kesal chika menyebut semua nama makanan yang ia suka.

Satria mengangguk ia langsung memesannya secara online. "Bentar lagi sampai mending kamu tidur dulu kalau udah sampai gue bangunin" kata satria.

Chika mengangguk ia memejamkan matanya sambil menahan tangan satria yang mengelus perutnya. "Lama amat" dumel chika kesal.

Tok.tok.tok.

Satria turun dari kasur ia mengambil pesanannya membawanya masuk kedalam. "Habisin enggak habis lo yang gue habisin" ancam satria.

Chika mengangguk ia langsung makan soto sampai tersisa setengah. "Kenyang, habisin ke kakak aja nih" chika mendorong semua makanan.

Satria menatap tajam chika. "Habisin atau----"

"Kenyang sayang" potong chika membekap mulutnya dengan tangannya membuat satria melotot kaget mendengar ucapan chika yang memanggilnya 'sayang' astaga! Ini pertama kalinya chika memanggil dirinya sebutan 'sayang'

Satria menetralkan raut wajahnya berubah biasa aja. "Ck! Terus siapa yang makan segini banyak, chika" kesal satria.

"Kakak makan atau kasih ke suster" Kata chika sambil menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Dasar istri durhaka nyuruh-nyuruh suami" dumel satria yang masih terdengar jelas chika.

***

Chika menatap mertuanya ini pertama kalinya ia melihat kedua orang tua suaminya. Semenjak ia pingsan waktu itu kedua orangtuanya satria memang langsung kembali ke Italia karena ada urusan mendadak.

"Perkenalkan nama saya ria, dan ini suami saya indra kami kedua orangtuanya satria, mertua kamu" kata ria tersenyum tipis.

Chika menoleh menatap suaminya yang mengangguk pelan. Menatap mertuanya kembali, sungguh ia sangat canggung. "A-aku chika kayara, tante, om" kata chika malu-malu.

Indra tersenyum tipis. "Panggil saja mamah, dan papah kamu itu menantu kami" kata indra.

Chika kembali menoleh menatap suaminya yang hanya mengangguk kecil. "I-iya, mah, pah" cicit chika masih belum terbiasa.

protective Devil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang