25. berulah

989 25 0
                                    

Satria berangkat kerja setelah berpamitan dengan sang istri, ia tidak perlu khawatir karena di rumah ada mbok yang menjaga chika selama ia pergi kerja, wanita paruh baya bernama ajeng wanita yang sudah menjaga satria dari bayi, wanita kepercayaan satria dan keluarganya.

Sebenarnya satria bukan berangkat kerja melainkan kumpul bersama teman-temannya di klub malam, sudah lama ia tidak menghabiskan waktunya bersenang-senang di klub, Satria sengaja tidak membawa supir ia ingin menyetir sendiri.

Mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang menerobos malam yang sangat gelap, teman-temannya sudah menunggunya di jalan mereka tidak berani masuk kedalam hutan tenaga malam seperti ini. Hanya satria yang berani keluar malam hutan bahkan tinggal di tengah-tengah hutan yang sangat menyeramkan.

Kurang lebih satu jam satria keluar sari area hutan, harusnya hanya tiga puluh menit jika mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi namun satria lebih menikmati dengan laju mobil yang sedang sesekali mengerjai teman-temannya.

Satria dan teman-temannya langsung masuk kedalam mobil satria, mereka sengaja tidak membawa mobil mereka ingin menghabiskan waktu mereka bersama. Semenjak satria menikah mereka jarang kumpul bersama.

"Lama banget sih lo sampe bulukan kita nunggu lo" kes jaka.

Satria menoleh melirik Jaka yang ada di sampingnya. "Abis bercinta sama istri gue? Mau lihat videonya?" Jawab satria tersenyum miring menatap mereka yang melotot sempurna.

"Gila!.....boleh juga buat nanti sama jalang, hahah" tawa jaka.

Satria mendengus kasar. "Gila aja gue lihatin simulasi gue sama chika ke kalian" kesal satria menoyor kepala jaka.

"Sat, kata papah gue katanya kalau sering mabuk bisa mengakibatkan susah punya anak" ucap rengil.

Satria melirik regil. "Enggak usah bikin gue takut, gue udah lama enggak mabuk" ucap satria sambil memarkirkan mobilnya di Parkiran mobil.

Mereka masuk kedalam klub malam satria dengan tatapan dingin dan tajamnya langsung duduk ditempat yang sudah disediakan, Ia langsung meneguk alkohol sesekali matanya menatap orang-orang yang sedang berjoget ada juga yang sedang berciuman secara terang-terangan.

"Jadi pengen bawa cik-----"

"KAK SATRIA" teriak perempuan dengan rambut yang berantakan dan baju tidur bermotif hello Kitty tidak lupa air mata yang mengalir deras. Orang-orang yang tadinya asyik berjoget dan mabuk langsung menoleh menatap heran chika.

Ya, dia chika yang tidak sengaja mendengar perbincangan suaminya dengan teman-teman suaminya.

Satria membulatkan matanya sempurna menatap istrinya yang tiba-tiba ada di sini, begitupun ketiga temannya yang syok melihat istri mereka ada di samping chika sambil memegang kedua tangan chika yang memberontak.

"C-chika" kaget satria.

Chika berlari menghampiri suaminya menatap satria. "Hiks, kenapa kakak tinggalkan aku di rumah? Katanya kakak mau temenin aku tidur" isak chika.

Satria menarik tangan chika menatap tajam pria yang sedang mabuk menghampiri chika. "Pergi jangan ganggu istri gue" usir satria pada pria berambut pirang.

Chika Memeluk satria erat. "Hiks, aku enggak mau kakak pergi gitu aja." isak chika.

Dretttttt dretttt.

Satria merogoh saku celananya mengambil ponselnya yang berdering.
"Hallo ada apa?" Tanya satria pada mbok ajeng yang menelponnya dengan nada panik dan khawatir.

°^°^

"Ada, satria tutup dulu telponnya" jawab satria langsung menutup telponnya.

Tut...

"Sat, gue----"

"Thanks, udah jaga istri gue" potong satria menatap Istri-istri teman-temannya.

"Sayang kenapa kamu bisa sama chika?" Tanya jaka Menatap istrinya.

"Tadi kita enggak sengaja lihat Chika masuk taksi kita ikutin aja eh malah ke sini" jawab mereka.

Satria menatap sekeliling yang semakin malam semakin ramai, menarik chika keluar klub masih dengan posisi memeluk chika ia tidak mau chika tersengal-sengal pria lain apalagi sedang mabuk.

"Lo ngapain sih nyusul gue ke sini gimana kalau lo kenapa-kenapa gue yang repot" kesal satria mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Chika semakin terisak. "A-aku takut di rumah sendiri----"

"Lo enggak sendiri ada mbok ajeng, ada satpam rumah" potong satria kesal.

Chika yang merasa disalahkan ia langsung menatap satria. "Kenapa kakak salahkan aku? Kakak bilang kalau kakak mau kerja tapi malah ke klub malam, kakak mau main sama perempuan seksi?" Tanya chika marah.

Satria melirik tajam chika. "Jaga ucapan lo, gue enggak pernah main sama perempuan lain----"

"Berhenti aku mau turun" potong chika dengan suara yang bergetar dan tangan yang sudah siap membuka pintu mobil.

Satria menoleh menatap tajam chika. "Jangan gila lo bisa jatuh" marah satria panik melihat chika yang hendak keluar.

"BERHENTI ATAU AKU LOMPAT?" teriak chika marah.

"Oke, gue berhenti" pasrah satria langsung memberhtikan mobilnya ditepi jalan.

Chika langsung turun berlari ditengah-tengah kegelapan, satria memukul stir mobil ia keluar mobil menyusul Chika yang berlari tanpa tujuan sambil menangis tersedu-sedu.

"BERHENTI ATAU GUE TEMBAK?" ancam satria sambil mengarahkan pistol yang ia bawa.

Chika memberhentikan langkahnya menoleh sempurna menatap satria yang marah seperti dulu, wajahnya yang merah matanya yang tajam senyum miringnya yang sangat mengerikan.

Chika yang takut ia kembali berlari tanpa arah sampai tidak menyadari kalau jalan yang ia tuju buntu. Chika mundur menatap satria yang terus menatapnya dengan senyum miring dan tidak lupa tangannya yang memegang pistol.

"Ternyata kau sudah berani marah-marah dan kabur secara terang-terangan seperti ini apa kau lupa suami kamu ini seorang mafia?" Tanya satria mencengkeram pipi chika. "Asal kamu tau saya berjanji berubah itu karena saya mau kamu nurut, bukan untuk semena-mena sama saya" marah satria.

Chika mengangguk takut. "I-iya m-maaf" cicit chika takut.

Satria mengeluarkan rantai kecil memasangkan ke tangan chika Membuat sang empu melotot sempurna. "Biar lo enggak kabur" ucap satria.

Langsung menarik chika keluar gang kecil dan sempit itu, mengendarai mobilnya menggunakan tangan satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langsung menarik chika keluar gang kecil dan sempit itu, mengendarai mobilnya menggunakan tangan satu. "Lo jangan macam-macam sama gue apalagi kabur" ucap satria.

"I-iya" jawab chika takut. "L-lepas dulu aku enggak nyaman kaya gini aku bukan buronan" ucap chika menatap satria.

Satria tidak menjawab ia fokus menyetir mengabaikan permohonan chika, sampai tiba di hotel paling mewah dan mahal di Jakarta ia langsung masuk karena ia pemilik hotel tersebut. Masa bodo dengan tatapan orang yang menatapnya aneh.

Satria masuk kedalam mengunci pintu apartemen melepaskan rantai di tangannya. "Untung lo lagi datang bulan kalau enggak gue terkam lo semalaman" ucap satria.

"Bagus dong, kakak enggak bisa terkam aku" cicit chika merasa menang.

Satria langsung merebahkan tubuhnya di kasur kepalanya sedikit berdenyut mungkin ini efek alkohol tadi, Menatap chika yang asyik menatap kamar hotel, sudut bibirnya terangkat membentuk senyum tipis.

***

protective Devil [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang