8. Seperti Mutiara?

608 140 34
                                    

بسم الله الحرمن الرحيم
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

❛❛Seperti mutiara apaan membunuh?
mutiara gosong kah?❜❜

• Bumi Asy-Syam Zefantara

"Ini clue-nya?" tanya Tenggara.

"Clue-nya mirip sand-" Tenggara langsung terdiam. Pikirannya langsung menyalang, memikirkan kenapa bisa dipakai sandi itu.

"Sand? sand apa?"

"Eh enggak," ujar Tenggara, ia tak mau teman-temannya tahu.

Mereka menganggukkan kepala menghargai privasi Tenggara. "Sambil duduk nggak sih?" tanya Tanah.

"Iya bener lebih gampang," sahut Bumi, merekapun langsung masuk ke gudang tersebut yang menyisakan satu rak buku, 6 kursi, dan satu meja.

"Coba pecahkan Tenggara," kata Airlangga, membuat Tenggara mulai menghitung-hitung deretan huruf yang bercampur angka, Tanah juga mengambilkan kertas serta pulpennya untuk memudahkan Tenggara mencatat hasil hitungannya.

Ia juga menuliskan alfabet a sampai z."Nah ketemu artinya! Si pelaku menggunakan sandi Takey, yang di mana alfabet digabungkan dengan angka di keyboard jadi namanya Takey," seru Tenggara membuat mereka kaget. Secepat itu?

"Apa artinya?" tanya Tanah penasaran.

"Artinya adalah seperti mutiara," kata Tenggara.

"Hah? kok bisa jawabannya seperti mutiara? dan kenapa digabungkan pake keyboard?" tanya Bumi cengo, ia masih bingung dengan kode aneh dan mengerikan itu.

"Gini, semuanya ada 14 huruf terus setiap hurufnya dihitung. Misalnya huruf s, hurufnya jika diangkakan yaitu angka 19, nah terus dari huruf setelah s yaitu t dihitung sampai 19, dan di 19-nya yaitu huruf r. Setelah itu dihitung lagi sampai 14 kali, 14 kali adalah jumlah keseluruhan kalimat seperti mutiara yang juga sama dengan F-r-p-r-p4-s-v Z-h-s-v-n-p4-n," jelas Tenggara panjang lebar dengan gerakan.

"Dan kenapa pake keyboard, karena ada dua huruf yang sama, ditemukannya sama p dengan p4 itu sama bukan jika tidak ada angka 4-nya?" Mereka mengangguk.

"Dan angka 4-nya itu supaya tidak membingungkan, p artinya p dan yang satunya lagi p4 artinya r," lanjutnya lagi.

Bumi yang mendengar itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia pusing mendengarkan penjelasan dari Tenggara.

Otaknya tidak bisa berkerja, tapi syukurlah sudah mengerti apa artinya. Jika tidak ada Tenggara mungkin kode itu tidak akan terpecahkan.

"Kok kamu tau sangat detail?" tanya Bang Hujan.

"Kar-karena." Tenggara berpikir, ia bingung memberikan alasan apa yang cukup logis, tidak mungkin 'kan ia memberikan alasan yang sebenarnya. "Kare-" Ucapan Tenggara terpotong akibat seseorang laki-laki datang.

Siapa lagi kalau bukan Faid?

Tenggara tersenyum lega, huft jangan sampai mereka tahu. "Assalamu'alaikum semuanya," ucapnya, memberi salam dengan napas tak beraturan.

"Wa'alaikumussalam," jawab mereka serentak.

"Kamu kenapa Faid?" tanya Tanah, yang sedari tadi menyimak penjelasan Tenggara.

"Ta-tadi saat aku ke kamar Kak Zaid, ternyata ada kado dan kado itu ternyata untuk Gus Tanah," jawabnya, ia menyerahkan kado tersebut.

Tanah yang mendengar itu kaget dan langsung menerima kadonya. Entah kenapa ada rasa rindu di hatinya, tiba-tiba ia juga merasa sedih, ia sangat kehilangan sosok Zaid, sosok yang sudah ia anggap sebagai adik keduanya.

TANAH SUCI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang