9. Arti Santri Sesungguhnya

595 137 38
                                    

بسم الله الحرمن الرحيم
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

❛❛Santri itu salik ilalkhoir, naibu anil masyayikh, tarikul anil maasi, raghibu ilalkhoir, dan yarju salamah. Jika
tidak ada sifat seperti itu namanya bukan santri.❜❜

• Pangeran Tanah Shankara


Gudang yang dialihfungsikan kini sangat berguna, untuk mereka. Mereka kini memiliki grup yaitu DETEMEN, singkatan dari Detektif Mendadak.

Jumlahnya ada 6 orang, Tanah, Bang Hujan, Bumi, Tenggara, Airlangga, dan Faid.

Mereka kini menciptakan kehening, pikiran mereka masing-masing kini berfungsi memikirkan clue yang baru saja Tenggara pecahkan.

"Seperti mutiara santri bukan sih? karena apa? karena santri itu seperti mutiara, kecil tetapi berharga dan mutiara itu dalam tetapi tetap dicari," ujar Tenggara, memecahkan keheningan.

Entah kenapa ia berpikir seperti mutiara itu adalah santri.

"Iya enggak sih? bener deh kayanya, dia seorang santri, pelakunya," timpal Faid.

"Tapi siapa?" tanya Airlangga.

Tanah mengangkat satu alisnya. "Saya heran dengan si pelaku, dia membunuh saudaranya, dia masih mengaku dia santri? dan seperti mutiara? mutiara gosong!" kesal Tanah.

Tanah berdiri, lalu ia mengambil papan tulis yang ada di kelas ngaji, kebetulan ada dua papan tulis dan yang satu menganggur di kelas itu.

"Saya jelaskan oke?" Mereka dengan antusias mengangguk.

"Santri itu gabungan dari huruf arab yaitu,  س ,ن ,ت ,ر dan ي. Yang di mana memiliki arti masing-masing di setiap hurufnya." Ia mulai menuliskan huruf arab tersebut berserta artinya di papan tulis.

Huruf س artinya "Salik Ilalkhoir." Yang juga memiliki arti Menempuh jalan spiritual menunju akhirat.

Huruf ن artinya "Naibu Anil Masyayikh." Yang juga memiliki arti Penerus para guru.

Huruf ت artinya "Tariku Anil Maasi." Yang juga memiliki arti Orang yang meninggalkan maksiat.

Huruf ر artinya "Raghibu Ilalkhoir." Yang juga memiliki arti Mengharsati kebaikan.

Huruf ي artinya "Yarju Salamah." Yang juga memiliki arti Berharap keselamatan.

"Maa syaa Allah, bagus banget artinya," kata Faid.

"Ya begitulah penjelasan yang saya berikan, jadi tidak ada santri kok pacaran? tidak ada! yang pacaran bukan santri namanya, yang psikopat itu juga bukan seperti mutiara, apaan seperti mutiara tetapi membunuh!"

"Iya, astagfirullah, bisa-bisanya pelaku ngaku seperti mutiara!" timpal Bumi.

"Eh Faid, Kakakmu punya musuh kah di pesantren?" tanya Bang Hujan.

"Musuh? kurang tau, Bang. Nanti aku cari tahu deh," jawabnya mendapatkan anggukan kepala dari Bang Hujan.

"Gus, Gus ingat yang nemuin jazad Kakak aku pertama siapa?" tanya Faid.

Tanah mengerutkan alisnya, ia berpikir. "Hm, kalau enggak salah namanya Haidar," katanya.

"Oh Haidar ya?" Tanah mengangguk.

"Emang kenapa?"

"Nggak papa Gus," jawab Faid.

"Eh udah jam 8 aja, saya pulang ya? terserah kalian mau tinggal di sini atau pulang, mumpung para santri masih di rumah," kata Tanah.

TANAH SUCI (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang