Keduanya mulai ancang ancang untuk berlari
"Satu .. dua .. tiga" keduanya berlari dengan cepat
Riana terus berlari dengan kencang , Arkan juga ikut semangat berlari
Sebentar lagi sampai , sudah terlihat tiang tinggi itu
Riana sebentar lagi akan menang , tapi perutnya tiba tiba nyeri sakit membuat lari nya menjadi terganggu
Arkan yang menang , Riana menahan sakit perutnya itu
"Aku yang menang , dan kamu harus ikut pulang" ucap Arkan menarik tangan Riana
Bruk..
Riana pingsan
"Riana!" Arkan terkejutArkan dengan cepat langsung menggendong Riana , panik
"Lo apain Riana bisa pingsan gini Arkan" Arken
"Gw gak tau , iya gw salah mungkin gara gara balapan lari tadi" Arkan
"Cepet bawa Riana kerumah sakit" Arken
Arkan menelfon anak buah nya untuk mengambil mobil , setelah datang keduanya pergi kerumah sakit terdekat
Sampai rumah sakit Riana segera di tangani Arkan menunggu dokter nya di luar
Selesai periksa dokter keluar menghampiri Arkan
"Maaf tuan , sepertinya pasien pernah ada pukulan yang keras di perutnya?" Ucap dokter
"Ya" ucap Arkan
"Luka dalam itu belum sembuh kenapa sudah tidak di rawat lagi , sebenarnya pasien harus dirawat seminggu " ucap dokternya
Riana setelah keluar rumah sakit pas itu udah gak mau minum obat , Arkan pusing sebenarnya infus saja di copot pas itu , susternya kewalahan riana keras kepala
Arkan terdiam tidak menjawab
"Mungkin karena pasien nya gak mau di rawat ya tuan , setidaknya paksa untuk minum obat , pasien sebentar lagi sadar, tuan boleh masuk" Arkan mengangguk sebagai jawabanArkan masuk ke ruangan Riana
"Bandel" ucap Arkan menyentil pelan dahi Riana
Beberapa menit kemudian sore nya Riana terbangun
"Eughhh" Riana duduk memegang perutnya yang nyeri itu"Mau apa hm?!" Arkan langsung menarik tangan Riana yang ingin melepas infusannya
"Gw mau pulang" kata Riana
"Please kali ini aja kamu nurut" kata Arkan
"Gak , gw males di rumah sakit" Riana terus berontak
"Sampe malem deh , terus kita pulang" kata Arkan
"Oke" riana tidak jadi melepas infusannya kembali tiduran
"Makan ya " ucap Arkan menyodorkan sendok yang terisi bubur
"Gak mau" jawab Riana
"Gini deh aku kasih permintaan apa aja , tapi nurut untuk makan sama minum obat" kata Arkan
"Oke , gw nanti malem mau balapan jadi jangan ganggu" ucap Riana
"Oke"pasrah Arkan
Riana makan sendiri selesainya minum obat , kembali istirahat sebentar
Arkan belum mengganti bajunya , belum makan , jadi setelah Riana tidur pulas , Arkan menelfon anak buahnya untuk mengambil pakaian nya dan makanan
Mandi di rumah sakit saja , Arkan tidak berani meninggalkan riana , bisa aja nanti dia kabur
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi gadis tomboy (END)
Teen FictionJangan lupa follow yakk...... "KITA MULAI SAJA PERTANDINGAN INI" pembawa acara balapan motor legal "Riana " "Riana" "Riana" Suara itu terus berulang memanggil nama seorang wanita yang mengikuti pertandingan balapan motor itu Tetapi suatu kejadian...