ibu!

374 14 0
                                    

Riana terkejut melihat Angga sudah meringis dan pria itu sudah kabur

"Kenapa pak?" Panik Riana

"Tidak apa apa"ucap Angga

"Tidak tangan bapak berdarah" Riana mengambil sapu tangan di tasnya

Riana membalut tangan Angga itu, tanpa sadar Angga sangat senang melihat Riana begitu cemas apa perlu Angga harus kesakitan supaya Riana bisa peduli padanya

"Makasih ya pak " ucap Riana

"Iya gapapa" kata Angga

Tomi datang menatap dingin Angga
"Siapa?" Tanya Tomi

"Hem dosen ku , makasih ya sekali lagi pak Angga saya pulang " ucap Riana menaiki motor Tomi

"Hati hati" Riana mengangguk saja

"Kenapa?" Tanya Tomi di perjalanan

"Tadi ada orang yang mau lukain aku tapi di selamatin sama pak Angga" ucap Riana

"Tapi kamu gapapa" kata Tomi panik

"Gapapa tapi tadi pak Angga nya yang luka" kata Riana

"Yasudah nanti lebih hati hati lagi , kalo engga nanti kita pada lebih cepat jemput kamu pulang" kata Tomi merasa bersalah

"Udah gapapa " ucap Riana merasa tidak enak

Tomi mengantar Riana ke apartemen buat mandi dan bersiap , ia sudah libur dari kerjaannya sekarang ia akan kembali kerja , nanti pulang kerja ia akan ke rumah sakit menjenguk Arkan

Di tempat kerja Riana sebagai pengantar makanan , tadinya Kalfin ingin memberi nya di tempat yang layak tapi Riana tidak mau melihat karyawan lama yang sudah bekerja keras malah di pindahkan

"Antarkan ini di meja nomor dua" kata teman kerjanya menunjuk sepasang orang tua

Riana mengangguk dan segera pergi dengan membawa nampan berisi makanan

"Riana!?" Ibu itu mengenal Riana

Riana pun terkejut setelah melihat ternyata itu ibunya dengan pria lain
"Riana kamu bekerja nak , duduk lah dulu" kata ibu Riana terkejut melihat anaknya bekerja

Riana duduk dulu
"Kenalin ini suami baru mamah" Riana cukup tidak sedih , Ariana mungkin sudah menangis karena orang tuanya pergi tanpa kabar atau surat

Menjual rumah yang menjadi tempat Riana baru berjalan dan mengetahui kehidupan ini , sekarang ia mendapatkan kabar yang mungkin ariana akan marah dan tidak ingin lagi bertemu dengan ibunya

"Oh iya selamat , ibu eh bukan maksudku nyonya setelah anda pergi jauh menghilang tanpa ingin lagi merawat seorang putri yang  di telantarkan ,sekarang melihat saya masih terkejut" riana terkekeh

Ibu Riana nampak terdiam sama halnya dengan pria itu yang tidak tau apa apa
"Bukan seperti itu , apa ayah mu tidak ada" kata ibu Riana dengan tidak ada merasa bersalah

"Seperti nya memang kalian cocok untuk menjadi orang tua yang buruk bagi saya , selamat menikmati mungkin ini terakhir Riana akan menganggap mu sebagai ibu dari tubuh ini" Riana bangun dari duduk dan pergi

"Kenapa tidak beritahu saya kau punya anak!?" Ucap pria itu

"Itu tidak penting " ucap ibunya

"Saya sudah tau sikapmu , saya tidak mau melihat anak saya di perlakukan seperti itu!" Marah pria itu dan pergi

"Mas bukan seperti itu" ibu Riana menaruh uang dan pergi mengejar suami barunya

Riana menangis di toilet kenapa hatinya sangat sakit ia menumpahkan rasa sakit itu di toilet satu jam menangis Riana sudah mulai tenang , Ariana yang pasti membuat nya seperti ini

Mata nya sebab walaupun tadi sudah mencuci mukanya , malam mulai datang pelanggan mulai sepi berdatangan akhirnya shift riana selesai

Riana melihat Ryan sudah menjemputnya didepan kafe

"Ada apa , apa kau menangis?" Ryan melihat mata sembab itu

"Tidak hanya saja  tadi memotong bawang" kata Riana berbohong

"Bohong , ada apa ?" Ryan khawatir

"Enggak sudah ayok pulang" ucap riana naik ke motor

"Apartemen arah sana Ryan" kata Riana

Ryan mengabaikannya , kembali melaju ke markas mereka sudah pada pulang

Ryan dan Riana masuk
"Ada apa dengan Riana?" Kata Galang melihat mata sembab itu

"Engga hanya saja matanya kena debu tadi" ucap Riana

"Riana kamu tidak sendirian ingat ada kita" kata Ryan

"Kenapa?" Tanya lembut Kalfin

Riana tidak bisa tahan lagi air matanya , kenapa setelah tahu Arkan hilang ingatan membuatnya selalu menangis

"Ibu datang dengan suami barunya" lirih Riana

Mereka sedikit terkejut apalagi selama ini baru lah muncul lagi orang tua Riana yang pergi tanpa ngasih kabar

"Tenang lah , kan sudah ada kita" kata Galang

Riana mengangguk saja , Riana sungguh berterimakasih karena mereka mau menjaga Riana

"Sudah lupakan sekarang mandi bersiap mau ketempat Arkan kan?" Kata Tomi

"Iyaa" Riana kekamarnya mandi dan bersiap , ia juga sempat bikin bubur yang pernah Riana lihat Arkan bikin untuk nya

Selesai mereka berlima ikut karena sudah mau tengah malam juga
"Kalian tunggu luar aja ya" kata Riana yang sudah di pintu ruang inap Arkan

Mereka mengangguk , Riana masuk Arkan belum tidur sepertinya tapi untungnya tidak ada Karina atau ayah nya , Aksa pun tidak ada

"Kamu belum tidur?" Tanya Riana , Arkan melihat Riana kenapa hatinya merasa sangat tenang

Arkan menggeleng
"Aku bawa sesuatu" ucap Riana duduk di bangku samping Arkan dan membuka kotak bekal itu

"Saya sudah makan" kata Arkan , Riana tersenyum

"Icipi saja dulu satu sendok" kata Riana menyodorkan sendok yang berisi buburnya

Arkan membuka mulutnya dan memakan bubur itu , rasa ini sama seperti buatan bunda yang pernah mengajarinya

"Kenapa?" Tanya Riana

"Saya sudah berusaha mengingat tapi tidak ada satu pun ingatan tentang mu , saya bingung" kata Arkan sedikit kesakitan karna kepalanya

"Tidak apa apa , tenang lah semua akan baik baik saja " kata Riana mengelus rambut Arkan sebentar

"Makan lah tidak usah di pikirkan" kata Riana memberi bubur itu , Arkan perlahan lahan memakannya sampai habis

Riana tersenyum setidaknya Arkan tidak menjauh
"Apa kau tahu tentang pertunangan saya dengan Karina?" Tanya Arkan

"Iyaa , pertunangan itu sudah lama di batalkan" kata Riana seraya membereskan kotak bekalnya lagi

"Kata ayah pertunangan itu tidak di batalkan tapi di tunda setelah saya sembuh Karina dan saya akan bertunangan" kata Arkan

Riana sedikit terhentak dalam hatinya ia takut
"Apa hati mu tidak ada rasa gelisah?" Tanya Riana

"Ada tapi saya tidak bisa menolak pertunangan itu dan untuk siapa saya menolak nya" ucapan Arkan sedikit memberi luka untuk Riana

"Baiklah , tapi aku akan berusaha untuk membuat kamu mengingat ku lagi , setelahnya kamu tidak akan bertunangan" kata Riana

"Itu tidak akan terjadi" ucap karina

"Jangan dengar kata mantan kekasih mu itu, dia sudah jahat sama kamu  bahkan dia kesini dengan 5 laki laki selingkuhan nya , dasar jalang!" Kata Karina

"Bahkan mata bisa berkata siapa yang jalang dari kita" kata Riana melihat pakaian Karina saja lebih terbuka dari riana yang tertutup

"Kurang ajar!" karina mengangkat tangan nya ingin menampar Riana , tapi Riana dengan cekatan memegang tangan karina

transmigrasi gadis tomboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang