memori

326 14 0
                                    

"biar ayah aja yang ngambil kamu istirahat " kata ayah

"Gak usah yah , besok aku juga sekalian mau kekantor" kata Arkan kembali makan

Aksa tersenyum miring melihat ayahnya yang cemas

"Yaudah" akhir kata ayahnya pasrah saja

"Galang!" Teriak Riana

Galang yang terpanggil tapi semua masuk kekamar karna cemas

"Ada apa!?" Bingung mereka kamarnya berantakan

"Liat kunci gak?" Tanya Riana

"Engga kita gak lihat" kata Galang yang lain ikut menggeleng

"Kunci apartemen Arkan tadi aku bawa tapi kok gak ada ya" kata Riana mencoba cari di tas kampusnya tapi tetep gak ada

"Mungkin jatoh di kampus " kata Kalfin

"Hem gimana ya" bingung Riana

"Memang kalo gak ada kuncinya gak bisa masuk?" Tanya Ryan

"Bisa sih pake kata sandi tapi nanti Arkan marah" kata katanya sedikit mengecil , Riana kembali mengingat bahwa Arkan saja belum mengingatnya

"Yaudah besok kita cari, sekarang makan dulu" kata Tomi menarik tangan Riana pergi ke meja makan

Riana sedari tadi melamun seraya makan memikirkan kuncinya hilang
"Makan yang benar Riana " ucap Kalfin

"Iyaa" jawab Riana menghabiskan makanan tersebut

Sore hari yang mendung membuat Riana hanya di markas melihat jendela kamarnya rintik hujan mulai berdatangan

Riana hanya wanita yang ingin sekali merasakan kasih sayang orang tua tapi semua sia sia tidak di nyata dan di novel pun sama saja

Riana tidak terlalu peduli tapi dalam hatinya sangat ingin , bahkan sekarang ia harus melihat Arkan tidak mengenalnya

Tes..

Air mata itu turun , tidak tahu mengapa setelah Arkan tidak mengingatnya air mata ini selalu turun merasakan bahwa di dunia ini Riana sendiri bukannya iya , Riana hanya wanita transmigrasi

Transmigrasi yang nyata di dunia novel yang aneh ini , Riana bahagia ia punya Arkan , punya teman balap yang sekarang seperti keluarga baginya , mempunyai sahabat 2 wanita yang lucu

Riana bahkan banyak di cintai para laki laki sekarang entahlah mereka melihat Riana seperti wanita yang cantik atau dari cuek nya

Langit berubah warna menjadi gelap waktu begitu cepat malam sudah datang walaupun hujan masih turun

"Riana" panggil Galang dari pintu luar

"Kenapa?" Teriak Riana menjawab

"Keluar kita mau nonton film hantu mumpung lagi hujan gini" kata Galang

Ini lah yang terjadi kala hujan malam hari bukannya nge galau atau tidur ini malah nonton film hantu

Riana terkekeh sedikit mengusap air matanya keluar melihat Galang yang udah menunjukan popcorn yang baru di bikin

Kembali di ruang tamu film sudah di mulai , Riana duduk sebelah galang seperti biasanya

Penakut Tomi dan Ryan sudah menutupi matanya dengan bantal ini lah yang keduanya benci

"Huuu masih aja takut" ejek Riana

"Enggak" kata Tomi menurun kan bantalnya

"Tuh Ryan yang takut" kata Tomi menunjuk ke Ryan

transmigrasi gadis tomboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang