aksa

1K 29 0
                                    

"mau ngapain Lo!?" Kata Riana melihat pria dengan serba hitam bahkan wajah nya memakai topeng

"Yah ketahuan " ucap pria itu melihat Riana yang memegang lilin

Pria itu mengeluarkan pisau lipatnya , Riana bersiap setidaknya tangan kanan dan kaki nya masih berfungsi untuk kali ini

Bughh tendangan Riana terkena tangan pria itu , tapi pisau nya masih bisa bertahan

"Gantian" kata pria itu

Sett pisau itu hampir terkena tangan Riana

Keduanya berkelahi Riana sangat kawalahan apalagi tangan kirinya yang masih patah jadi susah

Srettt.. pisau terkena ke lengan tangan kanan Riana

"Shh" Riana sedikit meringis

"Arken! , Nih anak kemana lah" Riana sedari tadi sudah meneriaki Arken , tapi tidak datang datang

"Bay" pria itu pergi melalui jendela

"Kurang ajar!" Marah Riana

Setelah pria itu pergi lampu menyala ,Arken juga baru masuk pintu

"Riana!" Panik Arken melihat sofa yang kosong , bunyi seseorang di dapur

"Maling nya kabur arken , cepet kejar" ucap Riana melihat pria itu lewat jendela dapur

"Biarkan , gw bantu Lo dulu" Arken mengangkat badan Riana ke gendongannya

"Gw bisa sendiri arken" Riana melihat muka Arken juga ada lebam , padahal pas berkelahi sama Alex gak sebanyak itu

Arken mengabaikan nya , dikamarnya Riana ditiduri , Arken menelfon dokter untuk datang

"Sebentar gw mau keluar dulu" Riana mengangguk

Diluar Arken menelfon seseorang

Perketat penjagaan nya sekarang juga , cari orang yang tadi menyerang apartemen saya - Arken

Baik tuan..

Besok pagi  sudah harus orang orang itu- Arken

Tutt

Kembali di Riana , dokter sudah datang dengan arken juga , dokter pun memeriksa tangan Riana

"Tidak terlalu dalam , tapi harus dirawat lukanya supaya tidak infeksi" ucap dokternya

"Baik dok terimakasih" selesai di obati Arken mengantar dokternya sampai depan pintu , setelahnya Arken kembali kekamar nya

Riana yang duduk senderan , Arken ikut duduk juga di kasur menghadap Riana

"Sorry gw telat" kata Arken

"Lo ngapain emang?" Tanya Riana

"Gw juga di keroyok 5 orang" kata Arken

"Ohh" Riana mengerti mungkin maling itu ada banyak

"Lo keluar gw mau tidur"usir Riana

"Gw juga akan tidur disini" kata Arken, berpindah ke sebelah Riana

Menyatukan kembali borgol itu

"Ck , Lo nyebelin tau gak" Riana telentang menutup matanya , membiarkan Arken yang sedari tadi tersenyum

"Lo inget Aksa , kakak angkat gw , kaya nya itu suruhan dari dia" Arkan

"Cowok gila harta itu , mau apa lagi , bukannya udah selesai masalahnya " Arken

"Gw gaktau tapi , coba Lo ketemu dulu sama Aksa" arkan

"Oke" Arken

Arken mencari nomor telfon Aksa

transmigrasi gadis tomboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang