tanpa kamu , aku bukan apa apa

389 13 0
                                    

Sebelum kejadian Arkan melanjutkan perjalanan pulang lagi habis dari toko bunga

Malam itu memang baru selesai hujan dan jalanan licin , Arkan yang fokus menyetir melihat mobil truk yang keadaan rem blong

Mungkin ini hari sial Arkan , Arkan mencoba menghindar tapi naasnya mobil Arkan tidak terkendali sampai mobilnya terbalik

Arkan sudah pasrah kepala sudah bercucuran darah serpihan kaca yang pecah , bunga itu jatuh Arkan sekilas melihat bunga itu

"Maaf Riana" kesadaran Arkan hilang

Kejadian itu membuat semua orang memfoto mobil dan bunga itu yang tergeletak , bunyi ambulan dan mobil polisi sudah mulai berdatangan

"ARKAN! , MINGGIR" seorang wanita datang dengan panik melihat mobil yang sudah terbalik dihadapannya

"Nona jangan disini " kata polisi yang berjaga

"Enggak , ngaak , Arkan! , Mana Arkan !?" Riana melihat mobil itu sudah kosong tidak ada Arkan

"Apa kau mengenal pria itu , pria itu sudah dibawa rumah sakit" ucap polisi itu

"Saya mengenalnya pak , saya ingin kesana" Riana dengan nafas yang tersengal-sengal ia takut

"Baik ikut saya" Riana melihat bunga itu dan segera mengambil nya

Di perjalanan Riana yang duduk dibelakang menangis pilu , melihat bunga yang berada di pelukannya , ada pesan di bunga nya

"Sayang jangan marah lagi ya , aku salah udah ingkar janji tadi , besok kita jalan jalan aku janji"  - Arkan

Riana menangis sampai rumah sakit itu , Riana berlari ketempat ruangan gawat darurat langkahnya terhenti melihat ayah Arkan dan Aksa sudah menunggu Arkan dengan muka yang sedih

Aksa yang melihat Riana dengan kekacauan mata yang sembab dan bunga yang dipeluknya

"Pergi , cukup saya dan  Aksa yang disini" kata ayah Arkan dengan dingin

Riana menunduk sedih mendengar nya
"Yah Riana tidak salah memang malam ini kesialan Arkan saja" Aksa marah , Aksa menghampiri Riana memeluknya , Riana tidak membalas pelukan itu

"Maaf hiks.." ucap Riana dengan tangisannya

"Enggak bukan salah kamu , jangan nangis oke semua akan baik baik saja" Aksa menghampus air mata Riana dan menarik Riana untuk duduk

Cukup lama sampai akhirnya seorang dokter menghampiri ayah Arkan
"Gimana dok!?" Ucap ayah Arkan

"Tidak baik baik saja keadaanya masih kritis karena hantaman kepala sangat fatal membuat pasien sementara koma" jawab dokter itu

Deg

Semua terdiam , Riana sudah menangis lagi
"Tenang" Aksa memeluk Riana

Ayah Arkan juga menunduk sedih walaupun Arkan anak angkatnya tetap saja ayah akan tetap bersedih

"Jauhi wanita itu Aksa! , Kau akan sial juga" ucap ayah Arkan

"Maksud ayah apa , kalo memang Riana sial , Arkan tidak akan bertahan sampai saat ini " marah Aksa

Arkan masih kritis jadi hanya boleh seorang dokter atau suster masuk pada ruanganya

Ayah nya pulang dengan Aksa , Aksa sudah memaksa Riana pulang tapi Riana menolak

Riana menatap ruangan Arkan dari kaca pintu ia menangis melihat Arkan terbaring lemah seperti itu

"Besok kita jalan jalan kamu udah janji , ingat janji mu itu kalo gak aku akan marah" kata Riana seraya menghampus air matanya

Kejadian itu membuat Riana kesepian di apartemen , kadang Riana tidak bisa tidur hanya tangisannya yang membuat ketiduran

Riana lakukan hari harinya dengan sendu , Riana akan sekolah kemudian pulang melihat Arkan yang belum bisa dijenguk

Ica dan angel pun menatap sedih Riana yang semangkin tidak menjaga kesehatannya kadang Riana juga sering pingsan saat disekolah

Alex menatap Riana yang sudah ikhlas kalo memang Riana memilih Arkan untuk saat ini , Alex juga sering diam diam meletakan roti dan susu di laci Riana

Alex senang Riana selalu makan roti dan susu itu setiap pagi nya

Seminggu berlalu tanpa Arkan ,Karina dan Lalita juga sempat mengganggu nya tapi Riana mengabaikannya

Karina juga sering menghampiri rumah sakit tempat Arkan dengan ayah Arkan dan Aksa

Ayah Arkan nampaknya dekat sekali dengan karina senyuman itu di berikan untuk karina

Aksa menatap sedih Riana yang merasa di asingkan , kelima teman balap Riana juga sering ke apartemen Riana menghibur Riana yang masih sedih kala itu

Seminggu itu Riana merasa hati nya berantakan kalau tidak ada Arkan disampingnya

Aksa dan ayah Arkan datang kerumah sakit mendapatkan kabar kalo Arkan sudah stabil boleh di kunjungi tapi ia masih koma

Aksa menelfon Riana memberi tahu ini , Riana senang , Riana percaya Arkan akan Bangun

Pulang dari sekolah Riana pergi kerumah sakit dengan senyumannya

Saat Riana ingin masuk lebih dalam ada Karina dan ayah Arkan yang menatap Riana dengan kebencian

"Jangan mendekat lagi" kata ayah Arkan

"Tapi Riana ingin melihat Arkan" kata Riana

Karina tersenyum meremehkan Riana
"Yang kekasih Arkan hanya riana , jadi Riana berhak juga" Aksa yang baru datang menarik tangan Riana untuk lebih dekat kearah ranjang Arkan

Riana melihat wajah Arkan yang selama ini ia rindukan tangisan dalam diam Riana keluarkan menghampus air mata itu

Aksa mengelus punggung Riana menenangkan nya
"Cepat keluar" kata ayah Arkan yang masih tidak sudi Riana disini

Karina menarik tangan Riana keluar dari ruangan Arkan

Aksa yang ingin menariknya kembali ditahan ayahnya

"Lo itu pembawa sial jadi pergi aja" kata karina dengan mendorong pundak Riana sampai mendorong ke tembok

"Ingat Arkan selalu milik gw" ucap karina kembali meninggalkan riana keruangan Arkan lagi

Riana duduk di depan ruangan Arkan , menunggu nya lama karina dan ayah arkan tidak peduli dengan Riana

Aksa menatap sedih kearah Riana , jam berlalu malam tiba Riana menunggu Arkan di luar ruangan

Malam itu Karina dan ayah Arkan keluar untuk pulang

Ayah Arkan yang melihat Riana ketiduran hanya mengabaikan nya

Aksa menghampiri Riana
"Riana kita pulang yuk" ajak Aksa

"Eughh , nanti aku mau sama Arkan" ucap Riana

"Besok lagi" kata Aksa masih membujuk

"Duluan aja" kata Riana , Aksa yang tidak bisa memaksa , Aksa pergi dari rumah sakit

Riana masuk keruangan Arkan  , duduk di samping Arkan memegang erat tangan nya

"Arkan kamu ingkar janji lagi , ini udah seminggu kamu belum bangun bangun " Riana kembali meneteskan air mata

"Aku tidak punya siapa siapa lagi selain kamu , orang tua ku juga gak tau kemana" ucap riana sedih

"Bangun yaa , aku udah lama gak ngerasain masakan kamu lagi" kata Riana tersenyum mengelus kepala arkan

"Arken aku juga kangen di marahin kamu" kata Riana sedikit terkekeh

"Aku akan menjaga mu disini" kata Riana

Arkan tertidur dari komannya , Arkan melihat mimpi yang aneh

Ia berada di taman yang begitu luas dengan pohon besar yang cantik , Arkan melihat seorang wanita membelakanginya

"Hai arkan" wanita itu berbalik dan menyapanya

"Riana" Arkan terkejut

transmigrasi gadis tomboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang