Di markas Riana tertidur setelah keempat pria itu memastikan luka yang berdarah itu sudah dibalut dengan perban, kalfin yang tidak peduli
Pagi yang cerah Riana bangun , ia bergegas dengan baju sekolahnya ya dia masih ingat untuk sekolah tapi buat apa kalo kesana ujung ujungnya bolos
Riana keluar dari kamarnya , melihat ke meja makan sudah rapi keempat itu ada dimeja makan dengan baju kerjanya
Galang memiliki toko es krim yang cukup terkenal , Tomi yang menjadi koki restauran mewah , kana bekerja di perusahaan , kalfin juga berkerja di perusahaan yang sama dengan Kana , dan Ryan berkerja di kasir super market
Semuanya sudah bekerja tapi memang mereka tidak minat untuk mencari kekasih bukan gay tapi males
Mereka ber lima ini ada yang ditinggal oleh kedua orang tuanya , ada yang cerai orang tuanya , ada yang kedua orang tuanya sudah meninggal dunia
Mereka berlima menjadi sahabat sejak SMA sampai kuliah dan sekarang saat mereka semua sudah kerja
Riana langsung duduk tidak menyapa mereka berempat karna Kana sudah berangkat ke kantor untuk miting
Ya kelima nya tidak banyak bicara dan makan dengan tenang
Selesai makan "Fin Lo yang anterin Riana sekolah kan searah" kata Galang
"Males , dia bisa sendiri" kata kalfin
"Udah lah Fin kasian kan Riana nya lagi sakit" kata Tomi mencoba membujuk
"Gw juga gak mau dianter , gw bisa naik taksi , atau apapun itu" tolak Riana , ia juga gak mau terus terusan seperti anak kecil
"Gak Lo sama kalfin, taksi juga gak bisa sampe sini karna jauh dari jalan raya" kata Ryan
"Terserah" keduanya menjawab dengan samaan
"Udah pada berangkat nanti telat" akhirnya mereka pada pergi ketempat kerja , kalfin membonceng Riana sampai sekolahan
Sampai gerbang Riana turun tanpa bilang makasih
"Cewek gaktau diri, udah gw anterin juga" kesal kalfinDi tempat Arken , Arken menelfon dan melihat setiap pergerakan Riana yang baru saja sampai kesekolah
Arken tampak nya sangat marah , kepalan tangan itu mangkin kuat , ia sudah menahannya ini sudah kedua kalinya Riana berdekatan dengan cowok lain
"Ikuti terus Riana , jangan sampai lepas dari kamera " kata Arken di telfon
Arken akan pulang besok dan menghukum kekasihnya itu ...
Riana cukup dingin dan ditakuti sekarang sama adek kelas nya
"Riana Lo udah sembuh" kata Angel yang melihat Riana baru masuk kelas
"Yang Lo liat sekarang aja Angel kalo Riana udah disini berarti dah sembuh" kata Ica mengomeli pertanyaan aneh dari Angel
"Iya gw tahu tapi tangannya kan masih diperban" kata Angel lagi , Riana hanya menatap keduanya berdebat
"Sudah ngobrolnya" ucap Riana cukup terganggu karna ia akan tidur
"Udah kok , tidur aja" kata Ica dengan kekehan
Riana menelungkup kan kepalanya biarkan saja guru mengoceh , memperingatkan kalo ia mantan ketos , kan udah mantan ngapain pusing
Istirahat akhirnya , Riana dan kedua temanya kekantin
Mereka berdua yang memaksa Riana kekantin , biasanya kan Riana akan bolos lebih ingin kekantin belakang saja
"Kali ini kita traktir , beli apapun itu" kata Ica dan di angguki angel , karna keduanya ingin menebus kesalahannya
"Oke , nasi goreng nya satu , es teh satu , kue coklatnya satu , jus jeruknya satu , batagor nya seporsi , gorengannya jangan lupa , mie ayam nya terus sama es teh lagi" mereka berdua melongo sebanyak itu
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi gadis tomboy (END)
Novela JuvenilJangan lupa follow yakk...... "KITA MULAI SAJA PERTANDINGAN INI" pembawa acara balapan motor legal "Riana " "Riana" "Riana" Suara itu terus berulang memanggil nama seorang wanita yang mengikuti pertandingan balapan motor itu Tetapi suatu kejadian...