"RIANA!" teriak seseorang
"Galang tolong gw , gw mau di culik!!" Kata Riana ikut teriak saat melihat Galang
"Maksud mu apa?" Arkan nampak menurunkan Riana , melihat Galang yang berlari ke tempat Riana
"Emang bener kok , Lo mau nyulik gw!" Riana sedikit menjauh dari Arkan
"Maksud Lo apa?!" Kata Galang dengan nada marah
"Gak usah dengerin , Riana pacar gw" kata Arkan
"Bohong Galang!" Kata Riana lagi
"Nih foto gw sama Riana kalo Lo gak percaya" Arkan memberi lihat galeri nya banyak foto berdua disitu
"Editan itu, jangan dipercaya" Galang nampak bingung tapi foto ini terlihat asli
"Lo lagi berantem sama pacar Lo?" Tanya Galang
"Gak , bukan pacar gw itu" ucap Riana
"Dah lah gak mau ikut campur , bye" Galang meninggalkan Riana
"Galang anjing!" Kesal Riana
"Sudah marahnya , ayok pulang" tarik Arkan
"Gak mau!" Arkan menghela nafas kasar
"Riana jangan bikin aku capek , aku mau kerja lagi abis ini" ucap Arkan , kemarin marin Arkan sudah tidak kekantor ya walaupun dia adalah bosnya tetap saja bos juga punya pekerjaan
"Yaudah sana , jangan ngurusin gw , gw bisa hidup tanpa Lo" kata Riana
"Ya , aku yang gak bisa hidup tanpa mu" lirih Arkan
"Udah gombal nya , gak ada pengaruhnya untuk gw" cuek Riana
"Udah , ayok pulang" Arkan merasa letih untuk kali ini , bahkan seharusnya kerjaannya tidak akan menumpuk jika Riana tidak keras kepala seperti ini
"Ya" Riana juga sepertinya capek , apa lagi tadi baru pulang rumah sakit , udah lari larian perutnya aja sekarang merasakan sakit
Kembali di dalam mobil , Riana nampaknya mau bikin kesal Arkan terus , Riana duduk di belakang menyilakan tangan bersender dengan santai
"Tunggu apa lagi , pulang kan?" Kata Riana
Arkan cukup banyak menghela nafas , mobil itu melaju ke apartemen Arkan
"Kata gw apa Lo capek kan , biar gw aja yang ngurus" Arken
"Gak Lo akan membuat Riana kesakitan karena tindakan Lo" Arkan
"Tidak , hanya saja di kasih pelajaran dikit" Arken
"Jangan coba coba Arken , gw masih kuat untuk nahan Lo tidak keluar" Arkan
"Lihat aja nanti Lo pasti akan yang minta sendiri gw masuk ke tubuh lo" Arken
Arkan lagi lagi menghembuskan nafasnya , ya ini sudah sore belum lagi nanti perdebatan Riana tentang makan
Tidak mau bubur , Arkan tampaknya mengusap wajahnya kasar , akhirnya pasrah saja Riana makan dengan mie saat ini
Arkan saja tidak sempat mengurus dirinya , makan saja baru tadi pagi dan memakai baju yang sama sejak tadi pagi , belum lagi rambut acak acakan dengan mata yang sudah sayu menggunakan kaca mata untuk berkerja di laptop nya
Riana sedang menonton tv laga , Arkan sedang melihat laptopnya dari tadi
Tidak ada kemesraan keduanya lagi ,Riana tidak akan mengizinkan Arkan menyentuh tangannya atau apapun itu
Malam yang dingin , Arkan fokus dengan kerjaannya , Riana tidak peduli dengan penampilan Arkan biarkan saja itu bukan urusannya
Riana tiduran di sofa menonton tv dengan santai , berapa lama kemudian Riana tertidur
"Huh selesai" Arkan menutup laptopnya meregangkan ototnya sebentar melihat Riana yang sudah tertidur lelap
"Apa selama ini kamu tidak merasakan sesuatu Riana , perasaan cinta sedikit atau suka pada ku , ya aku tau saat pertemuan awal hanya aku lah yang mencintai mu " lirih Arkan , sungguh sakit tapi Arkan tidak mau melepaskan seorang Riana dalam hatinya ataupun dalam kehidupannya
"Hapus air mata Lo sialan!, Gimana Riana bisa jatuh cinta sama kita , kalo penampilan tubuh kita kaya gini" Arken
"Apa ada bedanya , tidak ada Arken , mau seganteng apa kita juga kalo Riana tidak suka pasti tidak akan pernah suka juga" Arkan
"Kita lakukan Arkan , jika ingin membuatnya jatuh cinta " Arken
"Ya kau benar , dengan keputusan akhir kita lihat apa Riana akan jatuh cinta" Arkan
Kembali seperti Arkan yang dulu , Arkan menggendong Riana sampai kamarnya
Setelahnya Arkan mandi supaya segar kembali , tidur di sebelah Riana memeluk nya ya saat Riana tidurlah Arkan bisa menyentuhnya
Setidaknya otaknya yang pusing bisa direda
Pagi kembali datang Riana terbangun melihat Arkan yang baru saja keluar dari kamar mandi memperlihatkan bagian atasnya yang tidak memakai baju , dan handuk di pinggangnya
Mungkin kalo wanita lain sudah teriak karna ketampanan Arkan
Ini Riana Tidak mungkin akan seperti itu , Riana menatap malas Arkan
"Kamu tidak mau bangun untuk sekolah?" Tanya Arkan
"Hm" dehem Riana , terbangun masuk ke kamar mandi
Arkan turun setelah mengganti baju nya , memasak untuk sarapan , arkan sangat multitalenta
masak, bersih bersih rumah , menyuci , kerja juga bisa , semua di pelajari oleh ibu nya sejak kecil
katanya'' walaupun kamu laki laki , kamu juga harus bisa melakukan semua dilakukan ibu , karna saat kamu sudah menemukan seorang wanita yang kamu cintai , wanita itu akan beruntung mendapat kan mu'' ucap mendiang ibu arkan
kehidupan tentang keluarga arkan , sekarang hanya ada ayah , ibunya meninggal saat arkan masih sekolah SMA , ibunya menderita kangker otak
arkan tersenyum lirih jika sudah mengingat ibunya yang mengajari tentang apapun itu
riana turun dari tangga mencium aroma masakan yang sangat menggodanya , ya walaupun riana sangat jarang dulunya ikut makan di satu meja
riana selalu akan pergi duluan ke sekolah , dan ya mamah nya sama sekali tidak peduli
ini cerita riana saat masih di tubuh lamanya , jika ariana termasuk seorang wanita yang rajin sarapan pagi tapi sekaligus menjadi pendengar yang baik untuk orang tua nya yang selalu membahas harta.
riana duduk di bangku meja makan , melihat makanan yang banyak , padahal hanya untuk dua orang kenapa harus sebanyak ini
arkan menatap riana tersenyum lucu melihat riana denan mata berbinar
''makan lah'' ucap arkan''hm'' riana menjawabnya cuek
kedua nya makan dengan tenang , selesai keduanya keluar untuk aktivitas masing masing , riana kembali dengan duduk di belakang
arkan hanya menghela nafasnya kasar , perjalanan hening riana sedari tadi fokus dengan hpnya
sampai sekolahan riana , riana nampak turun tidak berterima kasih
''riana , kamu punya uang?'' tanya arkan sebelum riana pergi jauh''ada'' jawab riana cuek
''bawalah ini , kata sandinya tanggal lahir kamu'' arkan memberi kan black card nya
''tidak usah'' jawab riana
'' bawa saja oke , bye belajar yang bener sayang!''arkan melempar kan black card nya , riana pun menangkapnya
''terserah'' riana memasukan black card nya di saku
Kembali di sekolah dengan tatapan datar , ya bisikan itu masih ada , Riana tidak sama sekali peduli dengan itu
"Arin ikut saya ke ruang BK , kemarin kamu bolos sekolah!?" Kata gurunya mencegatnya di lorong sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi gadis tomboy (END)
Novela JuvenilJangan lupa follow yakk...... "KITA MULAI SAJA PERTANDINGAN INI" pembawa acara balapan motor legal "Riana " "Riana" "Riana" Suara itu terus berulang memanggil nama seorang wanita yang mengikuti pertandingan balapan motor itu Tetapi suatu kejadian...