Hari ini.

26 3 0
                                    

Selesai dengan sarapan mereka Laura pun pamit duluan untuk kembali ke kamarnya., "Dek kamu mau langsung ke kamar?" Tanya Adzam.

"E-eh, iya bang aku mau ke kamar, emang kenapa?" Jawab Laura.

"Ikut abang aja kita jalan-jalan dulu mungpung kita lagi libur sekolah" Ajak Adzam.

Laura sempat berfikir dan sekilas melirik ke arah orang tuanya, yang sudah menatapnya dengan tajam.

"Emmm, nanti aja deh bang aku mau belajar dulu" Ucap Laura.

Adzam pun menghelang nafas karena baru kali ini adiknya ngga mau di ajak keluar biasanya mau-mau aja "Nanti aja dek belajarnya abang bantu" Balas Adzam.

"Engga bisa bang aku harus belajar" Jawab Laura.

"Yahh, yaudah deh yang rajin ya adeknya abang cup~" Adzam sekilah mencium pipi adeknya itu dan langsung berlari.

"Yakk, abang ihh jijik banget" Ucap Kesal Laura.

Laura pun hendak mengejar Adzam tetapi.
.. yak tangan nya di tahan oleh ayah nya.

"A-ayah?" Jawab gugup Laura.

Pak Wahyu mencengkram keras tangan Laura dan menarik nya ke belakang Rumah.

"KAMU SUDAH MENCUCI OTAK ANAK SAYA SEHINGGA DIA BERANI MELAWAN SAYA!! DASAR ANAK SIALAN, Plak!!" Pak Wahyu menampar pipi Laura dengan sedikit keras.

"Shhs, Sa-sakith Ayah He-hentikan" Ucap Laura dengan sedikit meringis karena tamparan Ayahnya.

"KAMU PANTAS MENDAPATKAN INI SEMUA ANAK SIALAN, SUDAH MEMBUAT KERJAAN SAYA TURUN DAN SEKARANG?! SUDAH MENCUCI OTAK ANAK SULUNG SAYA" Ucap Tegas Pak Wahyu.

Laura menangis karena dia tidak suka di bentak dan di kasari tapi apa boleh buat ini sudah takdir yang Tuhan berikan buat dia.

"La-laura juga anak ayah dan mamah, tapi kenapa cuman bang Adzam doang yang di akui? hiks" Jawab Laura.

"INGAT SAYA TIDAK PUNYA ANAK SEPERTI KAMU YANG HANYA MEMBAWA PETAKA BAGI KELUARGA NUGROHO!! SEHARUSNYA MAMAH KAMU DULU MENGUGURKAN KAMU!!" Ucap Pak Wahyu.

"Laura juga engga mau di lahirin Ayah, dan kenapa mamah engga ngegugurin Laura aja kalo begini? hiks,,hiks" Balas Laura.

"KAMU SUDAH BERANI MELAWAN SAYA, HAH? SUDAH BERANI KAMU TIDAK TAU DI UNTUNG,, Plak!!!" Ucap pak Wahyu dan kembali menampar pipi Laura dengan sedikit keras.

"JADI ANAK BUKAN NYA MEMBAWA KEBERUNTUNGAN MALAH MEMBAWA PETAKA BURUK!! CONTOH ABANG MU ITU BUKAN NYA BERMAIN-MAIN SENDIRIAN!!" Ucap tegas pak Wahyu.

"Sa-sakith a-ayah lepasinh, hiks,, lepasinh ayah" Mohon Laura.

"DIAM KAMU PANTAS MENDAPATKAN SEMUA INI" Tegas pak Wahyu.

Laura terus menangis dengan sekencang nya, karena baru kali ini kekerasan yang di lakukan ayah nya lebih kejam.

'Abang Laura butuh bantuan Abang' (Ucapnya dalam hati.)

Pak Wahyu terus memukul Laura tanpa ampun. "DASAR, ANAK SIALAN MATI SAJA KAU!!."

"Ay-ayah lepasinh s-ssakith ayah hiks,,s-ssakith" Lirih Laura.

Plak!! Plak!! (Suara pukulan)

"DASAR ANAK TIDAK TAU DI UNTUNG!!!" Ucap Pak Wahyu.

"SEKARANG CEPAT IKUT AYAH KE KAMAR MU AYAH AKAN MENGURUNG KAMU DISANA!!" Ucap tegas pak Wahyu.

"E-engga mau a-ayah ampunh ss-sakith ay-ayah" Mohon Laura.

"SIALAN!!" Umpat Pak Wahyu.

Pak Wahyu pun menarik paksa Laura untuk masuk ke dalam rumah dan mengurung di dalam kamarnya.

"Mas ada apa ini?" Tanya Bu Rosa di arah dapur.

"Liat dia, dia sudah berani melawan saya! saya harus mengasih hukuman" Jawab pak Wahyu.

Bu Rosa pun melihat ke arah Laura yang sudah dengan kondisi yang begitu berantakan. "Hukum saja mas tapi inget jangan sampai Adzam tau, kalo dia tau bisa bahaya" Ucap Bu Rosa.

"Mas engga akan biarin Adzam nolong anak Sialan ini" Jawab pak Wahyu.

'Aku se-sial itu ya buat mamah dan ayah?' (Tanya nya dalam hati.)

'Abang, abang dimana ayah mukul Laura lagi' (Ucap dalam batin.)

"AYO KAMU IKUT SAYA, SAYA AKAN MENGHUKUM KAMU KARENA SUDAH BERANI MELAWAN SAYA." Ucap pak Wahyu dengan tegas.

"Ay-ayah, L-laura mohonh le-lepasinh Laura ayah" Mohon Laura dengan lirih.

"DIEM ANAK SIALAN" Ucap pak Wahyu.

Pak Wahyu terus menarik Laura ke dalam kamarnya dan Bu Rosa pun mengikuti suaminya yang sedang membawa anaknya itu.

"Mas kamu jangan terlalu keras sama Laura meskipun dia begitu dia juga darah daging kita" Ucap Bu Rosa.

"Diam Kamu. kamu jangan sampai membela anak sialan ini" Balas pak Wahyu dengan penuh tekanan.

Sesampai nya di kamar Laura pak Wahyu langsung membanting badan Laura ke atas kasur dan pak Wahyu langsung menyiksa Laura dengan Gaspernya.

"Ay-ayah, udahn Ayah Ampunh" Mohon Laura.

Plak!
Plak!
Plak!

Pak Wahyu terus memukul Laura dengan ikat pinggang nya, Bu Rosa yang melihat perlakuan suaminya yang tidak seperti biasanya langsung menghentikan suaminya.

"Mas Mas udah kamu jangan keterlaluan sama Laura Mas" Teriak Bu Rosa.

Pak Wahyu yang melihat istrinya langsung menghentikan pukulan terhadap Laura. "Kamu sudah mas bilang diam saja" Ucap pak Wahyu.

"Udah Mas kasihan Laura kalau mas menyiksa Laura dengan keras, Bisa-bisa anak itu mati" Balas Bu Rosa.

'Apa aku nyerah saja?, dan apa aku akan mati di tangan Ayah aku sendiri?' (Ucap Laura dalam hatinya.)

Haiiiiiiiiiiiiiiii, aku menambahkan sedikit nanti akan up lagi malam-malam nya selamat membaca, apakah ada pesan untuk ayahnya?" Selamat membaca,,, Kalau ada yang typo bilang saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiiiiiiiiiiiiiiii, aku menambahkan sedikit nanti akan up lagi malam-malam nya selamat membaca, apakah ada pesan untuk ayahnya?" Selamat membaca,,, Kalau ada yang typo bilang saja.

Home? [ON GOING) (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang