Laura tengah panik memikirkan abangnya apakah dokter Hanni tidak memberitahukan perihal penyakitnya, Laura terus memikirkannya.
"Semogaa semogaa abang percaya" Gumam Laura.
"Aishh aku terlambat sekolah, abang pasti bolos" Ucap nya.
Laura pun beranjak pergi ke bawah untuk pergi ke sekolah. "Pagi mah aku berangkat dulu yaa" Ucap Laura sambil mengecup tangan sang ibu.
Laura pun ke luar rumah dan betapa terkejutnya dia melihat cowok yang ia kenali sudah ada di depan gerbang rumah nya.
"Ehh hai" Sapa Javas.
"Kamu ngapain kesini?" Tanya Laura.
"Yaa emang salah, gue mau jemput lu" Jawab Javas dengan santai.
"Aku enggak perlu di jemput aku bisa sendiri" Ucap Laura.
"Udahlah ayok buruan naik ntar masuk, lama lu" Balas Javas.
Laura mendengus kasar sebab cowok ini maksa terus padahalkan Laura bisa sendiri. "Kamu maksa banget sihh".
"Udah buruan lu lama" Jawab Javas.
"Iyaa iyaa aku naik" Balas Laura sembari menaiki motor itu dan duduk di jok belakang.
Javas pun langsung menjalankan motornya itu dan dia punya ide untuk mengendarai motor itu dengan cepat, dan dari situ Laura refleks meluk Javas, Javas tersenyum kecil melihat tangan Laura yang melingkar di perutnya.
"Kamu bisa naik motor enggak sih jangan ngebut" Ucap Laura pada Javas, sebab dia takut dan refleks tiba-tiba Javas ngebut.
"Gue bisa dong" Jawabnya.
Laura belum menyadari tangan nya yang masih melingkar di perut Javas, Javas pun berdehem kecil. "Ekhmm keknya nyaman lu peluk gue" Cibir nya.
Laura seketika sadar bahwa tangan nya masih melingkar di perut Javas dia langsung melepaskan pelukannya. "Maaf jangan geer kamu" Balasnya.
"Padahal gakpapa peluk lagi aja" Ucap Javas dengan kekehan kecil.
"Itu mau kamu" Jawab Laura dengan kesal.
Disisi lain..
Ada Adzam yang tepar dan masih molor di atas sofa, Farhan yang ngeliat Adzam masih tidur seketika dia ngambil gelas berisi air dang ngebanjur Adzam begitu saja.
Byurr....
"Anjing hujan" Teriak Adzam, Farhan yang melihat itu langsung tertawa ngakak.
"Hahaha hujan, gue yang ngebangunin lu bang pake air" Jawab nya.
Adzam yang liat itu dia langsung nabok Farhan dengan bantal sofa yang ada disana. "Lu kalau mau bangunin gue dengan lembut dong" Jawab Adzam.
"Lu gak pulang bang?" Tanya Farhan.
Adzam yang tadi ngelamun tersentak dan langsung ngejawab. "Lah anj, ini jam berapa adek gue sekolah" Tanya Adzam.
"Ck ck ck, lu sih kasian dedek emes gue" Ucap Farhan.
"Pala lu sini gue remes" Jawab Adzam sambil angcang-angcang ngedeketin Farhan.
"Ampun dah sana lu pulang bang udah jam 08.45" Ucap Farhan.
"Anjing yaudah deh gue pulang dulu" Jawab Adzam sambil memakai jaket nya dan juga membawa kunci motor.
"Ck ck bang Adzam gara-gara mabok jadi gitu" Gumam Farhan.
Adzam pun langsung menjalankan motornya dan langsung berlalu pergi, dia mengumpat pada dirinya bisa-bisa telat nganter adeknya dan dia sudah bolos astaga Adzam Adzam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home? [ON GOING) (✓)
RandomBagi mereka Rumah adalah tempat ternyaman. namun bagi ku Rumah adalah Neraka yang menyeramkan. "Ayah memang pahlawanku tetapi aku tidak mengakuinya, aku memang membencinya tetapi aku mencitainya, di kala ayah tidak mengakui aku aku merasakan sakit y...