Ada Aja.

18 2 0
                                    

Mereka menikmati sesi liburan mereka, dengan senang dan penuh tawa, Semua siswa dan siswi pun pergi ke pantai untuk bermain pasir dan juga berenang.

"Ayok anak-anak kita ke pantai sekarang" Ucap Bu Marsih pemimpin.

Murid pun menjawab dan berlalu mengikuti bu Marsih serta di impit dari samping dan belakang oleh guru lainnya.

Disisi lainnya...

"Ehh Viss sini lu" Teriak cowok dengan suara yang nyaring., yaa siapa lagi kalau bukan Adzam.

Javas yang tadinya lagi membereskan perlengkapannya pun menoleh dan menjawab. "Stop panggil nama saya Javis bang" Jawabnya.

"Aelah lu kek cewek baperan amat" Balas Adzam dengan berjalan menghampiri Javas.

"Ada apa abang" Tanya Javas dengan senyuman khas nya.

Adzam yang melihat tingkah laku temen adek nya langsung merinding sebadan se jantung. "Ihh najis Anjing, yang boleh manggil gitu cuman adek gue" Jawab Adzam dengan penekanan.

"Yaah kan nanti juga bakal jadi kakak ipar saya atuh" Jawab Javas.

"Iye dari mimpi lu" Ucap Adzam.

"Heleh kalau saya beneran jadian sama Laura mau ngasih apanih?" Tantang Javas.

"Paan lu nantang gue nih?" Balas Adzam.

"Yaa cuman bagai bukti" Jawab Javas.

"Yaudah kalau lu beneran bisa luluhin adek gue, gue bakal kasih apa yang lu mau, tapi sorry yee ini bukan taruhan" Ujar Adzam.

"Okee gue ambil, eh saya ambil" Balas Javas.

"Yaudah ayok njing kita ikutin bu Marsih nanti dia ngamuk kek beruang betina" Ucap Adzam dengan tingkah laku bercandanya.

"Kalau bu Marsih tau ha-"

"ADZAM I SAMUEL NUGROHO!! KAMU BILANG APA TADI?!" Nah kan tamat riwayat mu dah.

Damn....Adzam serta Javas diak mematung bak di samber petir tidak berkata apapun.

"Bukannya ngikutin rombongan malah gibahin ibu awas aja kalian ibu hukum" Ucap Bu Marsih dengan amarah.

"Hehehe ibu maaf maksud Adzam teh kayak cinderella kalau marah" Elak Adzam sambil menoel-noel Javas yang ada di sampingnya.

"Apaan bang jangan noel gue" Bisik Javas.

"Bantuin napa anjing" Bisik Adzam.

"Bantuiin apaan" Bisiknya lagi.

"Heh!! Malah bisik-bisik cepetan jalan" Bentak bu Marsih.

"I-iya bu" Jawab mereka berdua dan langsung saja pergi mengikuti bu Marsih yang ada di depannya. "Elu sih bang" Bisik Javas.

"Paan lu salahin gue" Jawab Adzam.

"Serah dah gue juga yang kena" Gumam Javas.

"Ngomong apa lu anjing" Refleks Adzam teriak dan sialnya di dengar oleh bu Marsih.

"ADZAM!! HUKUMAN KAMU IBU TAMBAH!" Bentak bu Marsih pada Adzam.

"Hah! Gak bisa dong bu" Jawab Adzam tanpa sengaja meninggikan suaranya.

"Oh kamu berani bentak ibu?" Ucap bu Marsih.

"Aduh ini mulut, maaf bu gaa sengaja" Jawabnya.

"Yaudah kalau nggak mau ibu akan nyuruh orang tua kamu datang ke sekolah nanti" Ancam bu Marsih.

"Ehh jangan nanti motor saya di sita, yaudah hukum aja bu hehehe" Balas Adzam dengan kekehan senyuman bak om fedol.

"Nah baru gitu aja cepetan jalan" Titah bu Marsih.

"Aaaa kasian aaaa kasian aaa" Ledek Javas sambil tertawa.

"Anjing awas aja lu ga akan gue restuin" Ancam Adzam.

Javas yang mendengar ancaman itu pun buru-buru minta maaf. "Ehh maaf calon kakak ipar" Ucap nya.

"Najis kau" Balas Adzam.


Selesai-

Lanjut besok lah biar ada ide aku
bay bay semoga suka, say sorry udah lama gaa update hehehe sibuk namatin bacaan au lah aku sampe lupa punya cerita,,😭🙏

Home? [ON GOING) (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang