Dan tak lama eouhh ada siapa ituu??? Bu Nurul sama murid cowok, siapa itu??...
"Hallo anak-anak, ibu membawa murid baru, silahkan masuk" Ucap bu Nurul.
Murid cowok itupun masuk ketika mendengar perintah sang guru itu.
"Hallo perkenalkan nama gue, Javas Leonard panggil aja Javas" Ucap si cowok yang bernama Javas itu.
(Ilustrasi Javas)
Laura yang mendengar suara yang ia kenali itu langsung mendongak kan kepalanya ke arah si cowok itu.
"Javas kamu bisa duduk di belakang Zara, Zara silahkan angkat tangan kamu" Ucap sang guru itu.
Sontak Zara menganggkat tanganya, siapaa yang enggak mau belakanggan sama cowok tampan itu.
Javas pun langsung pergi ke tempat yang di tunjukan oleh sang guru itu.
Javas tidak sengaja bertatapan dengan cewek yang ia suka pas pertama ketemu di Rumah sakit waktu itu, emang takdir tertuju padanya.
"Ehh Haii?" Sapa Javas.
Laura hanya memalingkan wajah nya ke samping sebab dia tidak mau bertemu sama lelaki itu.
"Lau, lu disini ternyata emang takdir kita yang berpihak pada gue" Ucapnya.
"Kamu apaansih prik banget" Jawab kesal Laura.
"Jutek amat sih" Balas Javas.
"Biarin" Jawab singkat Laura.
Javas pun langsung duduk di kursinya.
"Euleh euleh, meuni kasep kitu aa Javas" Ucap Zara.
(Aduh aduh,meuni ganteng gitu abang javas)."Sussstt" Tegur Dinda dengan tatapan khas nya.
"Paan kamu" Jawab Zara.
"Jangan mulai deh" Ucap Dinda.
Javas yang tidak mengerti dengan bahasa cewek aneh ini dia malah cuekin aja dan fokus aja pada Laura.
Sedangkan Disisi Lain Rizky sedang menatap tajam ke arah Cowok itu dan bertanya tanya dalam batin nya.
"Cowok itu siapa sihh?? natap Laura kayak gitu aja" Batinnya.
Disisi lain.....
"Sssttt Lau itu si Javis, javas itu ngapain natap lu kayak gitu" Bisik Dinda pada Laura.
"Enggak tau aku jugaa kenapaa diaa" Jawab bisik Laura.
"Anehh" Balas Dinda.
Skipp......
Pelajaran sudah usai dan bell pun berbunyii...
Tringgg.....tringgg...
Udah bell pulang berbunyi mereka pun berpulaang.
Laura dan teman-temannya pun pergi ke arah parkir. "Lau duluan ya" Ucap Dinda.
"Aku juga yaa Laura dadah" Ucap Zara.
Dan menyisakan Laura seorang diri.
"Ehh haii Lau" Sapa Rizky.
Sontak Laura pun menoleh ke arah sumber suara itu dan menjawab sapaan itu. "Ehh haii" Sapaanya.
"Belum pulang kamu?" Tanya Rizky.
"Belum" Jawab Laura.
Tanpa mereka sadari ada sesosok mata yang mengintai mereka dengan deruh nafas yang menggebu dan bertanya-tanya.
"Napa dia sama gue cuek apa itu pacar nya" Ucap batinnya.
"Aku duluan yaa Lau bye" Pamit Rizky.
Laura hanya menganggukan kepalanya dan melambaikan tangannya ke arah cowok itu.
"Ehh Lau tunggu" Teriak si cowok di belakang Laura.
Siapaa lagii sihh tanya Laura, perasaan banyak banget yang manggil, Laura pun menolehkan kepalanya ke belakang.
Dan... Cowok itu lagi. "Iya ada apa lagi?" Tanya Laura.
"Enggak manggil aja gue" Jawab Javas.
"Gajelas" Balas Laura dan langsung pergi meninggalkan si cowok yang bernama Javas itu, tapi tangan nya malah di cengkram oleh Javas.
"Apaa Lagii" Ucap Laura dengan kesal.
"Gue anterin aja yaa?" Tawar Javas pada Laura.
"Enggak usah aku pulang naik taxi aja soalnya abang aku engga bisa ngejemput" Jawab Laura.
"Nah justru itu gue anterin" Balas Javas.
"Enggak usah" Tolak Laura.
"Udah ayok" Paksa Javas.
"Kamu kok maksa sih?" Balas Laura.
"Gue enggak maksa" Jawab Javas.
"Kamu itu maksa huuu" Ucap Laura.
"Yaudah kalo nggak mau disini udah mau sore loh banyak setannya bye" Embel Javas dan berpura-pura menjalankan motornya.
Laura pun panik bukan main gimana kalau beneran ada hantu??.
Sontak Laura berteriak memanggil nama si cowok itu tapi sialnya malah begini. "Avas tungguin,,aku ikutt!!" Teriak Laura.
Javas pun berhasil dengan menjahili tapi kenapa Laura malah memanggilnya Avas? lucu sekali.
Laura pun menghampiri Javas yang sudah ada di dekat halte sekolah, dan langsung saja naik ke atas motor itu dan memeluk badan sang cowok itu.
"Ciee lu taku yaa tenang Avas ada disini kok" Ucap Javas sambil mengulangi panggilan Laura itu.
Sontak Laura yang kaget langsung melepaskan pelukan itu dan malah menampar punggung si cowok itu.
"Apaansih tadi itu Javas kamu salah denger kali" Jawab Laura.
"Masa sih orang gue dengernya Avas kok" Ejek Javas pada Laura.
Laura pipinya yang sudah memerah seperti kepiting rebus pun hanya menunduk malu.. yaa dia malu.
"Ayok jalan nanti aku di cariin sama orang tua aku" Ucap Laura.
Skipp....
Mereka sudah nyampe di rumah Laura dan Javas pun langsung pamit aja soalnya mamah nya itu masih di rawat di rumah sakit.
"Kamu pulang sama siapa?" Tanya sang ibu yang muncul di dapur.
"Engg...aku tadi di antar sama temenku mah" Balas Laura.
"Temen apa temen" Ucap bu Rosa itu.
"Beneran temen mah" Jawab Laura.
"Yaudah masuk ke kamar" Titah bu Rosa.
Laura pun langsung pergi ke kamar dan membersihkan badannya dan mengganti pakaiannya dengan baju piyama khasnya.
"Waktunya minum obat ya?" Gumam Laura, Laura pun langsung mengambil obat itu dan meminum nya, Setelah itu Laura pun tertidur dia lupa menyimpan obatnya.
Kiraa-kiraa adaa apaa dengan cowok ituu???...dann bagaimana??.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home? [ON GOING) (✓)
LosoweBagi mereka Rumah adalah tempat ternyaman. namun bagi ku Rumah adalah Neraka yang menyeramkan. "Ayah memang pahlawanku tetapi aku tidak mengakuinya, aku memang membencinya tetapi aku mencitainya, di kala ayah tidak mengakui aku aku merasakan sakit y...