Adzam yang tadi belum tidur dia ingin mengecek adeknya itu sebab dia tidak pulang bersama dengan adek nya itu.
Adzam pun sampai di depan pintu kama Laura dan mengetuk pintu itu namun tidak ada sahutan, dan Adzam pun langsung masuk setelah pintu itu terbuka.
"Lah adek gue udah tidur" Gumam Adzam, dan Adzam pun mendekati Laura untuk membenarkan posisinya,,, tetapi? obat apa itu?.
Adzam pun mengambil obat itu
"Obat apaan ini" Tanya batinnya.
Adzam pun bertanya-tanya dalam hatinya pasal adeknya itu tidak menceritakan tentang penyakitnya.
"Gue harus cari tau, soalnya ini juga buat keselamatan adek gue" Gumamnya, dan Adzam langsung beranjak pergi dari kamar Laura, untuk kembali ke kamarnya dengan membawa obat itu.
Skip......
Adzam sudah berada dalam kamar nya dia di landa dengan pikirannya tentang penyakit adeknya itu, apa harus Adzam temui rumah sakit itu? atau tidak, Adzam bingung sekarang.
"Besok gue harus cari ke rumah sakit dan nanya tentang kondisi adek gue"
"Napa sihh dek lu harus nyembunyiin ini dari abang" Gumam Adzam, gagal Adzam sudah gagal menjaga adeknya itu Adzam ingin sekali memukul dirinya karena sudah gagal untuk menjaga adeknya.
Adzam pun memaksakan matanya untuk tidur dengan pikiran yang kacau, memikirkan kesehatan adeknya itu.
Skip......
Pagi hari sudah datang Adzam sudah rapih dan pamit untuk pergi ke ibunya itu, Adzam pun langsung memakai motornya itu dan langsung menjalanka motornya.
Disisi lain Laura...
Laura tengah panik sebab obat nya menghilang begitu saja dia sudah mencari kemana-mana obat itu sudah tidak ada.
📞: Kringgg.......
Laura tersentak mendengar hp nya yang berbunyi, Laura pun mengambil hp itu. "Hah dokter Hanni? ada apaya" Gumamnya Laura pun langsung mengangkat telponnya itu.
📞:Dokter Hanni
"Halo dok, ada apa ya?"
"Laura ada abang kamu yang datang ke rumah sakit"
"Hah abang ngapain kesana dok?"
"Katanya abang kamu ingin menanyakan tentang penyakit kamu"
"Dokter aku percaya sama dokter, jadi aku mohon cari alasan yang lain"
"t-tetapi Laura"
"Dok bantu aku yaa"
"Yaudah dokter bicarain lagi"
"Makasih dok"
"Iyaa sama-sama"
Telpon pun dimatikan dan Laura berdoa semoga dokternya ngasih jawaban yang terbaik.
Disisi lain..
"Gimana dok?" Tanya Adzam ketika melihat dokter hanni duduk di tempat semula.
"Laura punya penyakit asam lambung aja Dzam" Jawab dokter Hanni dengan ragu sebab gimana ini asam lambung juga berbahaya.
"Dokter beneran?" Tanya Adzam dengan muka yang panik.
"Iya kamu harus menjaga makanan adek kamu jangan makan makanan yang pedas asam, dan juga minuman bersoda" Ujar dokter Hanni.
"Okee dok Adzam akan selalu inget" Jawab Adzam, Adzam pun pamit ke dokter Hanni untuk pulang.
"Akhirnya anak itu percaya, maafkan dokter yaa Adzam" Gumam dokter itu.
Skipp....
Adzam bukanya pulang malah mampir main ke basecamp karena mau nenangi diri dulu dengan main sama kawan-kawannya.
"Helooo kawan" Sapa Adzam dengan sedikit berteriak.
Mereka yang tadinya sedang mabar ps langsung menoleh ke arah Adzam.
"Ouyy bro tumben lu" Sahut Farhan.
"Emang gak boleh" Tanya Adzam dan langsung duduk aja di samping Arull.
"Boleh aje" Sahut Jeano.
"Anjing Raden lu napa malah bundir ke gawang kita njing" Teriak Riski dengan umpatan nya.
"Sorry anjir gue kagak liat" Jawab Raden.
"Bego anjing lu" Balas Riski dengan kesal sebab punya time kayak Raden itu bukannya menang malah kalah.
"Lu berdua berantem mulu gue usir nih" Ucap bang Perdi yang datang dari arah dapur dengan sebotol soda dingin.
Dan mereka pun menikmati kebersamaan itu dengan berkumpul serta bermain ditemani snack dan soda dingin.
I'm back......uppp votmen dong kalau typo komen.... makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Home? [ON GOING) (✓)
RandomBagi mereka Rumah adalah tempat ternyaman. namun bagi ku Rumah adalah Neraka yang menyeramkan. "Ayah memang pahlawanku tetapi aku tidak mengakuinya, aku memang membencinya tetapi aku mencitainya, di kala ayah tidak mengakui aku aku merasakan sakit y...