Setelah Laura tidur Adzam pun menyelimuti Laura dan beranjak pergi dari kamar Laura.
Adzam pun keluar dengan amarah nya yang ia tahan sedari tadi, Ingatkan Adzam untuk minta penjelasan pada orang tuanya itu.
Kini di Ruang tamu masih ada Bu Rosa serta suaminya yang sedang berduduk santai di sofa Ruang tamu itu. "Ekhmm" Deham Adzam.
Seketika Bu Rosa serta pak Wahyu menolehkan ke arah Adzam yang berdiri di samping. "Bang, kamu belum tidur?" Tanya Bu Rosa.
"Ckk, Mah , Yah, Adzam nggak mau basa basi lagi sekarang jelasin semuanya" Ucap Adzam langsung.
Bu Rosa yang kebingungan langsung bertanya. "Maksud kamu apa bang?"
"Yah, bisa Ayah jelasin semuanya langsung?" Ucap Adzam sekali lagi.
"Maksud kamu apasih bang Ayah enggak ngerti, datang datang minta jelasin semua" Kini Pak Wahyu membuka suara.
"SEKALI LAGI ADZAM TANYA, BISAA ENGGAK KALIAN JELASIN APA YANG KALIAN LAKUIN SAMA LAURA!!" Kini Adzam sedikit meninggikan suaranya.
"ADZAM!!." Bentak Pak Wahyu.
Bu Rosa yang tadinya hanya diam dan menunduk seketika terkejut denga amarah suaminya, sebaliknya begitu Adzam pun terkejut dengan bentakan Ayah nya.
"Apakah kamu tidak tau sopan santun terhadap orang tua kamu? Berani kamu meninggikan suara kamu kepada orang tua kamu?" Ucap tegas Pak Wahyu.
"Ayah tidak sama sekali mengajarkan kamu untuk tidak sopan dengan yang lebih tua, tapi apa? Kamu malah meninggikan suara kamu di depan Ayah kamu sendiri. Adzam I Samuel Nugroho!." Tegas Pak Wahyu.
Kini pak Wahyu sudah tersurut Emosi karena baru kali ini dia mendengar anak sulung nya yang meninggikan suara di hadapan dia.
"Adzam..tidak akan meninggikan suara Adzam jika Ayah dan Mamah enggak mau jelasin ke Adzam, tinggal jelasin aja apa susah nya sih Mah yahh?" Ucap Adzam.
"Mamah enggak ngerti maksud kamu bang" jawab Bu Rosa.
"MAMAH ENGGAK USAH NGELAK DEH!" Bentak Adzam.
"ADZAM!. , Ayah udah bilang turunin suara kamu jangan ngebentak orang tua" Jawab Tegas Pak Wahyu.
"Minta maaf sekarang ke Mamah kamu" Titah Pak wahyu.
Adzam tidak mendengarkan perintah Ayah nya itu. "Adzam I Samuel Nugroho, Ayah bilang minta maaf sekarang sama Mamah kamu!" Titah Pak Wahyu sekali lagi dengan penuh tekanan.
Adzam pun mendekat ke arah Bu Rosa dengan mengucapkan. "Adzam minta maaf yaa mah, udah bentak Mamah"
"Iyaa bang, mamah udah maafin" Balas Bu Rosa.
Adzam pun pergi melewati pak Wahyu dengan sedikit berbisik. "Ayah, Adzam udah tau semuanya ini bukan sekali aja ayah ngelakuin ini" bisik nya.
Adzam pun pergi ke atas untuk kembali ke kamar nya, Pak Wahyu diam membeku dengan kata-kata putra sulung nya itu.
"Aishh, Adzam kamu udah berani ngelawan Ayah kamu sendiri" Ucap Pak Wahyu.
"Mas udah kamu yang tenang aja" Ucap Bu Rosa.
Kita kembali ke Laura
Laura sedikit terenguh dari tidur nya merasakan sakit di badan nya "Eunghh, sakit banget badan aku terasa remuk"
"Ayah mukul aku hebat banget hehe sampe sampe badan aku remuk, engga sekalian sampe aku kehilangan nyawa?" Ucap lirih Laura.
Laura menatap sendu dirinya yang penuh luka lebam di tubuh nya "Akhh" Lirih Laura sembari memegangi kepalanya.
"Kenapa kepalaku tiba-tiba sakit akhh" Lirih Laura.
"Lau kamu kenapa sih" Ucap Laura pada dirinya.
"Aku kembali tidur ajaa"
Laura pun kembali tidur dan menahan semua rasa sakit itu.
Lanjutan nyaaa tbc mogaa sukaa wkkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home? [ON GOING) (✓)
RandomBagi mereka Rumah adalah tempat ternyaman. namun bagi ku Rumah adalah Neraka yang menyeramkan. "Ayah memang pahlawanku tetapi aku tidak mengakuinya, aku memang membencinya tetapi aku mencitainya, di kala ayah tidak mengakui aku aku merasakan sakit y...