dua

1.8K 273 29
                                    

"Jujur ye gue sebenarnya masih ngantuk anjirr..."

Joy yang mengeluh sembari memeluk tiang lampu yang berada di samping nya, sedangkan rosé hanya menggeleng saja.

Keduanya kini sedang berada di gerbang depan karena sedang piket menjaga gerbang. "Jangan ngantuk... Nih gue punya permen..." Rosé mengeluarkan sebatang permen dari saku almamaternya.

"Baik deh looo.. Makaciii..." Ucap joy yang mengambil permen itu lalu membukanya, "eh jeh jeh tuh jisoo dateng..." Joy menunjuk jisoo dan wendy hanb mendekati mereka.

Hal itu pula membuat rosé sedikit merapikan jas yang ia pakai, "pagi sayangg.." Sapa wendy pada joy.

"Pagii juga sayang..."

Perbucinan keduanya itu membuat jisoo dan rosé memutar bola mata malas, rosé melirik jisoo yang hanya menatap joy dan wendy.

"Pagi ji.." Sapa rosé membuat jisoo melirik nya lalu mengangguk sekilas, "sudah ayo pergi, aku belum mengerjakan fisika.." Ucap jisoo yang menarik wendy pergi dari sana.

"Ck ape sih lo!? Ganggu bae!"

Sedangkan kedua gadis itu hanya melihat keduanya pergi dari sana dengan perdebatan kecil. Joy melirik rosé yang hanya diam saja.

"Tenang.... Masih permulaan... Gausah sedihh masih pagi juga..." Joy yang merangkul rosé, sedangkan rosé sendiri hanya menghela nafas.

"Gue nyerah aja deh..."

"Ehhh jangan... Masa cegil jisoo mau nyerah gitu aja..." Ucapan joy membuat rosé memutar bola mata malas.

"Tapi joy..."

"Udah ga usah tapi tapi.. Jalanin aja dulu, semangat cegil nya jisooooooo..."

"Tch..."

🌹🌹

Rosé keluar dari toilet sembari menepuk nepuk bahunya yang sedikit kotor, ia sedikit menyirit melihat jisoo yang muncul dari lorong samping perpustakaan.

"Jisoo?"

Jisoo menoleh ke rosé sembari sedikit menyirit, "lo mau kemana?" Rosé yang menaikkan sebelah alisnya.

"Rooftop atas..."

"Mau ngapain?"

"Terserah gue"

"Lo mau gue aduin guru bk?" Ucapan rosé itu membuat jisoo berbalik menatapnya, sedangkan rosé sendiri bersedikap dada sembari tersenyum miring.

"Gue ga peduli" ucap jisoo sebelum meninggalkan rosé membuat rosé melotot sembari merengut.

"Heh anjirr... Tunggu..." Rosé yang mengejar jisoo, "kenapa lo ngikutin gue?" Jisoo yang hanya melirik rosé.

"Terserah gue dong... Gue kan bakal ngikutin kemana lo pergi..." Rosé yang ngewink membuat jisoo sedikit ilfeel.

"Tch, gausah ngikutin gue,Sana pergi" jisoo yang berhenti berjalan membuat rosé ikut berhenti jalan.

"Emang kenapa gue ikut? Ga boleh?"

"Ga, lo kenapa sih?"

"Gue ga kenapa napa... Emang kenapa?"

"Lo kenapa ngedeketin gue terus?"

"Karena gue suka lo..."

Ucapan rosé itu membuat jisoo terdiam sejenak, "gue ga suka sama lo" ucap jisoo sebelum meninggalkan rosé yang terdiam.

"Cih, batu banget... Liat aja nanti gue ga bakal mau suka sama lo lagi.."

"Terserah, sana pergi jangan ngikutin gue"

"Iya sayang, bye"

🌹🌹

"Sudah saya katakan berkali kali padamu jisoo... Apa hukuman hukuman sebelumnya tidak membuat dirimu jera?"

Guru bk menatap jisoo dengan tatapan tajam, sedangkan jisoo hanya menatap santai si guru bk tersebut.

Karena perkataan tadi tidak di tanggapi oleh jisoo, guru bk itu hanya menghela nafas. "Permisi pak..." Rosé yang masuk ke ruangan sembari membawa sebuah berkas.

Rosé sedikit menyirit melihat jisoo yang duduk di hadapan guru bk nya, "pak ini laporan kelas yang bapak minta tadi..." Rosé menyerahkan dokumen tersebut.

"Ah sebentar, biar saja taruh dulu di rak saya... Terima kasih, rosé..." Guru bk mengambil berkas tersebut lalu berjalan menuju rak rak yang tak jauh dari mereka.

"Lo kenapa?"

"Bukan urusan lo"

"Urusan gue... Gue kan pacar lo..." Ucapan rosé itu membuat jisoo menoleh padanya sembari sedikit menyirit.

"Mimpi.." Jisoo yang kembali menghadap ke arah depan, "gapapa... Biasa mimpi bisa jadi nyata..." Rosé yang menggidik kedua bahunya.

"Dasar cewe aneh.." Gunggam jisoo yang masih bisa di dengar oleh rosé, "gue kan cewe lo, jadi wajar gue aneh, karena lo juga aneh..." Rosé yang tersenyum miring.

Sedangkan jisoo hanya memutar bola mata malas menanggapi perkataan gadis itu, ia tak ingin lama lama berdebat dengan gadis tersebut.

"Baik rosé... Sekali lagi terimakasih karena sudah mengantarkan nya..." Guru bk yang datang kembali mendekati mereka.

"Sama sama pak... " rosé yang hanya tersenyum saja, "ah ya rosé... Bisa saya meminta tolong pada mu?" Guru bk melirik jisoo.

"Bisa kok pak... Ingin saya bantu apa?" Rosé yang bertanya, "tolong awasi anak ini membersihkan toilet ya... Saya ada sedikit urusan dengan kepala sekolah..." Jawab guru bk.

Hal itu pula membuat rosé tersenyum lebar, sedangkan jisoo menyirit menatap guru bk tersebut karena pasalnya ia tak ingin dengan gadis tersebut dan ia sangat membenci orang yang terlalu banyak berbicara.

"Oke Pak... Saya bisa kok bantu bapak..." Ucap rosé yang bersemangat, walau sebenarnya tadi pagi ia hampir menyerah dengan tantangan para sahabat nya.

Dua orang itu keluar dari ruang bimbingan konseling, "lo tadi kemana? Kok bisa ketangkep? Guru bk naik ke atas kah? Pasti tadi lo ketangkep waktu lo lagi ngerokok.." Pertanyaan gadis blonde itu membuat jisoo menghela nafas.

"Gausah kepo"

"Kan gue nanya... Sebagai pacar yang baik dan perhatian... Lo ga mau di perhatiin sama pacar lo yang cantik ini?" Rosé yang memainkan matanya seperti kelilipan debu.

"Ga" singkat jisoo yang menatap datar rosé, "mau? Oke sayang... Untuk seterusnya aku bakal terus perhatian sama kamu..." Ucapan rosé itu membuat jisoo menyirit.

Sedangkan rosé hanya tersenyum miring menatap wajah datar jisoo. "Dasar cewe aneh..." Ucap jisoo.

"Karena lo juga aneh... Tapi gapapa.. Gue tetap cinta kok sama lo.."

"Tch"


















Vote guys

150 DAYS-END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang