dua satu

1.1K 176 4
                                    

"Kenapa ga pake jaket?" Jisoo menyirit melihat Rosé yang memakai rok mini dan juga crop top.

"Jaket sama hoodie aku kotor... Aku juga gapapa kok, lagian ini kan ga terlalu dingin..." Rosé yang tersenyum.

Jisoo hanya diam saja tak menanggapi perkataan Rosé, akan tetapi ia malah membuka jaket miliknya membuat Rosé sedikit heran.

"Pake aja, malam ini lumayan dingin di jalan, aku ga mau kamu masuk angin." Jisoo memakaikan jaketnya pada Rosé.

Rosé sendiri hanya diam tak berkutik saja, akan tetapi wajahnya tidak bisa berbohong, kedua pipinya sedikit merah merona, bahkan ia tersenyum lebar sampai terkekeh sendiri.

Setelahnya ia naik ke atas motor Jisoo sebelum Jisoo melajukan motornya dengan kecepatan lumayan.

🌹🌹

"Kamu mau naik apa lagi?" Jisoo menatap Rosé yang sibuk dengan ice cream nya.

"Hemmm apa ya... Kira kira enaknya naik apa lagi?" Rosé bertanya balik.

"Bianglala?" Ucapan Jisoo itu membuat Rosé terdiam sejenak.

"Em, yang lain?" Rosé menatap Jisoo.

"Rumah hantu?" Tanya Jisoo.

"Udahan aja deh.. Ga ada yang bener..." Ucapan Rosé membuat Jisoo terkekeh kecil.

"Yaudah kita duduk aja, ga baik makan sambil berdiri..." Ucap Jisoo menarik Rosé ke sebuah kursi.

"Tunggu jangan duduk dulu..." Ucap Jisoo saat Rosé hendak ikut duduk di samping Jisoo.

"Ada apa?" Rosé heran.

Bukannya menjawab, Jisoo malah menarik pinggang Rosé sehingga Rosé terduduk di pangkuannya.

Hal itu pula membuat Rosé sedikit terkejut, bersamaan dengan pipinya yang merah merona dan juga jantung nya yang berdetak kencang.

"Itu kotor, nanti rok kamu juga ikutan kotor." Ucap Jisoo yang memeluk Rosé.

Hal itu benar benar membuat Rosé tak bisa menahan senyum nya, bahkan jika bisa ia bisa saja lompat lompat kegirangan.

"Kenapa berhenti makan ice cream nya?itu udah mencair." Ucapan Jisoo membuat Rosé kembali ke alam kesadarannya.

"E-eum iya, hehe..." Rosé yang hanya menyengir saja sembari melanjutkan makannya tadi.

Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing, Jisoo yang menatap orang orang sekitar, sedangkan Rosé menatap bianglala yang berputar lambat.

Keduanya serentak melihat ke arah anak kecil yang jatuh tak jauh dari mereka.

"Sayang, kamu gapapa?" Ibunya menyamperin anak kecil itu dengan raut wajahnya yang khawatir.

"Eungg eommaa, uri baikkk..." Anak kecil itu berdiri sendiri.

"Benarkah? Tidak ada yang sakit? Ada luka sayang?" Ibu itu memeriksa tubuh anak kecil itu.

"Noo eommaaa urii nda papaa..." Ucap anak kecil itu.

"Syukur lah.. Lain kali berhati-hati lah sayang... Jangan berlarian seperti tadi..." Ucap Ibu itu sembari membawa anaknya pergi.

Hal itu pula benar benar tak luput dari pandangan keduanya.

"Ibu yang perhatian." Celetuk Jisoo membuat Rosé melirik.

"Jadi kangen mommy..." Ucap Rosé kembali melihat bianglala.

Rosé sedikit menyirit karena Jisoo memeluk dirinya dengan erat.

"Mommy kamu juga pasti kangen kamu.." Ucap Jisoo menaruh dagunya di pundak kanan Rosé.

"Kamu ga kangen mommy kamu juga?" Pertanyaan Rosé itu membuat Jisoo terdiam sejenak.

"Tidak, buat apa aku merindukan orang yang tak menganggap ku anaknya..."

🌹🌹

"Kamu dari mana, de?"

Jisoo menoleh ke sumber suara mendapati Sohee yang berada di ruang tamu sembari berhadapan dengan leptop.

"Keluar dad." Jisoo yang berjalan mendekati Sohee.

"Dengan teman teman mu?" Sohee melihat Jisoo duduk di samping dirinya.

Anak itu sekarang mulai perlahan membuka diri untuk kembali dekat dengan sang ayah.

"Tidak, dengan Rosé." Jisoo menggeleng.

"Rosé?" Sohee menyirit.

"Anak uncle Sejeong..." Jawab Jisoo.

"Ahh dia, pantas saja Daddy seperti pernah mendengar namanya, ada apa kalian keluar?" Tanya Sohee lagi.

"Hanya mencari udara segar di pasar malam dad.." Jisoo menatap sang daddy.

"Wah wah, apa kalian memiliki sebuah hubungan?" Sohee merangkul Jisoo.

"Dia pacar jie, dad.." Ucap Jisoo.

"Wah wah wah.. Pintar sekali dirimu mendapatkan yang cantik.. Bagaimana bisa dia mau bersama dengan manusia triplek seperti mu, hm?" Ucap Sohee.

Jisoo yang mendengar itu Han tersenyum tipis  saja.

"Bagaimana dengan sekolah mu?"  Pertanyaan Sohee itu membuat Jisoo sedikit tertegun.

"Baik, sama hal nya seperti hari hari sebelum nya.." Jawab Jisoo yang di balas anggukan oleh Sohee.

"Daddy sedang mengerjakan sesuatu?" Tanya Jisoo balik.

"Iya, daddy hanya mengerjakan sedikit berkas saja.. Hanya berkas berkas sisa.." Jawab Sohee mengangguk.

Jisoo yang mendengar itu mengangguk tanda membalas jawaban Sohee. keduanya terdiam dengan pikiran masing masing.

"Sudah berapa lama kamu dan Rosé berhubungan?" Tanya Sohee sembari melanjutkan pekerjaannya.

"Baru baru saja dad." Jawab Jisoo.

"Begitu ya... Kamu jangan sampai menyakiti hati anak itu.." Ucap Sohee.

"Iya dad... Tenang saja." Jisoo mengangguk.

"Kalau begitu Jisoo masuk kamar dulu ya dad." Ucap Jisoo.

"Iya, kembalilah ke kamar mu, besok kamu sekolah kan?" Sohee menatap Jisoo.

"Iya." Ucap Jisoo.

"Yasudah yasudah.." Ucap Sohee.

Setelah pamit, Jisoo langsung pergi menuju kamar miliknya. Tanpa mereka berdua sadari, Jessie yang sedari tadi memerhatikan mereka itu hanya tersenyum.

"Bagus lah hati anak itu mulai mencair.."






















Vote and comment guys

150 DAYS-END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang