dua delapan

1K 172 25
                                    

"Apa liat liat?" Rosé yang bersedikap dada.

"Ga." Jisoo yang langsung mengalihkan pandangannya.

"Dasar kulkas aneh.." Rosé yang tersenyum miring sembari membuka helm milik Jisoo.

"Makasih Jie, udah mau nganterin..." Rosé yang tersenyum.

"Jie?" Jisoo menyipitkan matanya.

"Sayangg..." Ucap Rosé.

"Hm.." Jisoo yang berdehem.

"Yaudah.. Kenapa kamu masih di sini?" Rosé menaikkan sebelah alisnya.

"Kamu ga mau kiss pipi aku?" Tanya Jisoo karena memang sebenarnya pipi nya selalu di cium oleh Rosé saat sebelum ia pulang habis mengantar gadis itu.

"Loh, harus ya?" Tanya Rosé balik.

"Kayak biasanya, lagian kamu daritadi pagi ga ada kiss pipi aku." Jawab Jisoo yang sedikit merengut.

"Tapi bukannya kamu ga mau di bayi bayiin sama aku ya?" Rosé menyipitkan matanya.

"Emang itu kayak bayi?" Sebenarnya Jisoo juga sedikit kesal karena tadi pagi saat ia hendak memeluk erat Rosé seperti biasa agar kepalanya di elus, Rosé malah melepaskan pelukannya.

"Iya... Bayi kan suka di kiss, kamu kan bukan bayi..." Rosé yang bersedikap dada.

"Kamu sendiri kan yang bilang ga mau di bayi bayiin sama aku kemarin.." Rosé tersenyum miring.

Bukannya membalas perkataan Rosé, Jisoo malah turun dari motornya lalu mendekati Rosé untuk memeluk gadis itu.

"Kamu kenapa?" Rosé yang heran.

"Aku mau kamu elus kepala aku sama cium pipi aku kayak biasanya." Ucap Jisoo yang sedikit merengek itu.

"Kamu kan bukan bayii... Kulkas di larang merengek sama aku.." Rosé yang iseng.

"Aku bayi, aku ga suka di giniin sama kamu." Jisoo yang merengut.

"Loh, kamu sendiri juga yang bilang..." Rosé yang menyentil telinga Jisoo.

"Lupain omongan kemarin, aku Citrus Baby kamu." Jisoo yang melonggarkan pelukannya.

"Masa sihhh..." Rosé tersenyum miring.

"I'm your baby, call me baby everytime if you want." Jisoo kembali merengut.

"Yakin?" Rosé yang menaikkan kedua alisnya.

"Hm, aku ga suka kalau kamu ga kiss pipi aku seharian." Rosé yang mendengar itu terkekeh lalu menangkup dagu Jisoo.

"Cie bayi ngambek ga di kiss pipi nya.." Rosé yang mencium pipi kanan Jisoo.

"Satu aja?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.

"Iya iya, rewel banget..." Rosé yang mencium pipi kiri Jisoo.

Hal tersebut membuat Jisoo tersenyum, wajah datar itu kembali terlihat ceria setelah seharian cemberut karena tidak di kiss pipi nya.

"Yaudah sana kamu pulang.." Usir Rosé.

"Kok, kamu ngusir." Jisoo yang sedikit mempoutkan bibirnya.

"Bukan ngusir sayang, ini udah sore.. Besok juga kita ketemu lagi kan.." Rosé yang melepaskan pelukannya.

"Yaudah, iya, aku balik." Jisoo mengecup kening Rosé sebelum memakai helm nya.

"Yaudah hati hati di jalan, muka triplek..." Jisoo sedikit menyipitkan matanya menatap Rosé yang tertawa.

🌹🌹

"Lo ga cape apa di tempelin manusia muka triplek terus?" Ucapan Yoona itu membuat Jisoo menyipitkan matanya, sedangkan Rosé tertawa.

"Lo lupa ya? Dia kan bodyguard gue..." Rosé menaik turunkan kedua alisnya.

"Oh iya ya, enak banget lo punya bodyguard pribadi..." Yoona yang terkekeh.

Sedangkan Jisoo yang tidak Terima di bilang bodyguard itu merengut sembari melepaskan pelukannya. Kedua gadis yang berada di hadapannya itu hanya tertawa saja.

"Yaudah deh jeh, gue cuman mau bilang itu doang ke lo..." Ucap Yoona.

"Heem... Nanti gue coba cek lagi.." Rosé mengangguk.

"Yaudah gue balik dulu, byee..." Yoona yang berpamitan sebelum pergi meninggalkan dua manusia itu.

Rosé berbalik menatap Jisoo sembari bersedikap dada sedangkan yang di tatap masih tetap merengut dan menyipitkan matanya.

"Kok, aku jadi bodyguard kamu?" Ucap Jisoo.

"Soalnya kamu ngikutin aku terus.. Kecuali ke toilet sama ke kelas aku..."  Rosé menaikkan kedua alisnya.

"Karena aku ga mau kamu di godain sama manusia manusia aneh yang suka kamu di sekolah ini." Jisoo yang memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

"Emang ada yang berani? Kayaknya ga ada deh yang berani gitu ke aku.." Ucap Rosé menatap intens Jisoo.

"Kenapa?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.

"Karena pacar aku kamu.... Kamu kan pemarah... Udah gitu tukang pukul, buronan OSIS, muka triplek, kulkas berjalan.." Jisoo yang mendengar itu semakin merengut.

"Kok gitu." Ucap Jisoo.

"Aku ngomong yang fakta..." Rosé yang tersenyum miring.

"Jahat.." Ucap Jisoo.

"Tapi mau gimanapun kamu tetep bayi di mata aku sih... Citrus baby~" Ucapan Rosé membuat kedua telinga Jisoo sedikit memerah.

Ia ingin marah akan tetapi ia tidak mau kejadian seperti kemarin terulang, jadinya Jisoo lebih memilih diam saja.

"Udah ah ayo kantin, aku laper.." Rosé yang menarik tangan Jisoo.

Jisoo sendiri menarik tangannya kembali laku melingkarkan nya di pinggang Rosé.

"Nanti jangan lupa temenin aku liat bus nya.." Ucap Rosé.

"Iya sayang." Ucap Jisoo.

"Tumben manggil sayang..." Rosé yang menyirit.

"Ga boleh?" Jisoo bertanya.

"Boleh, tapi tumben aja kamu manggil aku sayang.." Ucap Rosé menaikkan kedua alisnya.

"Karena kamu pacar aku." Jisoo yang berucap.

"Idihh... Kemarin waktu aku bilang kamu pacar aku, kamu ogah ogahan.. Nyuruh aku jauh jauh dari kamu juga... Ini malah ngaku ngaku jadi pacar aku.." Rosé yang tersenyum miring.

"Jangan bahas itu lagi." Jisoo melirik Rosé.

"Dasar bayi.."
















Guysss sorry yh, semalam ak ga up, hehehe sibuk sehari semalem. Jadi aku up hari ini, tapi aku barengin sama MY CEO Karena memang hari ini jadwal my CEO.

Btw vote and comment😉🙏

150 DAYS-END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang