Jisoo memberhentikan motor nya di depan gerbang rumah besar milik Rosé. Rosé turun dari motor jisoo sembari membuka helm nya.
Helm tersebut sedikit sulit di buka oleh diri nya membuat jisoo tersenyum tipis lalu membuka helm tersebut.
Rosé kembali tertegun dengan gerakan Jisoo yang tiba tiba itu, ia hanya bisa diam saja. Akan tetap tidak dengan jantung nya yang berdegup sangat kencang.
Bohong jika ia membenci Jisoo atau pun sudah tidak menyukai Jisoo. Uncrush Jisoo itu hanya lah pengalihan isu agar ia lepas dari dare para teman temannya. Sampai hari ini saja dia masih suka memerhatikan Jisoo secara diam diam agar ia tidak ketahuan jika ia masih menyukai Jisoo.
Sudah seminggu ini Rosé sengaja tidak dekat dekat dengan Jisoo atau pun menyapa Jisoo agar isu ia uncrush Jisoo itu terlihat benar. Namun hal itu pula membuat Jisoo sedikit merasa aneh.
"Dasar bocah, buka helm aja ga bisa." Ucapan Jisoo itu membuat Rosé tersadar dari lamunannya.
"Tch, bacot... Helm lo tuh yang memang susah di buka..." Rosé yang memutar bola mata malas.
"Emang dasar nya lo gabisa ngebuka." Jisoo yang memakai helm nya.
"Tch, tau ah bodoamat.. Makasih gue mau masuk aja, bye." Rosé yang pergi begitu saja meninggalkan Jisoo.
Sementara Jisoo hanya menggeleng saja melihat tingkah Rosé.
"Aneh tapi lucu." Gunggam Jisoo sebelum pergi dari sana.
"Ehh selamat sore nonaaa..." Sapa pak satpam pada Rosé.
"Sore pakkkkk.. Hehehe... Pak supir di manaa?" Rosé yang bertanya.
"Jemput nona Alice, non... Baru pulang toh? Sama siapa nih? Kayaknya senang banget keliatannya..." Goda pak satpam.
"Hehehe... Roje tadi pulang sama siluman triplekkkk..." Ucap Rosé.
"Siluman triplek? Ohhh, crush nya nona ya? Wah wah wah.... Kok bisa nih... Ada gerangan apaa?" Pak satpam menaik turunkan kedua alisnya.
Hanya pak satpam dan pak supir yang tau Rosé tidak ngeuncrush Jisoo.
"Bisa dongggg.... Hehehe... Dia kan panitia juga sama rojeeeeeeee..." Ucap Rosé yang membuka dasinya.
"Wah wah wah... Lampu hijau tuhhh..."
"Ihh engga ya pakk... Mana mungkin dia suka sama aku..."
"Mungkin saja nona... Kamu kan cantik... Baik... Pinter lagi... Hahaha.."
"Bapak ada ada saja yeuuuu..."
🌹🌹
"Kau sedang mencari apa?"
Jessie yang nyelonong masuk kedalam kamar Jisoo yang terbuka pintunya. Sedangkan Jisoo sendiri sibuk mencari atribut dan rompi sekolahnya.
"Atribut sekolah." Jawab Jisoo tanpa menatap Jessie.
"Tumben mau make atribut lengkap... Ada apa nihh?" Jessie yang menjatuhkan tubuhnya di kasur Jisoo.
"Aku panitia acara gabungan nanti..." Jawab Jisoo sembari memegang lencana bintang lencana basket dan juga beberapa lencana lainnya.
"Oalahhh pantesan.... Barengan sama siapa kamu?" Jessie yang bertanya."Rosé."
Hal itu pula hampir membuat Jessie tertawa karena ia tau Jisoo tidak suka berada di dekat adik iparnya itu.
"Kenapa? Apa ada yang lucu?" Jisoo yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
150 DAYS-END-
Teen Fiction"Udah di kasarin masih aja di deketin... Dasar roje.." -Irene "Mending lo uncrush aja deh jir... Gue ga suka lo di kasarin dia terus.." - Jennie "LAIN KALI TAMPAR AJA DEH MULUT NYA KALAU KASAR LAGI SAMA LO JEH, KESAL BANGET GUE" - Joy