Rosé masih bingung dengan perkataan Jisoo semalam. Ia masih tidak percaya kalau Jisoo punya kembaran.
"Lo mikirin apa dah? Ngelamun mulu..." Jennie yang tiba-tiba saja merangkul dirinya.
"Ah lo ngagetin gue aja.." Rosé yang merengut.
"Ya abis lu ngelamun... Mikirin apa dah?" Jennie yang memutar bola mata malas.
Namun saat keduanya hendak berbelok, mereka tak sengaja berpapasan lagi dengan seseorang yang sama seperti tadi malam.
"Eh maaf.." Jihwan yang hampir saja menabrak Jennie.
"Gapapa kok..." Ucap Jennie yang tersenyum.
Namun Rosé sendiri menatap Jihwan dengan tatapan yang sulit di artikan. Jihwan pula tak sengaja melihat Rosé membuat ia tersenyum.
Setelahnya Jennie dan Rosé pergi dari sana saat Jihwan pamit.
"Lo kenal ama cowo tadi?" Tanya Jennie.
"Engga..." Jawab Rosé yang menggeleng.
"Gue kira lo kenal, soalnya dia tadi sempet senyum sama lo.." Ucap Jennie.
"Gue ga kenal... Mungkin karena gue juga senyum tadi.."
🌹🌹
"Yakin ga mau naik?" Jisoo menyirit menatap Rosé yang berada di samping nya.
"Heem... Kamu kalau mau naik.. Ya naik aja... Aku tungguin kok.." Rosé yang mengangguk.
Keduanya sedang berada di taman bermain, Jisoo sedaritadi mengajak Rosé untuk naik ke bianglala, namun Rosé menolak nya. Sama seperti Jisoo yang mengajak Rosé naik bianglala juga waktu mereka belum pacaran.
"Ada apa? Do you have something problem?" Jisoo merapikan anak rambut Rosé.
"Aku... Masih takut naik... Aku takut tinggi.. Hehe.." Rosé yang menatap Jisoo sembari tersenyum.
"Bener?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.
"Iyaa sayanggg.." Rosé yang mengangguk.
"Kamu takut ketinggian atau kamu ada trauma dikit naik bianglala?" Pertanyaan Jisoo itu membuat Rosé terdiam.
"Sayang?" Jisoo yang menatap Rosé.
"Ayo naik." Rosé menatap Jisoo.
Hal tersebut membuat Jisoo menyirit.
"Kamu kalau takut ketinggian, kita bisa naik yang lain.. Aku ga maksa kamu buat naik bianglala." Ucap Jisoo.
"Aku mau naik.." Ucap Rosé lagi.
"Kamu yakin mau naik?" Jisoo menaikkan sebelah alisnya.
"Iya.. Aku udah ga takut lagi.." Ucap Rosé mengangguk.
"Baiklah... Ayo naik.." Jisoo mengangguk.
Jadilah kedua orang itu naik ke bianglala. Jisoo duduk di sebrang Rosé yang hanya menatap jendela luar.
"Aku ga mau naik bianglala lagi karena takut keingat mommy yang pergokin daddy jalan sama selingkuhan nya.." Ucap Rosé tanpa menatap Jisoo.
Hal tersebut membuat Jisoo sedikit tertegun dan menyirit.
"Waktu itu aku sama kak Ally di suruh mommy buat naik bianglala, sedangkan mommy nunggu di bawah... Katanya mau beliin kita icecream.." Lanjut Rosé.
"Tapi waktu bianglala nya naik, aku ga sengaja liat mommy pergi ke salah satu kerumunan yang ternyata ada daddy sama selingkuhan nya di sana.." Rosé yang tetap tidak menatap Jisoo.
"Aku bisa liat mommy nampar daddy sama selingkuhan nya terus teriak teriak di depan muka daddy yang buat mereka di kerumunin.." Jisoo hanya diam saja mendengarkan perkataan Rosé.
"Waktu Aku turun, Aku langsung nyamperin mommy... Tapi di situ mommy udah pingsan ga sadarkan diri.." Lanjut Rosé.
"Mangkanya itu aku selalu ga mau naik bianglala lagi... Bukan karena aku takut ketinggian.. Aku cuman takut kejadian itu keinget lagi..." Rosé menatap Jisoo.
"Setelah kejadian itu mommy di bawa ke rumah sakit langsung karena telinga sama hidungnya ngeluarin darah... Mommy harus operasi karena sakitnya udah merambat kemana mana.." Mata Rosé itu sudah berkaca kaca.
"Tapi sayangnya, itu kali terakhir aku ngeliat mommy... Mommy lebih dulu dipanggil karena ternyata selama beberapa hari ini mommy udah ga minum obat sana terapi lagi.." Rosé yang membuang muka dari Jisoo.
Hal tersebut membuat Jisoo langsung berpindah tempat duduk lalu duduk di samping Rosé dan memeluk gadis itu.
"Maaf, aku ga tau." Ucap Jisoo saat melihat Rosé yang tertegun.
"Maaf, kalau kamu bilang dari awal, aku ga bakal ngeledek kamu karena kamu takut ketinggian." Ucapan Jisoo itu membuat Rosé tersenyum tipis dan menghapus air matanya.
"It's oke, Jie... Sekarang aku udah Damai sama semuanya..." Rosé yang membalas pelukan Jisoo.
"Maaf." Ucap Jisoo lagi.
"Ga salah kamu.."
🌹🌹
J
isoo mencengkram leher Jihwan, sedangkan Jihwan berusaha melepaskan cengkraman Jisoo.
"Berhenti ngikutin gua." Ucap Jisoo menatap datar Jihwan.
"Gua ga ada ngikutin lo, anjing." Ketua Jihwan.
"Berhenti mencoba dekat dekat sama pacar gua, Jihwan." Jisoo tetap mencengkram leher Jihwan.
Keduanya berada di lorong hotel. Jisoo sengaja mencegat Jihwan karena Jihwan sejak tadi pagi ia mengikuti Jisoo.
Bagaimana Jisoo tau? Saat ia hendak membeli ice cream untuk Rosé setelah turun dari bianglala, ia tak sengaja melihat pria itu melihat Rosé dari kejauhan.
"Berhenti ngerebut apapun yang gua punya, Kim Jihwan." Jisoo sedikit mengangkat Jihwan.
"G-gua ga ngerebut apapun." Ucap Jihwan yang sedikit kehabisan nafas.
"Dan lagi gadis cantik sepertinya sangat tidak cocok dengan orang cacat seperti mu.." Hal tersebut membuat Jisoo semakin mencengkram leher nya.
"Gua ga cacat." Jisoo menghempaskan Jihwan ke lantai lalu kembali mencengkram kaos nya sebelum ia meninju kuat Jihwan.
"Gua ga cacat, anjing!" Jisoo dengan nafas yang berderu kembali meninju Jihwan.
Sudah lama ia menahan perasaan kesal nya pada Jihwan, dan kini ia sudah tidak tahan dengan perkataan Jihwan yang menghina nya itu.
"Lo.. Enyah lo bajingan." Geran Jisoo yang menangkup kasar dagu Jihwan.
Sedangkan Jihwan yang tidak sempat melawan itu kembali tertinju.
"Gua udah cukup sabar selama ini tapi lo makin menjadi." Jisoo menggetup giginya.
"Berhenti mengusik kehidupan gua sekarang, gua benci pengganggu, gua benci orang yang udah ngancurin kehidupan gua, gua benci nganggep lo saudara, gua benci punya saudara kayak lo, gua benci apapun tentang lo dan mommy, gua benci punya kembaran ga punya hati kayak lo, gua muak sama lo." Ucap Jisoo yang menggeram.
"Gua ga segan segan buat lo enyah dari dunia kalau lo muncul di hadapan gua ataupun Rosé." Ucap Jisoo mencengkram leher Jihwan.
Hal tersebut membuat Jihwan yang sudah setengah tidak sadar itu sedikit kehabisan nafas.
"M-maaf jie... Maaf.." Jihwan yang sedikit tercekat.
"Maaf lo udah terlambat... Jangan pernah muncul lagi, brengsek." Jisoo yang kembali meninju Jihwan.
Vote and comment😉
KAMU SEDANG MEMBACA
150 DAYS-END-
Teen Fiction"Udah di kasarin masih aja di deketin... Dasar roje.." -Irene "Mending lo uncrush aja deh jir... Gue ga suka lo di kasarin dia terus.." - Jennie "LAIN KALI TAMPAR AJA DEH MULUT NYA KALAU KASAR LAGI SAMA LO JEH, KESAL BANGET GUE" - Joy