episode dua puluh

304 35 9
                                    

"Oppa di mana?"

"Bermain golf bersama Jaehyun." jawab Joohyun dengan nada jutek kepada Yeri yang baru saja bangun.

Yeri berjalan mendekat ke arah meja makan, di sana sudah terhidang sarapan untuk mereka. Ah sebenarnya sarapannya tinggal sedikit karena Yeri bangun kesiangan. Pukul setengah dua belas siang Yeri baru membuka mata, karena tadi pagi dia baru tidur pukul setengah empat. Ini bukan sarapan namanya, lebih ke makan siang namun masih awal jika disebut makan siang. 

Ditariknya sebuah kursi dan Yeri mendaratkan dirinya di atas kursi itu. Hanya tinggal nasi goreng, tiga buah sosis, beberapa pancake. Yeri menyipitkan mata, melihat isi di dalam kotak berwarna putih.

"Itu kimchi." Joohyun menyadari bahwa adik iparnya itu sedang memperhatikan kotak kimchi yang dia bawa. Yeri langsung mengambil kotak itu dan mencomot isinya dengan sumpit.

"Unnie yang membawanya?" tanya Yeri karena dia hapal dengan rasa makanan yang Joohyun buat.

"Ya. Makanlah."

Tanpa disuruh pun Yeri sudah memakan makanan fermentasi sawi itu. Yeri juga menyendok hampir semua nasi goreng dan dua sosis. Kini piringnya sudah terisi penuh dengan makanan. Joohyun yang melihat itupun sedikit terhibur dengan tingkah Yeri yang menurutnya masih seperti anak-anak.

Mood Joohyun dibuat kacau oleh Junmyeon yang tiba-tiba pergi ke tempat golf. Pasti di sana banyak pemandu golf yang berbadan seksi dan mungkin saja genit... Suaminya itu benar-benar mencoba semua fasilitas yang ada di resort ini.

Joohyun kembali berjalan menuju meja makan, di sana dia duduk di seberang Yeri. Dia sangat suka melihat orang yang makan dengan lahap. Namun mata Joohyun salah fokus dengan tanda kemerahan di leher dan atas dada Yeri. Apakah Yeri tidak menyadarinya? Perempuan itu mengulum senyum, dia mengingat kejadian dini hari tadi saat dia menyaksikan Yeri dan Jaehyun bercumbu panas di dalam kolam. Joohyun saat itu akan ke dapur untuk mengambil air namun dia mendengar suara dari luar. Joohyun sempat terkejut dengannya, namun dia malah senang Yeri ternyata bisa menduakan Minhyun. Ini bisa menjadi alasan untuk mereka berpisah nanti. 

"Unnie..."

"Ya?"

Setelah memanggil Joohyun dan dijawab oleh Joohyun, Yeri malah diam. Sepertinya adik iparnya ini masih mengantuk. 

"Ada apa Yerimah?"

Yeri mengangkat wajah, dia menatap Joohyun. "Kapan Unnie akan ke Shanghai?"

Joohyun menghela napas. "Entahlah." perempuan itu mengangkat kedua bahunya. "Aku malas pulang. Dan itu akan melelahkan." jawab Joohyun. "Apakah kau ingin ke Shanghai?"

Yeri mengangguk lemah, "yah. Aku ingin ke Shanghai dan bertemu dengan Minhyun Oppa."

***

Persiapan comeback X.one membuat Umji gelisah. Ini adalah hari ketiga mereka meeting untuk menentukan konsep yang cocok dan akan diminati oleh banyak orang. Sejak rumornya dengan Dowon tersebar, perempuan itu menjadi mudah overthinking. Selain diikuti oleh paparazi, Umji juga kerap diikuti oleh penggemar fanatik ke apartemennya.

Umji duduk di seberang Dowon, dia sama sekali tidak menatap lelaki yang sebaya dengannya itu. Padahal dari awal sampai di ruangan ini hingga sekarang, Dowon terus mencuri-curi pandang kepada Umji.

"Manager Kwon, apakah kau mendengarku?"

Produser TheWay memanggil Umji yang dari tadi melamun, padahal mereka sedang berdiskusi. Produser TiWay menyampaikan gagasan dan idenya yang sudah dia diskusikan dengan Seulgi dan Seulgi memintanya untuk mendiskusikannya lagi dengan tim X.one.

"Ah! Iya. Maafkan aku." Umji akhirnya sadar. Dia buru-buru kembali fokus, namun seisi ruangan kini menatapnya.

"Keluarlah Umji jika kau tidak ingin meeting dengan kami." sinis Direktur Yu kepada Umji.

"I'm okay. Lanjutkan saja." ujar Umji.

Perempuan itu kembali fokus dengan ppt yang ditampilkan di layar presentasi dan juga iPad di hadapannya. Namun lagi-lagi Umji malah melamun dan membuat Direktur Yu berteriak padanya.

Umji menyerah, dia akhirnya keluar ruang meeting. Ini salahnya, dia pantas untuk diteriaki seperti itu. Perempuan itu melangkahkan kakinya menuju toilet. Sesampainya di toilet, Umji mencuci wajahnya. Dia menatap cerminan dirinya di cermin. Hari ini dia pergi bekerja tanpa menggunakan riasan sama sekali. Dia terlihat pucat karena bibirnya dia biarkan hanya menggunakan lipbalm tanpa warna.

Setelah merasa lebih segar, Umji memutuskan untuk turun ke kafetaria. Dia harus sarapan karena dia sama sekali belum makan apapun sejak kemarin.

Sepanjang perjalanan menuju kafetaria, dia berpapasan dengan staf yang bekerja di sana.

"Americano dan Waffle. Aku ingin dipakaikan ice cream ya. Tanpa mapple syrup." ucap Umji ketika dia menyebutkan pesanannya. Dia lalu mengeluarkan kartu untuk membayar. "Terima kasih."

Jam makan siang sudah lewat namun suasana kafetaria masih cukup ramai. Selain staf, para artis juga sering berkunjung kemari. Saat ini Umji melihat Seulgi sedang duduk berbincang dengan grup idola wanita yang baru saja debut. Seulgi duduk di antara enam remaja yang rata-rata berusia lima belas tahun itu.

Pesanan Umji sudah selesai, dia mengambil pesanan itu dan duduk di sebuah meja dekat jendela.

"Aku dapat voucher menginap di resort terbaru perusahaan."

"Wah. Bagaimana bisa? Bukankah itu di Bali?"

"Ya! Itu diundi secara acak dan aku mendapatkannya."

Umji menoleh kepada tiga orang staf yang duduk di meja sampingnya.

"Resortnya sangat mewah. Aku juga ingin kesana!" ujar salah satu di antara mereka.

"Sangat mewah. Aku melihatnya di Instagram stories Kim Yerim. Dia mengupload segala hal yang ada di sana."

"Influencer kita? Aku melihat postingan Instagram stories milik temanku. Aku melihat Yeri bersama dengan Direktur Jung."

"Bukankah dia sudah memiliki kekasih? Aku pernah melihatnya dengan kekasihnya di Sungai Han."

Eh. Umji tiba-tiba teringat dengan Jaehyun yang lima hari lalu berpamitan padanya untuk ke Bali.

***

"Aku tau adik iparku itu cantik."

Joohyun menahan tawa saat dia memergoki Jaehyun yang tidak hentinya menatap Yeri. Saat ini mereka sedang di salah satu restoran seafood di Jimbaran. Yeri bergabung dengan Junmyeon untuk memilih hewan laut apa yang akan mereka santap sore ini. Sementara Joohyun duduk di tempat duduk mereka bersama dengan Jaehyun.

Jaehyun hanya tersenyum malu karena tertangkap basah.

"Kau menyukainya?"

Tanpa basa-basi Joohyun langsung melempar pertanyaan seperti itu kepada Jaehyun. Dari tingkah laku dan gerak-gerik Jaehyun, Joohyun paham bahwa lelaki tampan ini menyukai Yeri.

Jaehyun terkekeh. Telinganya memerah. Dia malu. "Tidak."

Joohyun mendengus. "Jangan berbohong padaku. Itu telingamu sudah seperti kepiting rebus."

Sudah dewasa namun Jaehyun bertingkah seperti anak remaja.

"Dekati saja. Aku mendukungmu." ucap Joohyun dengan santai. Jika Jaehyun benar-benar serius mendekati Yeri, dia bisa dengan mudah memisahkan Yeri dengan Minhyun. Papa sepertinya juga akan setuju dengan hal ini. Apalagi keluarga Jaehyun sedang bekerja sama dengan keluarga Kim.

***

Yang rame ya! Kalau rame nanti update lagi
ihiii >_<

UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang