episode dua

360 38 3
                                    

Ada tiga agenda meeting yang harus dilakukan Jaehyun setelah makan siang. Dan meeting terakhir pukul tujuh akan dilaksanakan di luar kantor bersamaan dengan makan malam.

Jaehyun turun ke kafetaria kantor tanpa di dampingi oleh sekretarisnya. Di sana dia melihat Ayah Jung ikut dalam antrean. Ayah Jung terlihat sedang mengobrol dengan yang lain.

Tumben Jaehyun melihat Ayah makan siang di sini, biasanya Ibu membawakan bekal untuk Ayah.

"Apakah Ibu tidak memasak?"

Setelah mengambil makanan, Jaehyun menghampiri Ayah Jung yang sudah duduk di salah satu tempat duduk di sana.

Ayah Jung hanya terkekeh sambil memakan hidangannya.

"Ayah pasti rindu dengan masakan berpenyedap." ujar Jaehyun saat melihat Ayah Jung lahap menikmati hidangan makan siangnya.

"Sesekali kau harus memanfaatkan fasilitas kantor."

Ayah Jung malah mencuri daging milik Jaehyun dan membawanya ke tempat makannya.

"Ini enak. Bisakah kau meminta mereka membungkusnya?"

Tunjuk Ayah pada daging babi panggang yang dia comot dari tempat makan Jaehyun.

"Jika ada sisa, mungkin saja mereka akan memberikannya."

"Omong-omong. Aku kembali memikirkan pernikahanmu, Nak. Perusahaan akan memiliki proyek besar dengan King Group di Jepang. Kau hanya memiliki dua pilihan, memajukan pernikahan atau menundanya."

Jaehyun menghentikan kunyahannya, dia menatap Ayah Jung.

"Meeting terakhir nanti—"

"Ya. Meeting nanti akan membahas itu. Persiapkan dirimu baik-baik."

Ayah Jung kemudian berdiri, membawa tempat makanannya karena dia sudah selesai makan siang.

Kwon Umji
Oppa
Apakah kau sudah makan siang? Aku sedang makan siang bersama dengan staf produksi
*send picture
Jangan lupa makan siang, Oppa. Aku mencintaimu <3

Jari Jaehyun memijat kepalanya yang terasa pusing. Dia harus membicarakan ini dengan Umji.

***

"Sepertinya aku akan kuliah lagi. Aku menginginkan gelar doktor di namaku."

Kedatangan Yeri ke kantor Papa Kim bukan hanya semata-mata mengunjungi Papa tercinta, melainkan dia akan berdiskusi mengenai rencana kuliah doktornya. Padahal Yeri beberapa bulan yang lalu mendapat gelar master di bidang linguistik setelah bergelar bachelor of art di Harvard.

Papa Kim tidak menanggapi ide putri kesayangannya itu. Lelaki yang tahun ini berusia enam puluh lima tahun itu sibuk membaca laporan yang diberikan oleh sekretarisnya.

"Papa..." rengek Yeri saat Papa Kim tidak memperdulikannya.

Papa Kim melirik Yeri sebentar, kemudian kembali fokus pada laporannya.

"Itu terserahmu. Jika Papa melarangnya, kau tetap akan mengambilnya bukan?"

Papa Kim sangat paham dengan Yeri. Untung saja Yeri hanya berani menentangnya di urusan pendidikan, dan itu menurut Papa Kim tidak akan merugikan sama sekali. Dia membebaskan Yeri untuk bersekolah dan kuliah dimanapun Yeri inginkan dan Papa Kim juga tidak memaksa Yeri untuk masuk ke akademi belajar saat sekolah menengah. He understand what his daughter need.

"Tapi Yerimah... Tidak semua lelaki menginginkan perempuan yang pendidikannya lebih tinggi dari mereka."

"Papa! Oppa Minhyun tidak seperti itu."

"Apakah Papa menyebutkan itu Minhyun?" Papa Kim terkekeh. "Papa ingin kau di King Royal untuk sementara waktu. Papa rasa kau cocok di sana."

King Royal adalah hotel yang merupakan bagian dari King Group. Di mana hotel ini menjadi hotel mewah dan megah dan memiliki ulasan terbaik di Korea Selatan.

"Cobalah di sana untuk beberapa bulan. Jika kau bisa dengan baik, itu akan menjadi milikmu."

Tidak. Yeri tidak tertarik dengan hotel itu. Dia hanya ingin melepas stressnya pascaditinggal oleh Minhyun.

"Hanya satu bulan." ucap Papa Kim. "Kita belum sama sekali menyetujui usulan kerja sama dengan perusahaan Minhyun. Papa akan memikirkannya lagi jika kau menyetujui tawaranku."

"Papa menjualku?"

Papa Kim menggeleng. "Aku hanya ingin membuktikan potensi anakku saja. Lihatlah Junmyeon dan Jongin."

Decakan keluar dari bibir Yeri. Yeri dan kedua kakaknya sangatlah berbeda. Dan Papa Kim malah membandingkannya dengan mereka.

"Oiya. Jangan dulu memikirkan pernikahan. Kau masih terlalu muda untuk menikah."

"Tapi Junmyeon dan Jongin Oppa menikah di usia dua puluh tiga?!" Yeri memprotes. Dia juga ingin menikah muda seperti kedua kakaknya. Mengapa Papa Kim malah melarang Yeri menikah?

Pintu ruangan Papa Kim kemudian terbuka. Di sana muncul Sekretaris Lee bersama dengan satu orang lainnya.

"Kau hanya memiliki waktu berpikir sampai malam ini."

***

Yeri uring-uringan karena Minhyun tidak membalas pesannya hari ini. Entah berapa kali Yeri memeriksa ponselnya, berharap ada notifikasi balasan dari Minhyun. 

"Aku bisa mati jika terus-terusan seperti ini." 

Yeri frustrasi. Dia melempar ponselnya. 

Jujur saja Yeri adalah pengangguran tetapi terkadang job modeling datang kepadanya. Yeri tidak tertarik dengan bisnis seperti kedua kakaknya, dia lebih suka belajar dan melakukan hal yang tidak berguna lainnya. Biasanya Yeri akan memasak makan siang untuk Minhyun dan mengirimkannya ke tempat Minhyun bekerja. 

Setelah berkunjung ke kantor Papa Kim dan kemudian dia diusir oleh Papa Kim karena Papanya itu memiliki agenda lain, Yeri kembali ke apartemennya. 

"Apa aku harus ke Shanghai?" tetapi kemudian Yeri menggeleng pelan. "Papa akan marah jika aku ke luar negeri lagi." Yeri mengubah posisi duduknya menjadi rebahan. "Tapi aku merindukan Oppa." 

Papa Kim pernah memarahi Yeri karena Yeri pergi ke Jepang tanpa memberi tahunya. Walaupun kini dia sudah dewasa tetapi Papa masih saja memperlakukan Yeri seperti anak-anak. 

Sebuah notifikasi kemudian membuat Yeri loncat dari posisi rebahannya. Dia segera mengambil ponsel yang dia lemparkan tadi

Minhyunni Oppa 

Maafkan aku, aku sedang berolahraga

Aku lupa membawa sepatuku Aku lari di tread mil tanpa menggunakan alas kakiYerimah, aku akan segera kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku lupa membawa sepatuku 
Aku lari di tread mil tanpa menggunakan alas kaki
Yerimah, aku akan segera kembali. Miss you baby :*

"I MISS YOU TOO OPPA!" teriak Yeri dengan kencang saat membaca bubble terakhir pesan yang Minhyun kirimkan. 

Kekasihnya ini nampak sangat tampan setelah berolahraga. Ah! Yeri rindu dipeluk oleh Minhyun dengan kedua lengan kekarnya. Kemudian kepalanya dicium dengan gemas oleh Minhyun. 

UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang