episode dua puluh satu

333 37 7
                                    

CW/ nsfw 21+

***

Berawal dari mengantar Yeri membeli pakaian rajut di sebuah store brand kenamaan dunia yang ternyata merupakan produk lokal Bali, berakhir dengan Yeri dan Jaehyun yang terkulai lemas di tempat tidur setelah keduanya melakukan adegan panas.

Entah apa yang merasuki Jaehyun saat dia melihat etalase bikini set, dia awalnya iseng menggoda Yeri apakah perempuan itu mau membeli itu karena dia akan membelikannya. Ternyata Yeri setuju dan perempuan itu memakai bikini rajut itu setelah mereka sampai di vila.

Karena saat ini hanya tinggal mereka berdua di vila sebab Junmyeon dan Joohyun pergi ke Jakarta karena mendapat undangan dari Duta Besar.

Seluruh badan Yeri penuh dengan kissmark yang Jaehyun berikan padanya. Bibir perempuan itu juga sedikit membengkak karena agresifnya Jaehyun saat menciumnya. Kini dia tidur dengan berbantalkan lengan Jaehyun. Yeri dapat merasakan dengkuran halus Jaehyun yang tidur di belakangnya. Tangan kekar Jaehyun juga melingkar, memeluknya dengan posesif agar Yeri tidak kemana-mana.

"Diam sebentar." gumam Jaehyun pada Yeri karena Yeri berusaha melepaskan pelukan Jaehyun dari dirinya. Lelaki itu kembali mengecup leher belakang Yeri.

Yeri bergerak namun kembali membeku karena dia merasakan sesuatu di belakangnya mengeras. 

"Kau membangunkannya lagi."

Yeri meringis. Dia berusaha melepaskan dirinya dari Jaehyun, dan untung saja Jaehyun melepaskannya. Kesempatan itu Yeri gunakan untuk kabur ke kamar mandi, menjauh dari Jaehyun. 

Perempuan itu berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya di sana. Kondisinya sangat berantakan. Kissmark di mana-mana. "YA! JUNG JAEHYUN!" teriak Yeri kesal karena perbuatan Jaehyun. Dia tidak berekspetasi bahwa akan sebanyak ini.

Yang dipanggil datang. Jaehyun datang, untung saja dia sudah memakai celana. 

"Ada apa sayang?"

Jaehyun berdiri di belakang Yeri, dilihatnya Yeri yang memasang wajah bete dari pantulan cermin. 

"Bagaimana cara menghilangkan ini?"

Yeri berkacak pinggang. Dia menatap Jaehyun dari cermin dan Jaehyun juga menatapnya kemudian tersenyum tanpa dosa. Jaehyun kemudian mendekat, dia menunduk—memperhatikan kissmark yang dia buat.

Jaehyun menyentuh lalu mengusap kissmark itu. "Aku tidak tau." ucapnya dengan santai, setelahnya dia kembali mengecup kissmark yang dia buat dan mengakibatkan Yeri menjewer telinganya.

"Dasar anak nakal!"

Yeri menghela napas kasar. Tidak ingin berlama-lama di depan Jaehyun dengan kondisinya yang tidak menggunakan sehelai benangpun, Yeri berjalan menuju area shower.

Sebelum ke store pakaian rajut tadi, Yeri membeli belasan produk kecantikan herbal seperti sabun, sampo dan body scrub. Dia kembali berbalik ke kamar untuk mengambil barang-barang yang dia beli tadi, melewati Jaehyun yang masih berada di depan cermin.

"Aku akan membantumu mandi."

Jaehyun segera bergabung dengan Yeri ke dalam bathup. Bathup itu berukuran cukup besar untuk mereka berdua. Yeri juga mau-mauan ketika Jaehyun bergabung di sana.

Perempuan itu duduk memunggungi Jaehyun di dalam bathup dan Jaehyun menggosok punggungnya dengan lembut. Yeri tau Jaehyun bisa saja melancarkan aksi mesum padanya namun jika benar, dia juga tidak bisa menolak.

"Berhentilah mengendusku!" omel Yeri kepada Jaehyun yang terus-terusan menempelkan hidung mancungnya di punggung dan leher Yeri. Bukannya menyabuni dan menggosok punggungnya dengan benar, lelaki itu malah mengambil kesempatan.

"Balik! Balik!" perintah Jaehyun pada Yeri, meminta perempuan itu berbalik karena bagian belakang sudah selesai.

Yeri tidak mau. "Aku bisa sendiri." ucap perempuan itu kemudian merebut puff dan menggosok badannya sendiri.

Jaehyun terkekeh. Lelaki itu menyiram punggung Yeri dan menggosok pelan punggung itu dengan tangannya. Merasakan kehalusan kulit punggung mulus Yeri.

"Kau tidak ingin menggosok punggungku?!"

Dilihatnya kini Yeri berpindah ke area shower, dan Jaehyun sudah berekspetasi bahwa Yeri akan menggosok punggungnya juga.

"Ah! Kau sudah besar. Lakukan saja sendiri!"

Jaehyun kesal. Dia menyipratkan sejumlah air kepada Yeri yang kini berdiri di bawah shower.

"Yeriya..." rengek Jaehyun seperti anak kecil yang kemauannya tidak dituruti. "Yeriya..."

***

"Aku kira kau sudah pindah ke Bali."

Jaehyun terkekeh mendengar ucapan Ibu Jung dari sambungan telpon.

"Tidak, Bu. Aku hanya ingin bersantai sejenak."

Ck. Alasan.

Yeri yang saat itu sedang bersama Jaehyun—dia bersandar di dada bidang lelaki tampan itu—hanya tersenyum mendengar pecakapan antara Jaehyun dan Ibu Jung. Satu tangan Jaehyun bertengger di payudara Yeri, sementara satunya memegang telpon.

"Jangan lama-lama. Ayahmu kewalahan menghandle semuanya sendiri."

"Ya, Bu. Aku akan kembali lusa. Ibu tenang saja."

Jaehyun kembali memeluk Yeri dengan kedua tangannya. Dia memeluk Yeri dengan gemas, jangan lupa bibir Jaehyun terus mengecup wajah Yeri hingga membuat Yeri geli dibuatnya.

Yeri memejamkan mata saat Jaehyun kembali memagut bibirnya. Kali ini Jaehyun mencium bibirnya dengan lembut, tidak seagresif dan menuntut tadi. Hanya dengan ciuman, Yeri dibuat terbang oleh Jaehyun. Selain berbisnis, lelaki satu ini juga pandai dalam hal cium mencium. Tiba-tiba Yeri teringat satu hal.

"Kau terus mengeluarkannya di dalam?"

Ini adalah masa subur Yeri. Bagaimana jika perbuatan mereka ini menghasilkan kandungan?

Tidak ada jawaban dari Jaehyun. Bukannya menjawab pertanyaan Yeri, dia malah mencium perempuan itu lagi. Kini tubuh Jaehyun sudah mengungkung Yeri. Ciuman itu berpindah ke leher, tanpa memedulikan sudah banyak kissmark yang dia ciptakan, Jaehyun kembali membuat tanda di sekitar sana.

Napas Yeri tercekat saat Jaehyun mengulum payudaranya. Sensasi geli dan nikmat yang dia rasakan. Jaehyun memainkan lidahnya di area nipplenya.

Desahan demi desahan keluar dari bibir Yeri. Jaehyun sangat pandai memberikan service terbaiknya kepada Yeri. Setelah bermain di area payudara, lelaki itu turun ke perut. Yeri menunduk, melihat Jaehyun mencium perut ratanya. Hei apa maksudnya?!

"A—ah!"

Tubuh Yeri melengking ke atas saat lidah Jaehyun menyapu area kewanitaannya. Dia juga menjepit kepala Jaehyun dengan kedua pahanya karena reflek.

Jaehyun terkekeh. Dia kembali melancarkan aksinya, memainkan klitoris Yeri dengan lidah sementara jarinya masuk ke dalam lubang kewanitaan Yeri. Yeri pening dibuatnya.

Hingga akhirnya Yeri mencapai puncaknya. Tubuhnya bergetar karena orgasme, napasnya juga sudah tidak karuan.

Kini Jaehyun memposisikan miliknya untuk masuk ke dalam milik Yeri. Dia berusaha masuk ke dalam, Yeri melipat bibir merasakan milik Jaehyun yang besar masuk ke miliknya lagi.

Netra Yeri bertabrakan dengan Jaehyun yang juga menatapnya. Jaehyun tersenyum.

"Kau hanya melakukannya denganku kan? Aku tau itu."

Sungguh kepercayaan diri Jaehyun sangat tinggi, tapi memang benar Yeri hanya melakukan ini dengan Jaehyun. Lelaki itu kembali mencium bibirnya saat dia berhasil masuk. Gerakan pinggul Jaehyun yang bertempo, membuat Yeri mengikutinya juga. Tangan Yeri memegang kedua sisi lengan Jaehyun, sementara Jaehyun menggunakan tangannya untuk menopang dirinya.

"Aku akan keluar!"

Yeri merasakan gelombang kenikmatan akan datang lagi. Mungkin ini akan lebih besar dari yang tadi.

"Tunggu aku!" kata Jaehyun kemudian semakin mempercepat tempo pinggulnya.

Dan akhirnya keduanya merasakan orgasme bersamaan. Jaehyun melepaskan jutaan benihnya lagi ke dalam rahim Yeri. Lelaki itu sudah pasrah, jika perbuataannya ini akan mengubah takdir mereka kelak.

UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang