episode delapan belas

297 34 2
                                    

Malam hari kemarin, Junmyeon menghubungi Yeri dan meminta Yeri serta Jaehyun untuk tidak menyusulnya ke Ubud karena nanti siang Junmyeon kembali. Padahal Yeri sudah bersemangat ingin jalan-jalan.

"Kau marah padaku?" Jaehyun terkekeh. "Seharusnya kau marah pada kakakmu."

Jaehyun berdiri di ujung sofa tempat Yeri duduk sementara Yeri menatap TV di hadapannya dengan tatapan kesal. 

"Mari jalan-jalan saja... Aku akan mengajakmu keliling lagi." Jaehyun menyerahkan sebuah kemeja putih lengan panjangnya untuk Yeri. 

"Kemana?" Yeri mengambil kemeja itu kemudian langsung menggunakannya sebagai outer.

"Jalan-jalan. Aku tidak mau Tuan Putri Yerim kesal seharian." 

Oke hari ini mereka naik motor lagi dan kali ini dengan motor yang berbeda. Dengan ukuran motor lebih besar dari yang kemarin, dan terlihat lebih stylish. Tidak lupa Yeri juga menggunakan helm yang Jaehyun berikan padanya. 

"Kau sudah menggunakan tabir surya? Aku khawatir kulitmu akan terbakar."

Jaehyun mendekatkan wajahnya ke Yeri. Yeri melotot dengan perlakuan Jaehyun yang ternyata menyentuh kulit wajahnya dengan jari.

"YA!" teriak Yeri karena telunjuk Jaehyun menyentuh wajahnya. "Jaehyun! Kotor!" Sementara Jaehyun hanya tertawa tanpa dosa. 

"Aku sudah mencuci tanganku dan menggunakan hand sanitizer."

Terima kasih kepada kemeja Jaehyun yang kini Yeri gunakan sebagai outer, karena teriknya matahari Bali sangat panas. Seperti kemarin, Jaehyun melajukan motornya dengan kecepatan lambat. Angin sepoi-sepoi menyamarkan udara di tengah teriknya matahari. 

Yeri menikmati perjalanannya yang entah kemana bersama Jaehyun. Ini adalah kali pertama... Eh kali keduanya naik motor setelah kemarin. Banyak pengguna jalan raya aneh yang Yeri lihat. Seperti mobil pickup yang menggantung segala jenis perabotan di bak terbukanya. Yeri takjub melihatnya. Sepertinya itu orang berjualan. 

Motor yang mereka kendarai kemudian berhenti di lampu merah. Yeri kembali memperhatikan pengguna sepeda motor lainnya yang berada di kanan-kirinya. Banyak dari mereka menggunakan jaket dan helm berwarna hijau, Yeri mengerutkan dahi. Apakah mereka semacam transportasi umum? 

Sementara Jaehyun melihat Yeri dari spion motornya. Lelaki itu mengulum senyum melihat reaksi Yeri. Perempuan yang dia bonceng sepertinya baru melihat hal-hal asing ini. 

"Ini kita akan ke mana?" 

Pintu gerbang tol khusus lajur motor terbuka ketika Jaehyun menempelkan sebuah kartu di sana. Kemudian Jaehyun berjalan beberapa meter dan berhenti di bahu jalan yang beratapkan kanopi. 

"Jalan-jalan."

Yeri menoleh ke sekelilingnya. "Ini di atas laut?"

"Ya benar."

Jaehyun menjalankan motornya lagi, membelah jalanan tol Bali Mandara. Yeri hanya diam menikmati pemandangan yang dia lihat. Sesekali dia mencengkram baju Jaehyun ketika pengendara lain menyalip mereka. 

"Oh dang!" Yeri membulatkan mulutnya ketika pesawat terbang di atas mereka. 

Jaehyun tidak menyesal saat dia datang berkali-kali ke Pulau Dewata ini ketika mengecek proyek resortnya. Jaehyun tidak menyesal saat itu dia tersesat di jalan karena tidak tau jalan dan kini Jaehyun mengetahui setiap jengkal jalan di area Denpasar hingga Badung. 

***

"Bagaimana caranya?"

Jaehyun dan Yeri menatap bingung sebuah mesin touchscreen di hadapan mereka. Karena perut sudah mulai lapar, jadi kedua sejoli ini memutuskan untuk berhenti di sebuah restoran cepat saji. Dan kini keduanya bingung, bagaimana cara memesan?

Tidak ada satupun staf yang membantu mereka. 

"Can I help you?"

Seorang gadis di belakang Jaehyun dan Yeri menawarkan diri untuk membantu mereka. 

"Yah sure." Jaehyun dan Yeri memberikan spaces untuk gadis itu berdiri. "Aku ingin makan yang banyak" kata Yeri dengan bahasa Korea pada Jaehyun.

"Pesan yang banyak." ucap Jaehyun kepada Yeri. 

Dan gadis yang berada di tengah-tengah Jaehyun dan Yeri hanya menahan senyumnya menghadapi dua orang Korea Selatan ini. 

[anggap aja mereka lagi ngomong bahasa Korea]

"Kalian ingin memesan apa?" tanya gadis itu dengan bahasa Korea kepada Jaehyun dan  Yeri. 

"Wah." kompak keduanya terkejut dengan gadis di hadapan mereka. "Kau bisa berbahasa Korea?" 

Gadis itu hanya terkekeh pelan. "Ya. Sedikit." jawabnya dengan malu-malu. 

Dan akhirnya Yeri benar-benar memesan banyak makanan di sana. Dua paket ayam dengan nasi dan minuman, lalu kentang goreng dan nugget. Yeri juga akan membeli es krim setelah menghabiskan semua ini nanti. 

Oiya, kedua sejoli itu juga mengajak gadis yang mereka temui untuk makan bersama dengan mereka. 

"Oh mereka memakan nasi dengan ayam di sini?"

Culture shock Yeri melihat ketika pesanannya datang bersama dengan nasi.

"Ya betul." jawab gadis itu kepada Yeri. "Apakah di Seoul tidak?"

Yeri dan Jaehyun menggeleng. "Mereka hanya menjual burger dan kentang. Tidak ada ayam juga." jawab Yeri. 

Gadis itu kemudian mengangguk paham.

"Bagaimana caranya?" tanya Yeri kepada gadis itu yang memakan nasi seperti memakan burger. 

Gadis itu memperlihatkan bagaimana caranya membuka pembungkus nasi dan memakannya. 

"Ah oke-oke." 

Tidak lama kemudian, Yeri sudah menghabiskan beberapa makanannya. 

"Bahasa Koreamu sangat bagus." puji Jaehyun kepada gadis itu. 

Gadis itu hanya mengangguk sambil tersenyum malu karena dipuji oleh orang tampan. "Terima kasih."

"Kau belajar di mana? Apakah kau menyukai grup kpop?"

"Aku belajar sendiri di rumah." jawabnya. "Iya aku juga menyukai grup kpop."

"Oiya. Kita belum berkenalan." kata Jaehyun. "Aku Jaehyun dan dia Yeri. Namamu siapa?"

"Rara." 

"Kau mahasiswa?" Yeri menyadari Rara menggunakan sebuah jaket boomber bertuliskan nama universitas.

Rara mengangguk, "Ya aku mahasiswa di sini."

Dan Yeri menemukan teman ngobrolnya. Yeri sangat tertarik dengan pembicaraan tentang perkuliahan dan Rara mampu merespons segala obrolan Yeri dengan baik walaupun dia kadang-kadang lupa beberapa kosa kata dengan bahasa Korea, tetapi Rara akhirnya mengobrol dengan bahasa Korea dicampur dengan bahasa Inggris. 

Jaehyun hanya menjadi pendengar di sana, dia terus memperhatikan bagaimana semangatnya Yeri mengobrol tentang dunia perkuliahan dengan Rara, gadis lokal yang notabene baru mereka kenal. Jaehyun takjub dengan Yeri yang ternyata memiliki jiwa ekstrovert. 

"Um... Maaf... Tetapi apakah kau adalah ulzzang?" Rara dengan ragu-ragu bertanya kepada Yeri. 

Yeri mengangguk semangat. "Ya benar!"

"Wah kau sangat terkenal Yerimah." puji Jaehyun. 

Rara terkekeh canggung. Seharusnya dia tidak bertanya ini, tetapi mulutnya tidak bisa ngerem. 

"Aku melihatmu saat peluncuran brand kosmetik beberapa hari lalu. Aku kira kau adalah seorang aktris saat kau berfoto dengan salah satu anggota boygrup."

Yeri tersenyum malu-malu. Ah senangnya dunia mengetahuinya.

"Seharusnya kau debut menjadi aktris saja, Unnie."

Kemudian  Yeri tertawa. "Ah! Kau terlalu berlebihan." ucapnya menyamarkan rasa senangnya karena dia sebenarnya juga ingin debut sebagai aktris.





UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang