episode sebelas

349 30 5
                                    

SELAMAT MEMBACA!


***


Minhyun berdecak saat ayahnya memutus panggilan telpon darinya. Ketika kembali dari The King, Minhyun segera menghubungi sang ayah dan nenyampaikan bahwa orang yang dia cari sedang berada di luar negeri.

"Kau cari Heesung dan sampaikan secara langsung!"

"Tanyakan pada mereka, di luar negeri mana Heesung berada!"

"Jangan ulur waktu lagi! Bila perlu buat anaknya hamil dan aku yakin Heesung akan luluh."

Ayahnya terbilang memiliki ambisi yang tinggi dan juga kepribadian keras. Hal itu membuat Minhyun sulit untuk melawannya.

Lelaki itu menjatuhkan tubuhnya di atas sofa. Dia kemudian mencari kontak orang yang dia rindukan.

Berkali-kali Minhyun mencoba mengetik pesan, namun selalu dia urungkan. Dia sangat ingin bertemu dengan kekasihnya saat ini juga. Minhyun benar-benar rindu dengan Yeri. Bahkan dia berencana untuk langsung datang ke apartemen Yeri kemarin saat dia baru saja tiba.

Cukup lama ponsel Minhyun menampilkan roomchatnya dengan Yeri sampai tiba-tiba panggilan ada video dari pujaan hatinya itu.

"Oppa!"

Minhyun tidak dapat menahan lengkungan bibir saat suara orang yang dia rindukan memanggilnya.

"Oppa, aku merindukanmu."

Kalimat wajib yang selalu Yeri ucapkan sejak Minhyun ke Shanghai.

"Aku juga merindukanmu, sayang." balas Minhyun dengan menunjukkan raut wajah sedih. "Apa kau tidak pergi pilates?" Minhyun hapal rutinitas yang Yeri lakukan saat ini. Jika kekasihnya tidak memiliki jadwal, dia akan pergi pilates.

Yeri menggelengkan kepalanya. "Malas." jawab Yeri singkat. 

Minhyun beranjak dari sofa kemudian berpindah ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minhyun beranjak dari sofa kemudian berpindah ke kamar. Dia duduk di depan meja kerjanya, dan meletakkan ponselnya di atas meja dengan ditahan oleh tumpukan buku milik Yeri yang ada di sana. 

Cukup lama Minhyun dan Yeri sama-sama diam. Yeri yang hanya menatap ponsel dengan tatapan kosong, sedangkan Minhyun yang menikmati pemandangan indah di layar ponselnya. Kekasihnya ini selalu tampak cantik, bahkan tanpa riasan di wajah dan kondisi rambut berantakan.

"Apakah kau sedang sakit?" Minhyun menyadari sesuatu. Tatapan Yeri tidak biasanya.

Yeri mengangguk lemah, namun beberapa saat kemudian mata perempuan itu menyipit. 

"Oppa di Seoul?"

Yeri hapal setiap inchi apartemen Minhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri hapal setiap inchi apartemen Minhyun. Dan apa yang dia lihat saat ini adalah nyata.

"Oppa!" panggil Yeri pada Minhyun yang sedang pura-pura tidak mendengarnya. "Oppa!" panggilnya lagi dengan nada merajuk. Ah perempuan ini.

Sementara itu Minhyun kemudian tersenyum. "Ya. aku baru saja tiba semalam." 

"MENGAPA TIDAK MENGHUBUNGIKU?!" 

"Kejutan."

Yeri yang posisinya tadi telungkup, kini langsung duduk dan bersandar di ujung tempat tidur. 

"Aku akan ke unitmu nanti malam. Kau ingin aku bawakan apa?"


Perempuan dan perubahan mood mereka yang sangat cepat. Malam ini mereka sedang berada di sebuah restoran untuk makan malam. Padahal tadinya Minhyun ingin makan malam di unit Yeri saja, namun tiba-tiba Yeri menghubunginya dan berkata ingin makan di luar saja. 

Senyuman cerita Yeri yang selalu tulus padanya membuat Minhyun merasa jatuh cinta dan gemas secara bersamaan dengan perempuan yang berusia empat tahun lebih muda darinya ini. Dia tidak menyangka bisa terpikat dengan Yeri dan menjalin hubungan dengannya.

 Dia tidak menyangka bisa terpikat dengan Yeri dan menjalin hubungan dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan tunjukkan senyumanmu ini kepada orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan tunjukkan senyumanmu ini kepada orang lain." 

Yeri yang tadinya menyesap minumannya kini meletakkan gelas itu di atas meja. "Mengapa?" tanya Yeri kebingungan. Padahal foto-foto yang ada di media sosial, ada yang berpose dengan raut wajah tersenyum seperti ini. 

Ekspresi kebingungan Yeri membuat Minhyun gemas. "Tidak apa-apa. Lupakan saja."

Minhyun tidak bisa mendeskripsikan cintanya untuk Yeri. Sebenarnya jika kau benar-benar mencintai seseorang, memang tidak bisa dideskripsikan bagaimana cinta itu. Yang pasti Minhyun sangat mencintai perempuan di hadapannya ini. Dia melupakan agenda besar yang disusun ayahnya untuk Yeri. 

***

Tidak ada ciuman penuh nafsu di sana. Hanya ada ciuman penuh kerinduan diantara Yeri dan Minhyun. Yeri mengalungkan tangannya di leher Minhyun dan Minhyun merangkul pinggang ramping Yeri dengan erat. 

Mata Yeri terbuka saat Minhyun menghentikan ciuman mereka. Sebuah senyuman terbit dari bibir lelaki itu. Segera Minhyun membawa kekasihnya ini ke dalam pelukan erat dan membuatnya sedikit menunduk karena postur tubuh Yeri lebih pendek darinya. 

"I miss you so bad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I miss you so bad." bisik Minhyun.

"Aku juga."

Minhyun juga mencium rambut Yeri, kemudian memberikan ciuman kecil di wajah Yeri. Dia menatap kedua mata Yeri yang berkaca-kaca menatapnya. 

"Jangan menangis." 

Yeri menggeleng pelan, namun air mata yang dia tahan tidak bisa dia tahan lagi. Buliran air mata perempuan itu keluar dan membasahi ujung mata Yeri. Hal itu segera dihapus Minhyun dengan jarinya. 


UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang