episode tiga puluh

321 37 11
                                    

"Aku mengkhawatirkanmu." Minhyun menghela napasnya. Lelaki itu mendekap Yeri yang tidak membalas pelukannya. Yeri hanya diam tetapi air matanya sudah ingin jatuh. Perempuan itu menahan tangis sebab sebentar lagi Yeri harus berangkat menuju lokasi grand opening. 

"Aaaaa! Unnie akan marah," dengan cepat Yeri mendorong Minhyun karena lelaki itu mengacak rambutnya yang sudah rapi. Yeri buru-buru mencari cermin, "aish..." gerutunya kesal saat dia melihat tatanan rambutnya agak berantakan. 

Yeri tidak berekspetasi bahwa Minhyun akan menghampirinya ke salon. Tiba-tiba saja lelaki itu datang dan membuat Yeri tidak nyaman. "Untuk apa Oppa kemari?" 

"Menemuimu, sayang. Apalagi?"

"Kita bicara nanti saja. Aku harus berangkat sekarang." kata Yeri saat Seulgi memberinya kode agar dia bisa berangkat menuju lokasi grand opening. 

Yeri berlalu tanpa mengucapkan salam perpisahan pada Minhyun.

"Apakah kalian berciuman?"

Yeri membulatkan mata saat Seulgi bertanya seperti itu. Reflek perempuan itu menyentuh bibirnya. "Tidak."

Seulgi terkekeh. "Aku hanya bercanda." ucapnya menahan tawa. "Kau ini, bisa-bisanya berhubungan dengan dua orang lelaki." kemudian Seulgi berdecak. "sampai hamil." lanjutnya setengah berbisik.

Tidak ada respons dari Yeri karena apa yang Seulgi katakan memang benar adanya. 

"Aku tidak akan memberi tahu Papa dan Mama, karena ini adalah masalahmu."

"Ya... Aku tahu." jawab Yeri singkat. 

"Segera katakan pada mereka sebelum perutmu membesar."

Hanya anggukan yang Yeri berikan sebagai respons. Yeri reflek mengelus perutnya yang masih sangat datar. Ah semoga aku bisa melalui semua ini, batin Yeri.

Semalam Yeri tidak menghubungi Jaehyun lagi dan lelaki itu juga tidak menghubunginya. Mungkin Jaehyun masih syok dengan ini semua? Tapi Yeri juga syok.

"Kau jangan sampai pingsan di sana." celetuk Seulgi sebagai candaan padahal Yeri terlihat sangat sehat. 

"Aku baik-baik saja, unnie."

Seulgi mengangguk sambil melipat bibirnya menahan tawa. Jujur saja, Seulgi merasa kasihan dengan adik iparnya ini. Apalagi setelah dia datang dari rumah nenek kemarin malam bersama Jongin, Seulgi menjadi overthinking tentang kelanjutan hubungan Yeri dengan Jaehyun. 


***

"Apakah sudah reservasi untuk nanti malam?" 

Jaehyun mengangguk kemudian memasukkan potongan kimchi ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya dengan malas.

"Bagaimana dengan orang tua Umji? Apakah mereka bisa hadir? Ah iya... Nenek juga... Ibu khawatir Nenek akan membuat masalah."

Tidak ada respons dari Jaehyun. Dia juga sesekali menghela napas berat, menandakan bahwa dia tidak sedang baik-baik saja. 

"Kau menyembunyikan sesuatu dari Ibu?"

Ibu Jung menatap tajam putra sulungnya yang daritadi nampak aneh. Hari ini Jaehyun tidak pergi ke kantor, Jaehyun juga pulang ke rumahnya meninggalkan Umji di apartemen sendirian lagi. Makan siang Jaehyun hanya dia makan beberapa suap, menyisakan sisa makanan yang masih banyak. 

Ibu Jung berdecak. "Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?" tanya Ibu Jung setelah meneguk air yang dituangkan oleh maid di sampingnya. Perempuan itu kemudian memberi kode agar maid itu meninggalkan mereka. 

Jaehyun diam, dia kini menyandarkan dirinya di kursi. 

"Apa yang terjadi, Jung Jaehyun..."

"Yeri mengandung anakku."

UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang