episode dua puluh sembilan

218 31 5
                                    

"Yeri tidak tahu? Kau gila Jaehyun!" ketus Seulgi pada Jaehyun ketika di meja makan hanya ada mereka berdua. Mata Seulgi terus tertuju pada kamar Jaehyun sebab dia menyuruh Yeri untuk tes urine di tespack yang tadi dia beli atas rekomendasi dari Joohyun. 

Setelah brunch selesai, Seulgi langsung menyodorkan tespack yang dia beli pada Yeri, tentu saja Yeri dan Jaehyun menatap benda itu horor. Namun Seulgi langsung mendorong Yeri dan memintanya untuk melakukan tes itu. Setelah kepergian Yeri ke kamar mandi, Seulgi mencecar Jaehyun dengan segala pertanyaan. Baik Jaehyun dan Yeri adalah keluarganya, Seulgi tidak ingin kedua orang yang dia sayangi ini terlibat masalah. 

"Untuk apa nuna membeli tespack?"

"Menurutmu?" jawab Seulgi sinis. "Sepertinya hubungan kalian sudah terlalu jauh." Seulgi menghela napas. Dia harap-harap cemas dengan hasil akhir tespack itu, walaupun alat itu bisa saja tidak akurat. 

Jika Seulgi sedang tidak baik-baik saja, maka Jaehyun berbeda. Lelaki itu dengan santainya memakan nori yang dia tempel dengan nasi. Hidangan yang Seulgi buatkan untuknya kurang banyak, Jaehyun perlu banyak makanan agar dia bisa kembali bertenaga. Semalam setelah pulang dari kantor dia tidak sempat makan dan langsung melakukan itu dengan Yeri. Dan itu membuat lelaki itu kelaparan. 

Cukup lama Jaehyun dan Seulgi menunggu Yeri hingga akhirnya perempuan itu datang menghampiri mereka. 

"Bagaimana?" tanya Seulgi. "Di mana tespacknya?" tanyanya lagi sebab Yeri datang dengan tangan kosong. Tanpa menunggu jawaban dari Yeri, perempuan itu masuk ke dalam toilet yang berada di dalam kamar. 

"OMO!" Seulgi berteriak. 

Jaehyun langsung menatap Yeri, yang kini terduduk lesu. "Kau hamil?" dan Yeri mengangguk sebagai jawaban. "Anakku?" tanyanya sangsi. Dia kemudian membenarkan posisi duduknya, Jaehyun menoleh pada Seulgi yang datang membawa tespack.


***

Setelah berdrama Yeri yang tidak ingin meninggalkan unit Jaehyun dan Jaehyun yang juga menghalangi Seulgi, akhirnya Seulgi berhasil membawa Yeri keluar dari hunian mewah itu. Kini keduanya sampai di tempat fitting dan mereka meminta Yeri untuk mencoba satu persatu koleksi mereka yang akan Yeri gunakan besok. YA. BENAR-BENAR BESOK. 

Setelah memoto Yeri dengan satu persatu koleksi itu, Yeri dan Seulgi disilakan untuk menikmati hidangan sambil mendengarkan briefing untuk acara besok. Awalnya mereka bertanya, apakah kondisi Yeri baik-baik saja sebab Seulgi mengatakan Yeri tidak bisa fitting di hari sebelumnya karena sakit. 

"Penggemarmu sangat banyak, Yeri. Apalagi setelah kau melakukan challenge dengan grup idol itu." ucap staf yang memberikan arahan. "Kau memiliki aura yang positif dan ceria." 

Seulgi mengangguk dengan bangga, pekerjaannya sebagai manager patut diapresiasi. Followers Yeri meningkat sebanyak tiga ratus ribu setelah mengikuti challenge. "Tidak mudah membangun itu semua."

"Benar. Ditambah lagi, Yeri yang dikenal sebagai putri keluarga Kim."

Hanya senyuman yang Yeri berikan sebagai repons.

Tidak lama mereka di sana, dan Seulgi langsung membawa Yeri pulang. 

"Kau harus katakan semuanya pada Mama dan Papa."

Seulgi dengan cepat mengunci pintu mobil sebelum Yeri keluar, dia ingin Yeri mengatakan kondisi Yeri saat ini kepada kedua orang tuanya. Ini adalah masalah serius.

Yeri menghela napas. "Ya."

Keduanya kemudian masuk ke dalam rumah secara bersamaan, langkah Yeri berhenti saat dia melihat Mama Kim sedang membaca tabloid di ruang tamu sendirian. 

"Omo!" Mama Kim meletakkan tabloid yang dia bawa kemudian segera menghampiri Yeri. Perempuan itu memeluk anak bungsunya. "Kau ke mana saja?!" 

Hanya senyuman tipis yang Yeri berikan sebagai respons, dia membalas pelukan wanita yang melahirkannya tersebut. 

"Mama..." entah kenapa, air mata Yeri pecah. Dia menangis di pelukan Mama Kim.


***

Di sini lain Nenek Jung tersenyum setelah dia mengatur rencana selanjutnya. Perempuan tua itu baru saja mendapat kabar bahwa pertemuan keluarga Jung dengan keluarga Umji akan dilakukan besok. Awalnya Nenek Jung berdecak sebal sebab ini pasti ulah menantunya agar dirinya tidak bisa hadir besok karena Nenek Jung tidak suka diberi informasi dadakan, namun perempuan tua itu harus memaksakan diri karena ini tentang kehormatan keluarga Jung. 

"Pulang dan istirahat." Nenek Jung menepuk pundak Seulgi dan Jongi secara bergantian, setelah mereka berdiskusi lumayan lama. 

Orang yang hari ini sangat sibuk adalah Seulgi. Pagi hingga siang hari dia mengurus Yeri kemudian malam ini perempuan itu ke Incheon bersama dengan Jongin karena Nenek Jung terus menerornya agar datang. 

"Ekhem... Gedung yang di Gangnam..." Seulgi terbatuk-batuk, memberi kode kepada Nenek Jung. Dia juga harus mendapat warisan dari neneknya itu. 

"Hm.. Ya..." jawab Nenek sambil mengangguk. "Aku akan mengurusnya nanti."


UNCOVER [JAEHYUN YERI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang