Begitu banyak orang di sekeliling Yeri tetapi dia masih saja merasa sendirian. Karena Yeri menolak tawaran Papa Kim untuk ditempatkan di King Royal, Papa Kim mengajak Yeri menghadiri undangan pesta kolega Papa Kim. Padahal sebelum-sebelumnya Papa Kim sangat menjaga privasi Yeri.
Mengenakan silk dress seharga dua ribu delapan ratus dolar, Yeri turut menghadiri acara yang diselenggarakan di sebuah hotel di Seoul. Yeri mengikuti Papa Kim, kemana Papa Kim berjalan. Dan Papa Kim dengan bangganya memperkenalkan Yeri ke kolega bisnisnya.
"Jangan pulang duluan," Papa Kim memperingati Yeri yang ingin berpisah darinya.
Yeri berdecak, "Iya. Aku tidak akan kabur."
Kemudian Yeri melipir ke pinggir ballroom, mencari sumber makanan. Dia lapar.
Begitu banyak hidangan yang tersaji, membuat Yeri berbinar. Yeri menghampiri satu persatu booth makanan tanpa terlewat. Dan akhirnya Yeri memilih mencari meja untuknya duduk di dekat sana, karena dia merasa perutnya mulai kenyang.
"Bisakah aku bergabung di sini—Oh hai! Kita bertemu lagi."
Senyuman Yeri begitu lebar ketika melihat siapa yang juga duduk di meja itu.
"Tentu saja." jawab orang itu disertai dengan senyuman. Dia menarik bangku, menyilakan Yeri duduk.
"Kalian saling kenal? Jaehyun kau tidak mengatakan bahwa kau mengenal anaknya Kim Heesung."
Jaehyun menatap Ibunya, "Dia tinggal di gedung yang sama denganku." jawab Jaehyun kepada Ibu Jung. "Aku sudah melaporkannya ke petugas keamanan." ucap Jaehyun kepada Yeri yang sedang menikmati hidangannya dengan khidmat. "Orang itu sudah berada sekitar lima hari mengintaimu. Apakah kau tidak menyadarinya?"
Hanya gelengan kepala yang Yeri berikan sebagai jawabannya. "Tapi paginya aku langsung pulang ke rumah. And thats why aku sekarang berada di sini."
"Kau tidak ingin melaporkannya ke polisi?"
Yeri menghentikan kunyahannya. "Jika dia melakukannya lagi, ya mungkin saja." dia berharap, penguntit itu hanya iseng. "Terima kasih telah membantuku, Jaehyun."
Sementara Ibu Jung tidak mengerti topik pembicaraan Jaehyun dan Yeri. Perempuan itu sangat terkejut saat mengetahui putranya mengenal anak bungsu King Group.
"Siapa namamu, Nak?" tanya Ibu Jung pada Yerim yang duduk berseberangan dengannya.
Yeri reflek bangun, dia memberikan bow sembari memperkenalkan dirinya. "Namaku Kim Yerim, Nyonya."
Ibu Jung terkekeh. "Aku Ibunya Jaehyun. Panggil saja Bibi atau Ibu." ucapnya santai. "Kau datang bersama siapa, Nak?"
"Bersama dengan Papa, Bibi. Papa memaksaku untuk datang."
Pandangan Yeri menyapu seluruh bagian ballroom, mencari keberadaan Kim Heesung. Dimana Papa? Apakah Papa sudah memperkenalkan aku ke semua orang? Bahkan Ibunya Jaehyun yang sebelumnya tidak pernah Yeri temui bisa mengenalnya.
"Apakah Ibumu juga datang?"
"Tidak, Bibi. Mama sedang bersama dengan Unnie di rumah." jawab Yeri.
Ibu Jung kemudian mengangguk. "Mamamu memperkenalkanmu kepadaku "
"Hah? Benarkah?"
Yeri harus meminta maaf kepada Papa. Dia berprasangka bahwa Papa yang mengenalkannya kepada semua orang. Ternyata ini ulah Mama.
Lalu Jaehyun dia hanya tersenyum tipis melihat reaksi Yeri.
"Aku sempat beberapa kali bertemu dengan Mamamu. Dia berkata selalu sibuk dan terakhir aku bertemu dengannya setelah wisudamu di luar negeri." ungkap Ibu Jung.
Yeri tertawa kecil.
"Dia juga bercerita bahwa kau ingin lanjut ke doktor? Ya... Aku salut melihat perempuan dengan pendidikan tinggi sepertimu."
***
"Kau mengenal Jaehyun?"
"Dia tinggal di gedung yang sama denganku."
Jalan menuju rumah lumayan padat, membuat Yeri mengantuk namun Papa malah mengajaknya ngobrol.
"Dia akan segera menikah."
Entah apa yang dipikirkan oleh Papa Kim hingga dia bisa berkata seperti itu.
"Ya terus?" respons Yeri heran. Ah mengapa sangat lama sampai di rumah?
"Lupakan saja." Papa Kim menghela napas. "Kami sedang kerja sama di Jepang bersama."
Papa Kim kemudian mengeluarkan ponsel dari sakunya.
"Kau harus jaga jarak dari Jaehyun. Dia sudah bertunangan dan akan menikah."
Yeri membulatkan mata. Hei. Apakah Papa Kim mengira Yeri akan genit kepada Jaehyun? Yeri juga memiliki kekasih.
"Apa maksud Papa? Jika Papa mengira aku mendekatinya, Papa salah besar."
"Papa tidak mengatakan hal itu."
***
Setelah mengantar kedua orang tuanya pulang, Jaehyun awalnya ingin menjemput Umji namun ternyata Umji berada di Jeju bersama dengan grup yang dia manajeri. Lelaki itu sedikit marah kepada kekasihnya karena tidak mengabarinya sama sekali mengenai kepergian Umji ke Jeju. Padahal besok mereka memiliki rencana untuk berkunjung ke rumah Umji, membahas tentang pernikahan mereka.
Mobil yang Jaehyun kendarai masuk ke dalam basement apartemen. Seperti biasa, dia akan parkir di tempat yang biasa dia tempati. Jaehyun mengambil tas yang dia letakkan di jok sampingnya, kemudian keluar dari mobil. Lelaki itu berjalan menuju lift basement, dia melihat suasana basement di malam hari cukup mengerikan. Bagaimana jika ada penampakan yang muncul dari dalam mobil?
Kemudian Jaehyun terkekeh, menghilangkan rasa takutnya. Pintu lift kemudian tertutup, lift mulai naik ke lantai satu. Dan di lantai satu pintu lift terbuka.
"Oh you back?"
Jaehyun menggeser ke samping, memberikan space agar Yeri bisa berdiri di sampingnya. Padahal lift itu cukup besar untuk mereka berdua.
"Hm yeah..." jawab Yeri pada Jaehyun. ''Kau baru sampai?"
"Ya. Aku tadi mengantar Ayah dan Ibu pulang."
"Kau tidak tinggal bersama dengan mereka?"
"Tidak. Aku lebih suka tinggal sendiri."
Yeri mengangguk pelan. Yeri kembali fokus pada ponsel yang ia bawa hingga perutnya tiba-tiba berbunyi. Haduh. Yeri malu. Padahal di hotel tadi, jelas-jelas dia makan sebanyak itu di meja yang sama dengan Jaehyun. Yeri menoleh ke arah Jaehyun yang sedang menahan tawa.
"Tertawalah, jangan ditahan." Yeri menggeser dirinya, kemudian bersandar pada dinding lift. Dia menatap Jaehyun.
Benar saja, Jaehyun kemudian tertawa. "Kau lapar? Mau makan di unitku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNCOVER [JAEHYUN YERI]
Fiksi PenggemarBaik Kim Yerim dan Jung Jaehyun, keduanya sudah memiliki kekasih. Namun sebuah keadaan membuat keduanya saling tertarik dan menciptakan api yang seharusnya tidak terjadi